Mengapa anak-anak lebih menyukai buku-buku umum? Berdasar pengamatan, kemungkinan hal itu terjadi karena mereka tidak mengetahui adanya bacaan-bacaan Kristen untuk anak. Anak-anak relatif mudah untuk menemukan buku-buku umum, karena selain dari toko buku umum, anak-anak juga bisa meminjamnya dari perpustakaan sekolah, persewaan buku, perpustakaan umum, atau taman bacaan di kampung. Sedangkan buku-buku Kristen untuk anak kebanyakan hanya bisa didapatkan dari membelinya di toko buku Kristen, yang harganya seringkali tidak murah.
Apakah kita bisa berdiam diri jika bacaan murid-murid SM Anda bukanlah bacaan yang dapat mengembangkan karakter dan iman Kristen mereka? Apakah kita sebagai para pelayan anak tidak tergugah melihat anak-anak "mengkonsumsi" pelajaran-pelajaran rohani hanya sekali seminggu saja? Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk dapat membantu anak-anak itu mendapatkan bacaan-bacaan rohani sesuai dengan kebutuhan mereka dengan mudah?
PERPUSTAKAAN! Ya, perpustakaan adalah salah satu solusi terbaik terhadap masalah di atas.
Sekolah-sekolah umum menyediakan perpustakaan guna memudahkan murid- muridnya untuk mendapatkan buku-buku bacaan yang mereka butuhkan. Itu berarti SM juga dapat menyediakan perpustakaan untuk memudahkan anak-anak SM mendapatkan bacaan Kristen. Jika SM Anda belum memiliki perpustakaan, bagaimana memulainya? Berikut ini langkah-langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk memulai perpustakaan SM setelah pengurus SM memutuskan untuk mengadakannya. Pastikan keputusan ini sudah mendapatkan persetujuan dari pengurus SM dan majelis gereja. Karena dukungan dari atas bisa memperlancar usaha Anda. Langkah-langkah ini kami khususkan untuk SM dengan jumlah murid di bawah 50 orang.
Membentuk pengurus perpustakaan
Hal ini penting, karena sekecil apapun perpustakaan, tetap harus
ada yang bertanggung jawab, terutama dalam hal administrasi.
Pengurus bisa terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan beberapa
anggota sukarelawan. Ketua bertanggung jawab penuh terhadap
pengadaan dan promosi perpustakaan tersebut, sedangkan sekretaris
mencatat inventaris buku, mencatat keluar masuknya buku, dan
menyimpan data peminjam. Anggota tugasnya membantu perawatan buku
atau membantu sekretaris jika berhalangan. Anggota juga dapat
menjadi petugas yang digilir untuk melayani perpustakaan. Jika
akan ada keuangan khusus untuk perpustakaan bisa juga dipilih
satu bendahara.
Mengumpulkan buku-buku
Pengurus perpustakaan dan SM bekerja sama mengumpulkan buku-buku
perpustakaan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan buku-buku:
Hal-hal teknis.
Yang dimaksud hal-hal teknis disini meliputi:
Promosi.
Setelah semua buku tersedia dan tertata rapi, langsung umumkan
pembukaan perpustakaan ini kepada murid-murid SM Anda. Sebelumnya
berilah pengantar pentingnya membaca buku-buku rohani bagi
kehidupan iman mereka. Bisa juga umumkan pembukaan perpustakaan
ini dalam ibadah umum, sekalian mengundang jemaat yang ingin
menyumbangkan buku-buku.
Langkah selanjutnya setelah perpustakaan SM sudah berjalan dengan baik adalah tahap pengembangan. Menurut DR. Murti Bunanta, S.S.,M.A. dalam seminar yang beliau bawakan tanggal 26 November 1997 langkah- langkah tersebut antara lain:
Perpustakaan SM dapat menjadi salah satu wadah bagi anak untuk mendapatkan bacaan-bacaan rohani yang bermutu dan bermanfaat terutama bagi pertumbuhan rohani mereka. Bacaan-bacaan yang tidak layak dibaca oleh anak-anak SM banyak beredar dan mudah diperoleh di lingkungan mereka. Oleh karena itu melalui SM dan perpustakaannya, para guru SM dan pelayan anak bisa bergandeng tangan untuk memberikan proteksi yang baik dan benar terhadap minat baca mereka.
Ditulis oleh: Redaksi (Davida)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK