Persiapan: Siapkan seikat bunga, seikat rumput kering, dan seekor burung (boleh yang sesungguhnya atau mainan).
Renungan: Suatu sore pada musim semi, Yesus duduk di lereng bukit dan mengajar orang banyak yang datang kepada-Nya. Pada waktu itu, Dia mengajarkan banyak perkara yang masih berlaku sampai saat ini. Mungkin salah satu kebenaran indah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pada waktu itu ialah bahwa Allah memelihara anak-anak-Nya.
Saya dapat membayangkan bahawa pada waktu itu Dia duduk di atas batu yang besar dan dikerumuni oleh orang banyak yang datang dari desa-desa sekitarnya. Mereka yang datang itu bukan orang-orang yang kaya. Mereka itu orang yang miskin, yang setiap hari bekerja keras untuk mendapatkan pakaian dan makanan yang secukupnya.
Waktu itu Tuhan Yesus memandang mereka dan berkata, "Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan. Pandanglah burung-burung di langit." (Perlihatkan burung itu.) "Mereka tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga." Tak ada seekor burung pun yang menabur atau menuai. Burung tidak memunyai lumbung atau gudang untuk menyimpan makanannya pada musim dingin. Burung yang kecil itu hanya percaya kepada Allah atas makanannya tiap hari. Tuhan Yesus berkata, "Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"
Kemudian Tuhan Yesus berbicara tentang hal pakaian. Dia berkata, "Perhatikanlah bunga-bunga liar yang tumbuh di padang." (Perlihatkan bunga itu.) Saya pikir waktu itu Tuhan Yesus menunjuk ke padang yang penuh dengan bunga. "Bunga tidak bekerja dan tidak memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak pernah berpakaian seindah bunga-bunga itu."
Tuhan Yesus masih belum selesai berkata-kata. "Benar, Allah mendandani rumput dan bunga di padang. Hari ini rumput dan bunga itu ada dan besok dibuang ke dalam api." Tuhan Yesus tahu persis bahwa orang-orang miskin itu mencari rumput kering dan mengikatnya menjadi berkas-berkas untuk digunakannya sebagai bahan bakar, karena tidak ada kayu. (Perlihatkanlah seikat rumput kering.) "Jadi, jika demikian Allah mendandani rumput dan bunga itu, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani dan memelihara kamu?"
Kemudian hari, Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka, "Burung pipit tidak berharga, namun seekor pun daripadanya tidak akan jatuh mati tanpa setahu Allah. Bahkan, rambut kepalamu pun terhitung semuanya." Allah tahu berapa banyak rambut di kepalamu.
Oleh sebab itu, janganlah kamu berpikir bahwa Allah tidak mengetahui keadaanmu. Dia tahu di mana kamu ada. Dia mengetahui perbuatan dan pikiranmu. Dia tahu apa yang kamu butuhkan sebelum kamu memintanya. Dia memelihara kalian.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK