Silabus PAK Anak
Silabus Pendidikan Agama Kristen untuk Anak
Bab I-PAK Anak
PAK ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan (secara umum):
1. Apakah arti pendidikan ?
- Lebih daripada sekedar sekolah/ pengajaran.
- Pendidikan berasal dari kata latin educare (merawat, melengkapi, sehat kuat) atau educere (membimbing keluar dari..)
Pendidikan adalah:
- Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan:
- Pengalaman
- Kecakapan
- Pengetahuan
- Ketrampilan
- Dari satu individu/ kelompok kepada individu (kelompok) atau dari generasi tua/dewasa, ke generasi muda, dll.
- Untuk suatu perkembangan, kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup (jasmani/rohani) Karena suatu usaha sadar/bertujuan memerlukan rencana dan strategi dan pendekatan. Pendidikan adalah pembentukan pribadi secara utuh Sekolah/pengajaran memberikan penalaran, pengetahuan dan ketrampilan
Hasil:
- dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau
- dari tidak trampil menjadi trampil
- dari tidak kuat menjadi kuat
- dari tidak berpengalaman menjadi berpengalaman
- dari tidak mampu menjadi mampu
2. Pendidikan Nasional
Tujuan: Pembentukan manusia seutuhnya dalam hal:
- Fisik
- Intelektual
- Religius
- Ketrampilan
- Moral
- Sosio kultural & politik
Agar dihasilkan Manusia tepat guna
3. Komponen / unsur pendidikan:
- Guru
- Murid
- Tujuan yang jelas
- Bahan pelajaran
- Metode
- Fasilitas
B. Pengertian "PAK"
1. Arti pendidikan Agama Kristen
Perbedaan Pendidikan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen:
- Pendidikan Kristen (pendidikan umum/biasa): Pendidikan yang
berdasarkan/ orientasi Kristen nilai-nilai Kristiani); dalam
suasana Kristen.
- Pendidikan Agama Kristen: Pengajaran pokok-pokok kebenaran iman
Kristen; pengetahuan = harta rohani (Alkitab) untuk menjaga
kelakuan hidup rohani
2. Tujuan PAK
Pendidikan Agama Kristen:
- Tidak hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan
pengajaran yang teratur/ sistematis.
- Kuasa ilahi (supranatural) yang mempengaruhi dan menguasai
seluruh alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia.
Tujuan:
Agar setiap pelajar, muda, tua, memasuki persekutuan iman yang
hidup dengan Tuhan sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap
pula pada persekutuan jemaatNya yang mengakui dan memuliakan namaNya
di segala waktu dan tempat.
- Tugas guru: membukakan semua kebenaran Firman Allah.
- Tugas murid: meresponi - bukan hanya membeo, secara pribadi hadir di hadapan Allah.
C. Pengertian PAK untuk Anak
1. Mengapa anak-anak ?
Hidup manusia kebanyakan dibagi menjadi 3 masa:
- Masa anak (1 - 12)
- Masa remaja (13 - 24)
- Masa dewasa (25 - ke atas)
Dari masa-masa tersebut. Masa anak-anak adalah masa terpenting.
Mengapa?
- Masa anak menjadi dasar bangunan yang menentukan masa depan.
- Masa yang paling diingat, paling jelas sepanjang hidup
- Daya menerima, meniru sangat kuat juga pengajaran
- Hati mereka masih murni; belum terbentuk kebiasaan buruk:
harus diajar untuk membenci dosa. (dosa sudah ada tetapi belum
dilahirkan)
- Hati masih polos, sifat-sifat spontanitas dan kejujuran
Contoh:
Peranan ibu sampai umur 3 tahun = paling penting.
Sejarah membuktikan
pentingnya masa anak-anak.
- Merry Slessor (7 tahun) = Penginjil ke Afrika
- Issac Watts (9 tahun) = Penulis lagu-lagu terkenal
- Cathrine Booth (6 tahun) = Pembangunan rohani
- Polycarpus (9 tahun) = Tokoh sejarah yang mati syahid
- Jonathan Edwards (7 tahun) = Ahli filsafat, Teolog
- Tokoh Alkitab: Musa, Daniel, Daud, Samuel, Obaja, Timotius, dll
2. Pemegang Tanggung jawab PAK Anak.
Siapa?
- Keluarga = Pengaruh terbesar
masalah: Keluarga abad 20 tidak mencerminkan rumah tangga
Kristen
- Sekolah = Situasi formal
masalah: Guru-guru tidak dipersiapkan (positif dan negatif)
- Gereja = harapan terakhir untuk kehidupan rohani
masalah: Fasilitas & kemampuan terbatas: pendeta & majelis
yaitu tidak memahami anak.
Kapan anak diterima dalam pelayanan gereja ?
3. Tujuan PAK Anak
Apa maksudnya ?
"Mengenal Allah sebagai pencipta dan pemerintah seluruh alam semesta
ini dan Yesus Kristus sebagai Penebus, Pemimpin dan penolong mereka"
4. Dasar PAK Anak = Alkitab
Mengapa ?
- Alkitab adalah pusat pengajaran Kristen sumber kebenaran dan
pengajaran moral
- Alkitab adalah otoritas tertinggi bagi iman dan perbuatan
- Sumber perintah untuk pengajaran (pendidikan) 2 Tim 3: 16,
Ul.6, Mat. 28
Bab II-PAK Anak dalam Perjanjian Lama
BAB II
PAK ANAK DALAM PERJANJIAN LAMA
A. Latar belakang PL = Bangsa, Agama dan Budaya Yahudi
- Bangsa Yahudi
Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar
ke seluruh dunia menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak
bertanah air & tak punya raja, tapi selalu menojol dan memberi
pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan
berkelimpahan. Bangsa yang beridentitas kuat.
- Agama Yahudi
Penganut agama Yudaisme, mementingkan akan ketaatan kepada Hukum
Agama yang dijalankan dengan penuh ketekunan, kemurniannya dijaga
dari generasi ke generasi berikutnya. Pengajarannya kuat dan
memberi dasar yang teguh untuk setiap tingkah laku dan tindakan.
Pengaplikasikan hukum agama sering dilakukan secara harafiah.
- Budaya Yahudi
Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya
pada pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama &
terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan
untuk menjadi tempat untuk mereka mendidik generasi muda, yang
kelak akan memberi pengaruh yang besar.
Obyek utama dalam pendidikan mereka adalah mempelajari Hukum Torat
B. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Lama
1. Prinsip-prinsip yang dipegang oleh bangsa Yahudi:
- Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah
Kej. 1:1 Segala sesuatu telah dijadikan oleh Allah untuk
tujuan supaya manusia mengenal Allah dan berhubungan denganNya.
Cara Allah menyatakan diri adalah dengan:
Wahyu Umum: Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan
Allah.
melalui: Alam, sejarah, hati nurani manusia
Wahyu Khusus: Supaya manusia menerima keselamatan dari
Allah. Allah berinkarnasi menjadi manusia.
melalui: Yesus Kristus dan Alkitab
Menurut konsep Yahudi tidak ada perbedaan nilai antara duniawi
& rohani, semuanya ada dalam wilayah Tuhan. Itu sebabnya orang
Yahudi percaya bahwa "seluruh hidup adalah suci"
- Pendidikan berpusatkan pada Allah.
Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (Hab.
2: 10 kegagalan campur tangan Allah: kegagalan bangsa.)
Bagi anak Yahudi tidak ada buku lain yang mereka memiliki
keharusan untuk dipelajari selain Alkitab (torat) untuk menjadi
pegangan & pelajaran tentang Allah dan karyaNya
- Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintergrasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kitab Talmud:
Kalau ingin menghancurkan bangsa Yahudi, kita harus
membinasakan guru-guruNya.
Bangsa Yahudi adalah bangsa pertama yg memiliki sistem
pendidikan Nasional (Ul. 6: 4-9)
Pendidikan mereka tidak hanya secara teori, tetapi menjadi
kegiatan sehari-hari dalam cara hidup dan keagamaannya.
Contoh: Kitab Imamat: mengajarkan semua tata cara hidup
dan beragama
2. Tempat pendidikan anak bangsa Yahudi
Di rumah.
Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Dimulai berpangkal dari
peranan seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup rumah tangga yg juga terkait erat sebagai tugas
rohani mendidik anak-anaknya. Jauh-jauh hari sebelum anak berhubungan
dgn dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari ibunya
sehingga sesudah menginjak usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai
dasar yg benar.
Contoh: Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari
peringatan/besar
Sikap PL terhadap anak-anak pada umumnya :
- Keluarga PL (Yahudi) menyukai keluarga besar sebab anak dipandang
sebagai karunia Allah, mempunyai anak banyak = diberkati Tuhan.
Kej. 22: 2 ; Maz. 127: 3-4 ; 128: 3 ; Yes. 8: 18
- Anak laki-laki lebih dewasa/diharapkan
Kej. 15: 2; 30 ; 1 Sam. 1L 11, 20
- Anak sulung harus dipersembahan sebagai milik Allah
Bil. 3: 40-51
- Kedukaan yang besar dialami oleh keluarga yang tidak punya anak.
Kej. 30: 1; 1 Sam 1: 3-17; 2 Sam. 12: 14-25; Maz. 113: 9; Luk.
1: 24-25
- Pengajaran, Bimbingan dan kasih sayang harus diberikan pada
anak-anak
melalui: Kegiatan sehari-hari ; Makan malam; Mendapat guru
privat
Ul. 4: 9-10 ; Maz. 78: 4-6 ; Ams. 4: 3-4
- Anak merupakan tanggung jawab untuk bekerja
Ams. 6: 9 -11; 6: 20 ; 13: 1
- Anak-anak Abraham (keturunan) disunat dan diberi nama pada hari ke-8
(Kej. 17: 12; 21: 4)
- Sering ada peng "anak mas" an (Kej. 25: 28)
- Istilah "anak" dalam bahasa Ibrani
- Anak-anak ikut hadir dalam upacara-upacara ibadah
Yos. 8: 35 ; 2 Taw. 20: 13 ; Ezr. 8: 21 ; Neh. 12: 43
Prinsip Pengajaran/Pendidikan Anak menurut Ulangan 6: 4-9
Ulangan 6: 1-9: Menjadi pusat pengajaran pendidikan agama Kristen
kitab-kitab lain yang membahas pendidikan bersumber dari kitab
Ulangan ini.
Ayat 4: Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu
Esa !
Ayat ini disebut "Shema" = pengakuan iman orang Yahudi (agama Yudaisme)
yang artinya "Dengarlah"
- Yesus menyebut ayat ini sebagai hukum yang pertama - prinsip iman
dan ketaatan
- Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek
- Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang
hidup benar dan sempurna.
- Proklamasi akan keesaan Allah yang mengalahkan semua konsep agama
"Politeisme" dari negara atau bangsa "tetangga Tuhan adalah satu"
nya. Tidak ada Allah yang lain, hanya satu nama Allah. Konsep ini
dipakai oleh agama lain untuk menyerang "Allah Tritunggal".
Istilah "esa" (Hb. Ehad) adalah satu kesatuan dari Allah "Elohim:
(Istilah ini juga untuk menyebut kesatuan Adam >< Hawa.
- Kepercayaan monoteisme memberi keamanan karena Allah yang satu itu
mempunyai integritas dan standar yang satu.
- Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan sedikitnya 2 x sehari
oleh orang Yahudi dewasa laki-laki.
- Ayat ini diucapkan bersamaan dengan Ula. 11: 13-21, Bil. 15: 37-41
Ayat 5: Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
- Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan.
- Kasih disebutkan pertama karena: di situ letaknya pikiran, emosi
dan kehendak manusia
- Tugas yang Tuhan bebankan untuk manusia lakukan: kasihilah Allah
Tuhanmu.
Musa mengajarkan Israel untuk takut.
- Mengasihi Tuhan artinya: Memilih Dia untuk suatu hubungan intim
dengan senang hati mentaati perintah-perintahNya.
- Mengasihi dengan hati yang tulus, bukan hanya di mulut tapi juga
dalam tindakan.
- Mengasihi dengan seluruh kekuatan, memiliki semuanya.
- Mengasihi dengan kasih yang terbaik, tidak ada yang melebihi kasih
kita kepada Dia, sehingga kita takluk kepada Dia.
- Mengasihi dengan seluruh akal budi/pengertian, karena kita kenal
Dia maka kita mengasihi dan mentaati perintahNya.
- Dengan semua kasih kita, menguasai hidup kita.
Ayat 6 : Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau
perhatikan
Ayat 7: Haruslah engaku mengajarkan berulang-ulang "kepada anak" mu,
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam perjalanan, apabila engkau bangun.
- Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi FirmanNya dan melakukannya
dengan meditasi
- Bertanggungjawab untuk merenungkannya dan menyimpannya dalam hati
supaya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
- Orang tua mempunyai tugas untuk mengajarkan Firmannya kepada Anak-anak
dengan didikan harus dimulai dari dini (kecil)
- Pengajaran moral akan lebih berhasil kalau dilaksanakan tidak dalam
situasi sekolah resmi, tapi dalam setiap tindakan sehari-hari.
- Pengulangan adalah salah satu metode supaya Firman itu tidak lepas
dari ingatan.
- Menggunakan setiap kesempatan di mana pun berada untuk memberi
pendidikan kepada anak.
- Pendidikan: praktikal artinya praktis dilakukan bersama-sama dengan
semua kegiatan sehari-hari.
- Ayat 7 dipakai sebagai fondasi kurikulum pendidikan Kristen.
Ayat 8-9 : Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada
tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu. - dan haruslah
engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
- Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian, Allah
menghendaki mereka melakukannya, supaya terbiasa bergaul dengan
hukum Allah.
- Orang Yahudi mengerti perintah ini dan melakukannya secara harafiah.
- Mereka mengenal tiga hal tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah:
- Zizth (Bil. 15: 37-41) dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman.
- Mezna (Ulangan) kotak kecil yang berisi (Ul. 6: 4-9) diletakkan
di sebelah kanan pintu.
- Tephillin - 2 kotak kecil berbentuk kubus: masing-masing kertas
perkamen yang ditulis dengan tangan secara khusus 4 ayat "
hal 13: 1-10, hal. 13: 11-16, Ul. 6: 41, 11: 13-21 satu diikatkan
di tangan kiri dan satu di dahi. Tanda-tanda ini dipakai pada
saat sembahyang di luar hari Sabbath. Tanda- tanda ini sangat
indah sebagai peringatan akan kehadiran Allah di rumah dan
akhirmya dipraktekkan untuk mengusir setan.
- Tanda-tanda simbolik ini adalah supaya penekanan pemahaman ayat
itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung
terus-menerus.
Interprestasi/Aplikasi:
- Orang tua melaksanakan perintah Tuhan ini akan menjadi contoh (suri
teladan) bagi anak-anak berikutnya.
- Nilai-nilai sikap dan tingkah laku orang tua yang dibentuk dari
Firman Tuhan itu, akan diperlukan oleh anak untuk menolong mereka
merasakan bahwa Tuhan itu nyata dan hadir bersama-sama dalam kehidupan
nyata sehari-hari secara alamiah.
- Awak bertumbuh dalam keluarga (ortu) yang takut akan Tuhan, di dalam
kaum beriman
- Pendekatan yang paling sukses, sehingga Firman itu membimbing
kehidupan sehari-hari mereka
- Pendidikan berpusatkan di rumah dan menjadi tugas orang tua untuk
mengajarkan kepada anak-anak.
- Pendidikan adakalanya disertai dengan disiplin dan hukuman badan.
Aplikasi
- Gereja & sekolah tidak seharusnya menjadi pelarian tanggung jawab
orang tua dalam mendidik anak-anak.
- Kunci pendidikan agama Kristen, mengajarkan anak bagaimana
mengasihi Tuhan.
- Menggunakan kejadian hidup sehari-hari untuk mengajarkan
memperkenalkan Allah pada anak-anak.
- Tuhan tidak hanya dikenal anak lewat acara/urusan-urusan gereja.
- Masing-masing anggota tubuh Kristus bisa menjadi orang tua rohani
untuk anak-anak di dalam gereja.
PRINSIP PENDIDIKAN Menurut AMSAL 1-7
A. Pendahuluan/Pengantar.
- Kitab Amsal berisi banyak nasehat-nasehat/wejangan-wejangan hikmat
dari orang-orang bujak, orang-orang berpengetahuan. Di dalam bahasa
Ibrani kata pengetahuan mempunyai asosiasi kuat akan:
* pengenalan akan Allah dan manusia & kehidupan yang bijaksana
- Dalam kitab Amsal, sering disinggung hubungan antara:
Guru - murid
"anakku" sebagai panggilan akrab u/murid, orang yang diajar.
Ayah - anak
B. Amsal 1-7
- Kunci kata Amsal adalah: "Takut akan Tuhan"
"Takut akan Tuhan artinya: hormat dan segan akan kebesaran dan
keagungan Tuhan karena HikmatNya.
- "Hikmat" sering dipersonifikasikan.
- Tradisi lisan adalah cara mendidik anak/murid adalah dengan
menuturkan kata-kata hikmat belum ada sekolah formal
- Metode yang dipakai: dengan mengulang-ulang supaya diingat.
- Kontras antara "Jalan orang benar >< orang fasik" menjadi tema
hikmat
- Tujuan Himat: Hidup bahagia & berkelimpahan
- Hal-hal yang diajarkan oleh hikmat Salomo: (Aplikasi)
-Bijaksana -Keadilan -Kemurahan
-Hidup benar -Kebenaran -Kebaikan
-Berpengetahuan -Kehormatan -Sukacita
-Sukses -Kerendahan hati -Berpengharapan
-Penguasaan diri -Kesucian -Persahabatan
-Kesetiaan -Pemberian Semangat -Ketenangan
-Ketaatan -Keramahtamahan -Mau belajar
-Kekayaan -Kedamaian
-Kejujuran -Kasih
PRINSIP PENDIDIKAN Menurut MAZMUR 78
A. Pendahuluan/Pengantar
- Mazmur 78 adalah Mazmur sejarah
Judul: Pelajaran dari Sejarah, lebih cocok untuk diberi judul:
"Tangan Tuhan dalam Sejarah".
- Tema Mazmur 78 ini:
Pelajaran sejarah yang orang-orang Israel yang setia harus ajarkan
kepada anak-anak mereka.
- Peribahasa: "Bangsa yang tidak menghargai pahlawan adalah negara yang
tidak ..."
"Pelajaran terbesar dari Sejarah: Manusia tidak belajar dari sejarah."
B. Ayat 1-8
- Asaf memanggil umat Allah untuk mendengarkan pengajaran. (menarik
perhatian) (sebagai nabi).
- Pengajaran: perbuatan Allah, kuasa Allah & KeajaibanNya
- Disampaikan melalui: perumpamaan-perumpamaan & tradisi yang
diturunkan dari generasi yang turun temurun & dalam tradisi lisan.
- Pengajaran seperti teka-teki, bukan karena sulit tapi harus
diperhatikan dengan seksama/teliti.
"Iman" datang dari pendengaran dan harus didengarkan dengan teliti
- Kegagalan/Kesuksesan bangsa bukan karena peralatan perang, tapi
karena ketidaktaatan baik individu maupun kelompok.
- Bangsa Israel, tidak pernah mau belajar dari sejarah selalu tidak
taat, memberontak & melupakan.
- Tuhan marah karena Bangsa Israel kurang iman; Tuhan mendatangkan
bencana-bencana untuk membuat orang Israel sadar, teringat & mencari
Tuhan; tetapi Israel tetap tidak taat, & Tuhan selalu/tetap sabar &
mengampuni.
- Tuhan selalu dilukiskan dengan gaya bahasa personifikasi
- "Ia bangun dari tidur.
- "Ia bangkit untuk menolong Israel
- "Ia memimpin umatNya
KESIMPULAN/PELAJARAN
- Mazmur 78: Mazmur yang panjang yang berisi tradisi/sejarah Israel
yang diturunkan dari generasi tua ke generasi muda.
- Menceritakan tentang hubungan Allah dengan Israel. Dari Keluaran
& Jaman Daud
- Walaupun Israel selalu memberontak & tidak taat, Allah selalu setia.
- Urut-urutan kejadian tidak sesuai dengan Kejadian sebenarnya.
- Ditulis sebelum Babilonia datang & menghancurkan kerajaan Daud.
APLIKASI
- Pelajaran/Pendidikan perlu diturunkan dari satu generasi ke generasi
yang lain.
- Tujuan: Supaya generasi muda tidak melakukan kesalahan yang sama.
- Pendidikan harus dilakukan berulang-ulang, diceritakan berulang-ulang
- Tuhan hadir dalam sejarah. Ia bukan seperti ajaran "Deisme" Tuhan
mencipta, Tuhan memelihara. Tuhan ikut campur dengan apa yang terjadi
di dunia.
Bab IV-PAK Remaja/pemuda Menurut Surat-surat Paulus dan Surat-surat Kiriman yang Lainnya
BAB IV
PAK Remaja/ Pemuda Menurut
Surat-surat Paulus & Surat-surat Kiriman yang Lainnya
A. Latar belakang
- Surat-surat Rasul Paulus
- Surat-surat Doktrinal Keselamatan = Roma, Galatia, Korintus
- Surat Penggembalaan = 1 & 2 Timotius dan Titus, Filemon
- Surat-surat Penjara = Kolose, Efesus, Filipi dan Filemon
- Surat akhir jaman = 1 & 2 Tesalonika
- Surat-surat atau Gereja
- Penderitaan = Yakobus: Ibrani: 1 Petrus
- Ajaran palsu = 2 Petrus: Yudas; 1, 2 dan 3 Yohanes
- Akhir jaman = Wahyu
B. Tujuan Pendidikan Kristen menurut surat-surat Paulus "kedewaan iman"
- Arti dewasa
- Hubungan pribadi dengan Allah
- Kehidupan yang suci
- Memahami pengajaran yang benar
The + Logos:
Pengajaran yang kental
Pengajaran yang benar
Pengajaran yang seimbang
Menghasilkan pelayanan yang beres (benar/ sehat)
- Bagaimana mengukur kedewasaan ?
- Perubahan hidup karena iman (tingkah laku lahiriah)
- Perubahan cara berpikir, bersikap, bertindak
C. Uraian masing-masing Alkitab
- Roma & Galatia : penekanan : arti dan pengertian keselamatan
Roma 10: 8 : penguatan doktrin karena pengajaran yang dikacaukan
- Korintus 1 & 2
Pengajaran yang kuat adalah pokok utama pelayanan dan karunia di
dasarkan pada kasih
- Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon :
- Keselamatan (dasar) kasih karunia
- Perbuatan baik (bukti)
- Melengkapi manusia baru untuk kesempurnaan dalam kedewasaan
(surat-surat penjara).
- 1 & 2 Tesalonika
Hati-hati dengan ajaran sesat = Praktek hidup dlm. ketekunan &
penantian Perjanjian Allah.
- 1 & 2 Timotius dan Titus à surat penggembalaan
Menasehati pemuda-pemuda untuk dilatih, dibimbing, dipercayai menjadi
pemimpin masa depan.
Menurut surat-surat lain :
Penekanan : Pengajaran yang juga ditekanan oleh Paulus
Pelayanan praktis sebagai cara hidup orang Kristen yang benar.
- Ibrani
kata kunci = Disiplin kalau perlu hukuman - Yakobus
Penekanan : Pelayanan praktis
Hasil pendidikan berdampak pada hal-hal yang nyata khususnya dalam
pengendalian lidah.
- Petrus 1 & 2
Penekanan : pemberiansemangat karena penderitaan keseimbangan antara
teori & praktek ajaran sesat. (2 Petrus 3: 18 "Bendera para pendidik")
- Yohanes, Yudas, Wahyu
Yohanes : Penghibur
Pengajaran sesat, bahaya adalah pengetahuan penting
Yudas : Fondasi kuat, pencobaan akan dimenangkan
Wahyu : Pentingnya wahyu tertulis untuk gereja yang akan
datang konstasi negatif untuk pengajar-pengajar yang
aliran sesat.
Bab V-PAK dalam Perjanjian Baru
BAB V
PAK Dalam Perjanjian Baru
A. Latar Belakang Perjanjian Baru
- Agama Yudaisme/ Yahudi
- Pengajaran hukum Taurat : Ketaatan akan Hukum
- Melakukan tradisi Yahudi : Merayakan hari-hari raya Yahudi
tradisi sunat, dll.
- Budaya Yunani
- Pengajaran hikmat manusia & filsafat Yunani
- Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi
- Pemerintah Romawi
- Penyembahan kepada Kaisar
- Tuduhan-tuduhan terhadap orang Kristen
B. Sistem Pendidikan Perjanjian Baru
- Latar Belakang Yahudi
- Dibawah umur 5 th. à Ibu menjadi pendidik utama
- Pendidikan formal diberikan di luar rumah :
- di rumah gurunya : dari pagi sampai pentang duduk bersila
di kaki guru (Kis. 22: 3)
- di sinagoge : oleh seorang "Hazzan", pemimpin sinagoge yang
mengajar tentang kitab-kitab gulungan
- di Bait Allah dgn : para ahli Taurat untuk belajar berdebat &
berdiskusi, khususnya untuk
mereka yang sudah dewasa, contoh : waktu Tuhan Yesus umur 12 th.
- Metode Mengajar
- Anak-anak/ murid-murid belajar bersama-sama, dari anak kecil
sampai remaja.
- Anak kecil : menghafal. Anak lebih besar menbaca imamat
suasana kelas sangat ribut tetapi mereka terbiasa
- Sistem pendidikan sekolah Romawi & Yunani
- Sekolah bukan suatu keharusan tetapi sangat populer.
- Sekolah dijalankan oleh guru-gurunya, mereka pengembara,
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
- Anak laki-laki bersekolah mulai umur 6-8 th.
- Media mengajar : Bahasa Yunani
- Pelajaran yang diajarkan: musik, menulis & gymnastik (Khususnya
musik harpa)
- Sesudah umur 16 th. Anak laki-laki belajar sport
- Wanita dididik oleh ibunya : membaca & menulis & menari. Jarang
wanita mendapat pendidikan tinggi kalau ada biasanya karena
mereka wanita simpanan orang-orang kaya yang ikut bersekolah
karena guru yang datang ke rumah.
- Kira-kira pada jaman Perjanjian Baru ada 30 sekolah, (30 M)
- Perbedaan dengan sistem pendidikan PB & PL
PL | PB |
Orang tua menjadi sumber utama,
tidak ada istilah sibuk (kalau perlu
nenek/ kakek ikut mendidik).
| -Orang tua tidak selalu menjadi sumber, apalahi untuk mengajarkan tradisi Yahudi, tidak semua orang tua Kristen berasal dari Keluarga Yahudi |
Sejarah bangsa Israel & tradisi
Yahudi/ Taurat menjadi pokok pengajaran
utama.
| Pelajaran, musik & gimnastik/sport menjadi bagian yang tidak terpisahkan |
Pendidikan terjadi dimana saja dari
pengalaman hidup.
| Anak kebanyakan belajar di rumah guru kelas. |
Memilih guru karena kepribadian
& karakter.
| Guru dipilih karena kemampuannya. |
C. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Baru
- Mengajar adalah tindakan intervensi Allah
Titus 2 : 11- 12 untuk mengalami proses pendidikan
2 Tim 2 : 2 untuk meneruskan kepada orang lain
- Mengajar adalah perintah Allah = Matius 28 : 16-20
- Tujuan mengajar/ pendidikan = 2 Tim 3: 16 à mengkomunikasikan
kebenaran
- Pendidikan harus diajarkan sejak dini = 2 Tim 3: 15;
Markus 10: 13-16
- Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (panggilan)
= 1 Kor 12: 28
- Keterlibatan manusia seutuhnya = Markus 12: 30-31
PAK REMAJA / PEMUDA MENURUT YESUS
A. Latar Belakang Injil
1. Kehidupan Kristus
- Dilahirkan dari keluarga tukang kayu
- Tergolong kelas menengah tetapi ada implikasi bahwa hidup
keluarga tidak terlalu berkecukupan.
- Yusuf tidak disebut lagi setelah kelahiran Yesus, kemungkinan
Yusuf mati waktu Yesus masih muda. Markus 6: 3 : "Anak Maria"
- Tidak mendapatkan pendidikan tinggi, tetapi pengertiannya
tentang PL tidak diragukan. Lukas 2: 42 : perdebatan dengan para
ahli taurat.
2. Tuhan Yesus & tradisi Yahudi
- Tuhan Yesus taat dan menjadi seorang Yahudi yang baik
- Belajar taurat
- Merayakan hari-hari raya keagamaan khusus
- Tuhan Yesus tidak taat pada hukum Yahudi yang mematikan kasih
dan aplikasi harafiah.
B. Yesus Sebagai Guru Besar
Yesus diingat/ dipuja orang karena : Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru
- Tujuan pengajaran Yesus = Yoh 10: 10 à memberikan hidup dan hidup
yang berkelimpahan
- Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah)
Kehadiaran kuasa Anak Allah mewarnai ke 4 injil = Matius 7 : 28-29
- Prinsip pengajaran Yesus
- memulai dimana murid berada (Yoh 3: 1-12)
- sesuai dengan talenta masing-masing untuk dikembangkan
(Mat. 25: 14-30)
- memberikan pengajaran kepada hati manusia
dari hati - semua bagian manusia diperbaharui
- Metode
- Cerita
- Memberi tugas
- Perumpamaan
- Kotbah
- Diskusi, tanya-jawab
- Alat peraga
- Teladan Yesus sebagai Guru
- Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ;
Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus
- Tahu materi yang diajarka
- Tahu bagaimana cara mengajarkannya
- Mengajar dengan integritas
- Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk. 8:9 ; 10:24; 6:1)
- Belajar =/= mendengar / bercerita
- Pertanggungan jawab (Markus 6: 30)
C. Amanat Agung Yesus (Matius 28 : 16-20)
- Mandat penginjilan dan pengajaran
mengkomunikasikan Injil (kebenaran) untuk membuat murid
- Mandat ini diberikan kepada : - individu ; - orang-orang ; - gereja
- Penekanan pada keutuhan Kristus
- Isi amanat : Pergi Babtiskan & ajarkan
perintah untuk tujuan : "menjadikan murid" = murid =/= pengikut
D. Peranan Roh Kudus dalam Mengajar
Yohanes 14: 26 :
- Untuk mengiluminasi : mengajar
- Untuk memberi pertobatan ; dan - Untuk melahirbarukan
Bab XI-Abad 15-17
BAB XI
ABAD 15-17 (Reformasi)
A. LATAR BELAKANG
1. Renaissance (Kelahiran Kembali)
Pd. Abad 14-16, di Eropa timbul suatu gerakan yang disebut sebagai
gerakan "Renaissance" (Kelahiran Kembali) à kelahiran kebudayaan
manusia.
4 Penekanan dari gerakan ini :
- Manusia menjadi pusat alam semesta bukan Tuhan
(Theosentris >< Antroposentris)
- Rasio menjadi satu-satunya alat untuk mengerti kebenaran. Karena
sudah matang & bisa menguasai segala sesuatu
- Dunia menjadi sasaran terakhir perjuangan manusia & alam semesta
hanya menjadi tempat bermain manusia.
- Konsep filsafat Yunani à Romawi kuno menjadi teladannya
[No: 3& 4 = konsep Tuhan sudah terlalu tua , wahyu tidak
diperlukan lagi]
- Gerakan ini menjadikan pengetahuan alam semesta menjadi
puncak kejayaan. Banyak penemuan-penemuan baru yang berguna
untuk perkembangan dunia pendidikan. [mis. Colombus Copervicus,
Galileo, Johan Gutherberg.
- Salah satu hasil yang berguna untuk kekristenan :
menuliskan Alkitab dalam bahasa daerah setempat sehingga bisa
terjangkau oleh orang awam.
- Bangkitnya Scholastic movement yang mendorong orang-orang awam
untuk belajar.
- Pengajaran Alkitab ditinggalkan, yang dipertahankan hanya
pelajaran moralitas Yesus berbuat baik untuk dunia sekarang ini.
2. Reformasi
- Kebobrokan gereja mencapai puncaknya. Mereka yang terpelajar
tergila-gila dengan kemajuan pikiran manusia, melupakan gereja.
Mereka yang setia dengan gereja buta huruf.
- Tapi gerakan kelahiran Baru memberi banyak kemajuanuntuk orang
awam belajar (buta huruf), pendidikan menjadi hal yang utama.
Buku Alkitab adalah buku utama yang mereka baca setelah mereka
bisa membaca. Banyak hal yang mereka pelajari dari membaca Alkitab.
- Budaya menulis juga menjadi semakin populer. Tulisan-tulisan
Bapak gereja mulai diperbanyak disalin & dikumpulkan untuk
dipelajari
- Kesadaran karena mendapat banyak pengetahuan, mendorong banyak
perjuangan terhadap ketidakadilan, Contohnya : korupsi yang
terjadi secara besar-besaran di gereja & kebobrokan-kebobrokan
lain. Gerakan Reformasi adalah respon terhadap keadaan abad
pertengahan.
B. GERAKAN REFORMASI
- Apakah Gerakan Reformasi ?
Gerakan ini dimulai Th. 1517 yang dipelopori oleh Martin Luther yang
memaku thesis (97) dipintu gereja Wittenberg, yang isinya adalah
ajakan berdebat teologi tentang penjualan kartu pengampunan dosa &
penipuan-penipuan yang lain.
- Bagaimana dimulai ?
Martin Luther = merasa tidak mendapat kedamaian hati dari ibadah-
ibadah/ upacara keagamaan & bukan dari kartu-kartu pengampunan yang
dijual-belikan gereja tetapi dalam diri Kristus Yesus sendiri.
Disinilah gerakan Reformasi mulai.
- Apa hasil dari Gerakan Reformasi :
- Tokoh-tokoh reformasi seperti : Martin Luther, John Calvin;
Ulrich Zwingli & Reformator- reformator lain mendesak para
pemimpin masyarakat untuk mendirikan sekolah-sekolah untuk anak
laki-laki & perempuan.
- John Bugenhagen & Philip Melachton membuka sekolah umum dengan
menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar.
- John Cavin di Swiss membuka sekolah menengah yang dinamakan
"Colleges" disini (Guru-guru Agama mendapat pendidikan khusus)
- John knox memperjuangkan keharusan bersekolah selama 4 thn (SD)
- Banyak penerjemahkan dilakukan, ke dalam bahasa-bahasa yang mereka
ketahui sekarang mereka bisa membaca Alkitab sendiri.
- PAK Anak dirumah-rumah mulai digalakkan lagi seperti pada jaman
rasul-rasul anak-anak diajar membaca Alkitab.
- Menemukan lagi seni berkotbah yang kembali kepada Alkitab, kepada
kebenaran Allah, mulai terjadi dimana-mana kebangunan. Mereka
mulai meneliti kembali Alkitab dengan semangat baru.
- Gereja-gereja baru (protestan) mulai didirikan karena gereja Roma
Katolik menolak Reformasi bahkan banyak orang dikucilkan dari
gereja.
- Gerakan yang sama akhirnya terjadi di Amerika.
Bab XII-Abad 18-20 (sekarang) - A
BAB XII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Latar Belakang
1. Dengan berkembangnya sistem pendidikan pada masa Reformasi, timbul
juga berbagai masalah, misalnya ada anggapan bahwa pendidikan agama
adalah tanggung jawab gereja, sehingga sekolah-sekolah umum tidak
terlalu menekankan agama lagi tetapi hanya pendidikan sekuler.
2. Alasan : pendidikan umum adalah untuk semua orang; baik miskin/ kaya.
Kristen/ non-kristen, karena mengajarkan, membaca, menuli s, berhitung.
Sedangkan gereja diminta untuk mendidik anak-anak dalam : pertumbuhan
rohani & mereka yang akan terlibat dalam pelayanan, khususnya misi,
tapi sangat disayangkan gereja kekurangan dana sehingga orang tua
harus mencari cara sendiri untuk mendidik anak-anaknya agama kristen
(masa resesi).
B. Sejarah berdirinya Sekolah Minggu
Pada masa itulah timbul gerakan Sekolah Minggu yang dipelopori oleh
Robert Raikes- dr. England th. 1780
Robert Raikes :
- Lahir di : Gloucester (Inggris)
- Seorang redaktur Surat Kabar & Pekerja Sosial
- Tinggal di daerah perumahan miskin
- Karena kasihan melihat anak-anak terlantar itu, maka ia membuka
sekolah pada hari minggu, ketika anak-anak tidak bekerja.
- Tujuan : untuk mendidik anak-anak tersebut dengan ketrampilan umum
(membaca & menulis) & mendidik mereka dengan pendidikan kristen.
- Gereja tidak mendukung sampai pada tahun 1830 (50 th kemudian)
- Tetapi atas bantuan John Wesley dan Willam Fox gereja mulai
terbuka
- Amerika juga mengadakan Sekolah Minggu mulai tahun 1785
- Mulai dikembangkan banyak materi-materi dan pertemuan-pertemuan
- Sekolah Minggu menjadi sekolah gereja à untuk umum
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - B
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Latar Belakang
1. Pada abad 19-20 pelayanan Sekolah Minggu untuk anak-anak mulai
berkembang dengan sangat cepat. Selain kuantitas juga kwalitas.
Banyak diadakan konfrensi-konfrensi untuk memperbaiki kurikulum dan
penyeragamaan. Juga pelayanan anak-anak mulai berkembang dalam
banyak bentuk.
2. Namun demikian perkembangan Sekolah Minggu ini tidak selamanya
berjalan mulus. Pada abad 20 terjadi peristiwa tragis dalam dunia
PAK, yaitu dengan masuknya Teologi Liberal ke dalam Sistem pendidikan
kristen yang dibawa oleh John Deweg.
B. PAK Abad 20
1. Pengaruh liberalisme dalam pendidikan
- Aliran Injili percaya bahwa pengetahuan tentang Allah & firmannya
harus menjadi prioritas PAK, tetapi kaum liberal menyangkal dan
menganggap bahwa fokus PAK adalah mengembangkan pribadi anak
sehingga kelak kemudian hari mereka dapat memberikan keterlibatan
dalam masyarakat
- Pendidikan secara akademik dan pikiran terbuka
jadi yang penting adalah pengetahuan untuk mengembangkan pribadai
secara penelitian pengetahuan umum sedangkan pengetahuan Allah &
firmannya menjadi no.2
Sejak saat itu terjadilah banyak perpecahan dalam gereja.
Akibatnya : jumalh anggota gereja pada tahun 1960, Drastis turun,
terutama di Eropa dan Amerika terutama gereja-gereja protestan,
banyak gereja di jual karena tidak ada lagi pengungjung Sekolah
Minggu mengalami penderitaan yang sama.
(Akhirnya banyak trend yang timbul untuk "Home Schooling" diajar
oleh orang tuanya sendiri dirumah dengan bahan pelajaran yang
sama dengan sekolah biasa)
2. Perkembangan pelayanan anak sekarang
- Kemajuan Sekolah Minggu luar biasa pesatnya Sekolah Minggu tidak
lagi anak-tiri, tetapi justru menjadi tangan kanan gereja dan
bagian integral gereja
- Sekolah Minggu tidak lagi untuk anak-anak miskin, tetapi semua
lapisan masyarakat, lalu disusul Sekolah Minggu untuk dewasa.
- Pelayanan Sekolah Minggu berkembang pesat, banyak pelayanan-pelayan
(pembantu gereja) dididik untuk mengembangkan pelayanan Sekolah
Minggu
- Materi bisa dibagikan dan dijual sehingga bnyak pemantapan hasil
dan arah pelayanan Sekolah Minggu menjadi terfokus. Sekolah
Minggu bahkan menjadi pusat penginjilan gereja & sebagai bagian
keluarga Allah.
- Tapi keterlibatan orang tua masih dipertanyakan
- Di Amerika dan beberapa tempat lain, tujuan semakin bergeser jauh:
Sebagai penitipan anak ; kegiatan waktu kosong; mengembangkan
ketrampilan
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - C
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia
Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia
di mulai tapi ada beberapa dugaan.
1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar.
Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa
anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.
2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya.
Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri
untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat
di Indonesia.
3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan
Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah
Zending-Zending
4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak
dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak
yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.
5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah
Minggu sementara" 1953 - disahkan,
Tugas :
Menerbitkan kurikulum
Pengkader guru Sekolah Minggu
Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak
6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak
à keterlibatan kaum awam
Seperti :
Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
Buku-buku cerita anak
Buku-buku nyanyian anak & kaset
Buku-buku penyelidikan tentang anak
Buku-buku penuntun untuk guru
Buku-buku pendidikan, dll.
B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal
1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal
- Sarana PI (Penginjilan)
Baik untuk anak-anak maupun orang tua
- Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka
percaya)
- Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan
Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
- Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman
Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
- Sarana pemuridan
menjadikan mereka murid-murid Kristus
melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
- Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
- Alat-alat tulis/ peraga
- Buku-buku pedoman
- Alat-alat musik
- Perpustakaan
- Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi
+ orang tua);
data / laporan kemajuan anak;
data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi
khusus.
3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
- Pendeta + Istri
- Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
- Guru-guru muda yang dilatih
- Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
- Orang awam yang membantu
- Anak-anak remaja yang diperbantukan
4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
- Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Kebaktian Minggu rutin
- Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
- Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling,
PA, latihan menyanyi)
b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
- Retreat
- Seminar / training
- Kelas Persiapan
- Persekutuan Doa
- Rekreasi
- Rapat/ Pertemuan Guru
- Latihan Guru
- Kelas-kelas PA Guru
c. Program Gereja untuk Anak
- Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Penyerahan Anak (Orang tua)
- Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - D
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia
Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia
di mulai tapi ada beberapa dugaan.
1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar.
Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa
anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.
2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya.
Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri
untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat
di Indonesia.
3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan
Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah
Zending-Zending
4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak
dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak
yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.
5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah
Minggu sementara" 1953 - disahkan,
Tugas :
Menerbitkan kurikulum
Pengkader guru Sekolah Minggu
Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak
6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak
à keterlibatan kaum awam
Seperti :
Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
Buku-buku cerita anak
Buku-buku nyanyian anak & kaset
Buku-buku penyelidikan tentang anak
Buku-buku penuntun untuk guru
Buku-buku pendidikan, dll.
B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal
1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal
- Sarana PI (Penginjilan)
Baik untuk anak-anak maupun orang tua
- Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka
percaya)
- Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan
Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
- Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman
Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
- Sarana pemuridan
menjadikan mereka murid-murid Kristus
melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
- Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
- Alat-alat tulis/ peraga
- Buku-buku pedoman
- Alat-alat musik
- Perpustakaan
- Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi
+ orang tua);
data / laporan kemajuan anak;
data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi
khusus.
3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
- Pendeta + Istri
- Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
- Guru-guru muda yang dilatih
- Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
- Orang awam yang membantu
- Anak-anak remaja yang diperbantukan
4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
- Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Kebaktian Minggu rutin
- Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
- Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling,
PA, latihan menyanyi)
b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
- Retreat
- Seminar / training
- Kelas Persiapan
- Persekutuan Doa
- Rekreasi
- Rapat/ Pertemuan Guru
- Latihan Guru
- Kelas-kelas PA Guru
c. Program Gereja untuk Anak
- Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Penyerahan Anak (Orang tua)
- Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)
Bab XV-Peranan Keluarga dalam Pendidikan Anak
BAB XV
PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK
A. Latar Belakang
Allah memulai sejarah keselamatan dengan
- Pertama membentuk keluarga
- Memilih sebuah keluarga
- Memanggil sebuah keluarga
B. Tujuan Keluarga
- Mendapatkan keturunan & membersarkan anak
- Memberikan afeksi/ kasih sayang, dukungan & keakraban
- Mengembangkan kepribadian
- Menanamkan & mengajarkan kewajiban & tanggung jawab
- Mengajarkan & meneruskan adat istiadat nilai-nilai kebudayaan,
nilai moral & agama
C. Keluarga sebagai tempat untuk membangun Pribadi Kristen
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun pribadi Anak
a. Unsur :
- Fisik (tidak bisa memilih ayah, ibu / siapa yang
membentuk kita)
- Pikiran/ mental (penyakit, bentuk tubuh, dll)
- Temperamen
- Rohani
b. Pengaruh lingkungan
- Alamiah [ contoh lahir dipantai, di gunung, iklim panas
/ dingin]
- Kebudayaan & tradisi
- Keluarga
- Pribadi yang lain
2. Kebudayaan : Totalitas ideologi yang menjadi pandangan hidup
seseorang/ suatu bangsa
- Ideologi
- Cara hidup
Contoh : nilai disini berbeda dengan di negara lain:
memberi nama; cara memandang; cara mengulurkan tangan
3. Keluarga :
- Waktu paling banyak
- Pengaruh paling besar
- Menguasai metode paling utama
- Pengenalan sifat paling dalam (keterbukaan, sifat pembawaan)
- kemungkinan memonitor paling jujur dan terbuka.