Mengajar anak Sekolah Minggu untuk saling berbagi dan memberi tidak harus dengan cara bercerita. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah simulasi, seperti simulasi "Berbagi Roti" di bawah ini.
  Tujuan:
  
  Anak berani berbagi dan berkorban bagi orang lain, sebagai sikap
  mengasihi yang konkret.
  Persiapan:
  
  Anak-anak dikelompokkan dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri
  dari 10 anak. Setiap kelompok diberi 3 roti kecil, dimana satu roti
  hanya cukup untuk satu anak.
  Garis Besar Simulasi:
  
  Guru membagikan tiga roti kepada tiga anak untuk setiap kelompok.
  Guru kemudian meminta ketiga anak yang menerima roti untuk langsung
  memakan roti tersebut. Sementara ketiga anak tersebut memakan roti,
  guru mengajak murid yang lain bernyanyi dan menjelaskan kepada anak-
  anak lain yang tidak mendapat roti, untuk tidak iri dengan milik
  orang lain. Kemudian guru bertanya kepada ketiga anak tersebut,
  "Siapa di antara kalian yang membagi roti kepada anak yang lain yang
  tidak memperoleh roti?" Kepada anak yang telah membagi rotinya
  kepada teman lain, guru meminta penjelasan mengapa ia mau membagi
  rotinya dan apa yang mendorong dia sehingga dia mau membagi rotinya
  kepada teman lain. Sebaliknya, kepada anak yang tidak mau membagi
  rotinya, guru bertanya mengapa ia tidak mau membagi roti dengan
  temannya yang lain.
Di akhir aktivitas guru menjelaskan beberapa hal berikut:
- Sikap mengasihi sesama berarti kerelaan berbagi dengan orang lain.
- Salah satu ciri sikap yang dewasa adalah tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain, hal ini dijelaskan kepada mereka yang tidak mendapatkan roti.
- Guru menekankan lagi makna "mengasihi sesama" yang memerlukan komitmen untuk berkorban dan berbagi.
