Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK
Ketika anda pertama kali mengajar di Sekolah Minggu apakah anda grogi, canggung, gemetaran dan berkeringat dingin? Ah... ternyata anda tidak sendiri, karena ada guru-guru lain yang juga mengalaminya. Berikut ini adalah sharing pengalaman dari anggota milis diskusi e-BinaGuru saat pertama kalinya dia mengajar SM:
Kiriman dari: matius
>MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU
>
>Serasa nggak percaya kalau saya kini menjadi seorang GSM, awalnya
>sih nggak pernah tertarik dgn dunia pelayanan anak. Dulunya memang
>aktif di pelayanan tapi di komisi remaja dimana waktu itu saya
>sudah mulai kuliah di semester pertama. Dari hasil pertemuan dan
>obrolan dengan seorang teman yang telah melayani SM sejak duduk di
>bangku SMP telah menarik hati saya untuk mencoba mengambil bagian
>di dalam pelayanan anak dan sekolah minggu sampai hari ini. Waktu
>itu guru laki-laki hanya 3 orang saja (termasuk saya) dan kami
>start bersamaan dan puji Tuhan sampai hari ini kami masih
>bersama-sama melayani SM.
>
>Sebelum saya mengajar, saya mengikuti pembinaan cagur yang
>diselenggarakan salah satu gereja dan lewat pembinaan itu semangat
>saya semakin menggebu-gebu dan pulang dari pembinaan itu saya
>mencoba menerapkan semua yang saya dapatkan di SM. Pertama kali
>melayani di sekolah minggu saya mencoba dgn memimpin puji-pujian,
>rasanya kaki ini gemetaran dan keringat dingin. Dari sana saya
>mulai merangkak pelan-pelan mendalami sungguh-sungguh pelayanan SM
>ini. Saya dari awal sudah berprinsip akan mencoba mengajar di semua
>tingkatan kelas dari balita sampai praremaja, agar pengalaman
>semakin bertambah dan sudah hampir enam tahun mengajar, saya sudah
>pernah mengajar di kelas tanggung, kelas besar dan sampai hari
>ini di kelas balita.
>
>Memang di balita punya keunikan tersendiri, saya bisa belajar
>banyak di sana, belajar lebih sabar dan buat saya tantangan
>mengajar di kelas balita lebih besar, persiapan pribadipun terasa
>lebih berat karna memang saya rasakan sangat sulit. Tapi saya
>bersyukur dan minta sama Tuhan seminggu sebelum saya cerita saya
>berdoa Tuhan beri saya ide yang baik untuk persiapan cerita kepada
>anak balita. Dan setelah itu saya mulai peras otak untuk menyiapkan
>cerita sepanjang minggu. Dan memang benar selama ini saya merasakan
>pertolongan Tuhan yang sangat besar dimana saya selalu boleh
>diberi ide yang baik dan kreatif untuk boleh mengajar. Dan salah
>satu kebiasaan yang selalu saya lakukan adalah saya tidak akan
>mencontoh mentah-mentah apa yang sudah ada di buku panduan. Saya
>selalu mencoba mencari ide yang lain untuk dikembangkan sendiri.
>Dan selama ini memang berjalan dengan baik tentunya dgn pertolongan
>Tuhan. Kiranya itu yang bisa saya sharekan buat temen-temen.
>
>rgds
>matius
Links:
[1] https://pepak.sabda.org/jenis_bahan_pepak/artikel
[2] https://pepak.sabda.org/kategori_bahan_pepak/kesaksian_guru
[3] https://pepak.sabda.org/epublish/1
[4] https://pepak.sabda.org/epublish/1/38
[5] https://pepak.sabda.org/19/jul/2001/anak_perencanaan_tahun_baru_bagi_guru_sekolah_minggu
[6] https://pepak.sabda.org/dari_anda_untuk_anda_31
[7] https://pepak.sabda.org/edisi_pepak/e_binaanak_038_tahun_ajaran_baru