Hal-hal berikut ini penting untuk diingat ketika melayani anak-anak
yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar memiliki
beberapa tingkat intelektual. Ada yang inteligensinya berada di
bawah rata-rata, namun sebaliknya ada juga yang berbakat. Keadaan
ini berbeda antara anak yang satu dan anak yang lainnya. Sulit
pula untuk mengenali karakteristik yang mirip pada semua anak.
Ketidaksesuaian akan ada dalam level kemampuan dan fungsi mereka.
Mungkin mereka dapat menyelesaikan suatu tugas dalam bidang
tertentu. Namun, bisa juga tugas yang lebih sederhana menuntut
proses yang akan menimbulkan kesulitan bagi mereka untuk
menyelesaikannya. Misalnya, seorang anak mungkin memiliki
kesulitan dalam membaca bahan yang paling sederhana, tetapi
memiliki kelebihan dalam seni. Anak-anak lainnya dapat membaca
dengan baik, tetapi sulit berkoordinasi.
Tingkah laku mungkin menjadi masalah di kelas ketika
kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan anak-anak ini terlalu
sulit untuk tingkat kemampuan mereka. Guru harus berhati-hati
dalam memberikan perintah kepada anak untuk melakukan sesuatu.
Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar sering memiliki
penghargaan diri yang rendah. Mereka sadar akan kesulitan mereka
dan bahwa mereka telah gagal memenuhi harapan orang tua dan guru
mereka.
Berikan kesempatan kepada anak-anak ini untuk merasakan
keberhasilan. Menyelesaikan tugas dengan baik akan menolong
meningkatkan penghargaan diri anak.
Berikan pujian yang tulus kepada anak untuk tugas-tugas yang
telah diselesaikan dengan baik.
PERUBAHAN
Frustasi dapat menyerang anak yang mengalami kesulitan dalam
belajar. Guru yang peka akan menyesuaikan pelajaran yang ia
sampaikan dengan kualitas pelajaran Alkitab. Dengan demikian,
anak-anak yang mengalami kesulitan belajar juga mendapatkan
pengalaman keberhasilan dalam belajar. Tujuannya adalah menyampaikan
pelajaran yang menantang bagi anak yang mengalami kesulitan dalam
belajar, dan bukan pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi sehingga anak menjadi frustasi dan kehilangan minat dalam
program ini.
Berikan perintah yang terperinci. Karena anak-anak ini memiliki
kesulitan dalam merangkai, Anda perlu mengulang atau memberikan
perintah baru ketika tahap pelajaran berikutnya dimulai.
Contohnya, daripada membacakan serangkaian perintah yang harus
ditaati, berikan satu atau dua perintah pada saat yang sama. Pada
saat anak sudah menyelesaikannya, berikan perintah tambahan.
Gunakan semua indra Anda pada saat mengajar. Jika memungkinkan,
tanyakan kepada orang tua atau guru lainnya, indra mana yang
potensial bagi anak untuk dapat belajar dengan maksimal. Jika
anak dapat belajar dengan maksimal melalui penglihatan mereka,
berikan kesempatan besar bagi anak untuk mengalaminya melalui
media penglihatan. Tekankan perintah Anda dengan menggunakan
indra lainnya.
Pastikan bahwa Anda mengajarkan ide pokok dari pelajaran Anda.
Murid yang mengalami kesulitan belajar ini bisa memberi rincian
dari pelajaran Anda, meskipun mungkin mereka tidak tahu apa inti
dari pelajaran itu.
Sebisa mungkin jangan ada gangguan di dalam kelas karena
anak-anak ini mudah terganggu. Gambar-gambar, mainan, atau
barang-barang yang tidak diperlukan sangat berpeluang untuk
mengganggu mereka.
Sampaikan pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh konkret.
Anak yang mengalami kesulitan dalam belajar akan memahami
maknanya jika dia dapat melihat dan merasakan apa yang Anda
jelaskan. Contohnya, pada saat sesi cerita Alkitab, berceritalah
sambil menunjukkan benda-benda yang berhubungan dengan cerita
tersebut. Doronglah anak-anak untuk membayangkan bagaimana mereka
melakukannya dalam kegiatan mereka sehari-hari.
Perhatikan jika mungkin beberapa anak yang mengalami kesulitan
dalam belajar ini terlihat sangat aktif atau bahkan terlalu
aktif. Mereka memiliki rentang perhatian yang rendah untuk
melakukan hal yang sama terus-menerus. Berusahalah supaya anak
ini terus berada di dekat Anda. Kontak fisik seperti merangkul
atau memegang pundak bisa meningkatkan perhatian mereka.
Di balik kesulitan belajar yang dialami anak-anak ini, mereka tetap
dapat berhasil mengikuti program-program belajar. Hal yang perlu
dilakukan saat Anda mengajar ialah menciptakan suasana kelas sebagai
satu-satunya pendukung penerimaan dan penghargaan diri mereka, agar
mereka mengerti bahwa kasih Allah yang besar adalah untuk semua
anak-anak-Nya. (t/Ratri)