Untuk menjalankan pelayanan anak dalam keluarga, orang tua tentu
saja harus berperan penuh untuk memberikan pengaruh yang baik bagi
anak-anaknya. Ketika Anda memikirkan peran-peran berikut, coba
pertimbangkan peran apa yang paling menolong ketika dulu Anda
sendiri bertumbuh.
Pengajar/Pembimbing
Menjadi pengajar/pembimbing bagi anak berarti membantu anak-anak
mengembangkan keahlian baru sambil meningkatkan kemampuan yang
telah ia miliki. Orang tua diminta untuk banyak memberi bantuan
saat dibutuhkan dan memberi kesempatan pada anak untuk belajar
melakukannya sendiri. Tidak perlu menjadi seperti pelatih
olahraga yang berteriak dengan keras. Seperti sedang membantu
orang melahirkan, Anda sedang membantu proses berlangsungnya
sesuatu yang hanya terjadi secara alami. Temukanlah hal-hal yang
ingin dipelajari anak. Ketika Anda berhubungan dengan mereka,
perhatikan hal-hal yang telah ia ketahui dan yang ingin ia
ketahui. Mintalah anak memperlihatkan hal yang telah ia ketahui,
tanyakan apa yang ingin atau perlu mereka ketahui, tunjukkanlah
pada mereka, beri mereka kesempatan untuk belajar melalui
kesalahan, dan sambutlah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan
anak Anda.
Pemimpin/Penuntun
Di sini Anda diminta membantu anak-anak melakukan sesuatu yang
tidak dapat mereka lakukan sendiri. Dengan dukungan Anda ia akan
dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam memimpin mereka, jangan
lalai memberi pujian dan sanjungan positif di saat anak Anda
mengalami kemajuan. Tanyakan apa saja yang ia pelajari dan arti
hal-hal tersebut bagi dirinya.
Penasihat
Orang tua bertindak sebagai penasihat ketika mencoba mencari
jalan untuk membantu anak Anda memahami apa yang sebetulnya ia
alami. Kebanyakan orang tua ingin segera menolong anak-anak
ketika mereka sedang berjuang atau seolah-olah tidak dapat
melalui suatu masalah. Kadang-kadang kita justru mengungkapkan
perasaan frustrasi dan kejengkelan kita. Jika ini terjadi, anak
Anda malah menjadi malas untuk belajar dari pengalamannya. Aturan
yang berlaku di sini ialah kendalikan diri! Biarkan anak Anda
belajar menjadi cakap. Anda mungkin berkeinginan untuk segera
membetulkannya dan memaksa mereka memercayai apa yang menurut
Anda lebih baik. Namun, jangan lakukan itu! Cara ini tidak akan
berhasil. Peran Anda adalah membantu anak Anda mencari tahu
sesuatu dengan bertanya. Bantulah ia menemukan kebenaran.
Teman/Pendamping
Teman/pendamping adalah peran yang akan berkembang secara
perlahan seiring tumbuhnya kedewasaan anak Anda. Dengan peran
ini, Anda dapat menikmati hal-hal yang Anda lakukan bersama-sama.
Sebenarnya, sejak masa kanak-kanak pun aktivitas bersama ini
dapat mulai dikembangkan. Kita perlu menikmati tiap kesempatan
yang ada bersama anak-anak. Dalam hal ini, Anda dapat memunculkan
kembali sisi kanak-kanak Anda. Anak Anda mungkin ingin Anda
memainkan peran ini lebih lama dari yang Anda inginkan atau
pikirkan. Ya, Anda perlu menjalankan peran ini.
Konselor/Sahabat Karib
Terkadang Anda perlu memainkan peran yang sangat berpengaruh.
Orang tua dipercaya karena setia mendengar dan juga memegang
rahasia. Di sini Anda tak perlu memberi nasihat. Namun, Anda
dapat mengulang pernyataan anak Anda sesuai dengan cara Anda
mendengar atau menerimanya. Anda tak perlu selalu memberikan
tanggapan ketika ia menceritakan kesedihannya. Biarkan anak
mengungkapkan kesedihannya saat ia memerlukannya.
Pelindung/Pembela
Orang tua adalah pelindung anaknya, terutama di masa sukar.
Menjadi pembela berarti Anda percaya pada anak dan hal-hal yang
akan dilakukannya. Anda dapat menunjukkan bahwa keraguan juga
sekali waktu diperlukan dengan membiarkannya mengalami akibat
dari tindakannya. Jangan lindungi mereka ketika berbuat salah
atau salah menilai. Sebaliknya, bantulah mereka untuk belajar
dari kesalahan tersebut dan percayalah bahwa mereka tidak akan
melakukannya lagi. Anda harus melindungi mereka dari rasa
bersalah yang terus menghantui mereka dan dari orang-orang yang
tidak mau memberi kesempatan pada mereka.
Pemberi Nafkah/Pendukung
Orang tua merupakan pemberi nafkah utama yang harus memenuhi
semua kebutuhan dasar anak, seperti makanan, pakaian, rumah, dan
perawatan kesehatan. Dalam beberapa hal, orang tua memang selalu
menjadi pemberi nafkah. Namun sebagai pendukung, Anda harus
mempersiapkan anak untuk tidak selalu bergantung pada Anda. Anda
harus melakukannya saat anak Anda berusaha menumbuhkan
kepercayaan diri. Percayalah pada kemampuannya sehingga ketika ia
memasuki masa muda, Anda telah membantunya untuk siap memasuki
masa dewasa.
MENJADI TELADAN BAGI ANAK
Pelayanan anak dalam keluarga tidak dapat berhasil jika orang tua
tidak dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Bagaimana
kita dapat menjadi teladan bagi mereka?
Ada Saat Dibutuhkan
Untuk mengasuh anak secara sehat, kita perlu selalu ada saat
mereka membutuhkan. Bila anak pulang dan mendapati rumah dalam
keadaan kosong, ia akan mengalami sesuatu yang sangat buruk,
merasa diabaikan atau mengalami kesulitan besar karena kurangnya
pengarahan. Bahkan di tengah kesibukan kerja, orang tua harus
meluangkan waktu yang cukup untuk anak-anaknya.
Melindungi
Orang tua perlu melindungi anak-anak dari bahaya yang biasa
terjadi, juga terhadap informasi serta pengalaman yang belum
dapat dipahami anak. Kebebasan media perlu dicermati, dibatasi,
dan diawasi.
Pertimbangkan Keunikan Anak
Orang tua yang bijak dapat menentukan tingkat perkembangan anak
sehingga anak tidak dituntut terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Mereka dapat memahami dan menerima perilaku yang sesuai dengan
usia anak dan mampu mengenali serta mengoreksi hal-hal yang tidak
pantas. Pemberian hak atau tanggung jawab dalam proses pendidikan
anak harus dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat usia dan
perkembangannya. Amsal 22:6 mendesak agar orang tua "mendidik
orang muda menurut jalan yang patut baginya [sesuai karunia atau
bakat pribadinya], maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
meyimpang daripada jalan itu". Kitab Suci tidak menyarankan
tindakan pilih kasih.
Perlihatkan Kasih Sayang
Kasih sayang yang diperlihatkan, baik secara fisik maupun dengan
kata-kata, merupakan ungkapan rasa cinta dan penerimaan. Apa pun
latar belakang dan pengalaman mereka, orang tua yang baik akan
berusaha memberi teladan melalui hubungan pernikahan yang sehat
dan mengasihi anak-anaknya tanpa pamrih. Anak-anak sangat senang
jika melihat orang tuanya saling mengungkapkan kasih melalui
tindakan, seperti ciuman ataupun pelukan yang hangat. Juga bila
anak-anak melihat orang tuanya saling berbaikan kembali setelah
terjadi silang pendapat yang tak terhindarkan. Melalui hal-hal
itu mereka akan mendapat pelajaran yang sangat berharga mengenai
hidup.
Tetapkan Panduan
Orang tua yang baik akan menetapkan aturan dan panduan bagi
anak-anak mereka, sekaligus mengajar mereka bagaimana
menerapkannya ketika orang tua tidak ada. Untuk menjalankan
aturan-aturan ini, kemampuan dan kepribadian setiap anak perlu
dipertimbangkan.
Pupuk Kemandirian
Dalam keluarga yang sehat, yang dikembangkan ialah kemandirian,
bukan ketergantungan. Secara bertahap orang tua harus melepas
kekuasaan dan perannya sebagai pengambil keputusan. Dengan
begitu, anak akan mengubah sikap ketergantungan menjadi sikap
kemandirian. Artinya, kita harus menerima kenyataan bahwa anak
kita akan bertumbuh dan berubah. Demi terwujudnya tujuan
tersebut, anak menuntut kita untuk menjadi teladan.
BERUBAH DAN BERTUMBUH
Bangunlah Tanggung Jawab Dua Arah
Dunia menjalin hubungan dengan membentuk serangkaian sistem
tanggung jawab satu arah yang berisi satu garis komando. Di
bagian bawah ada orang yang bertanggung jawab terhadap atasannya.
Atasan ini selanjutnya akan bertanggung jawab kepada atasannya
lagi, demikian seterusnya. Rangkaian ini membentuk tangga hingga
ke tingkat paling atas. Kebanyakan keluarga juga menggunakan
sistem tanggung jawab satu arah. Anak-anak mutlak bertanggung
jawab kepada orang yang lebih dewasa, terutama orang tua, tetapi
tidak sebaliknya.
Dalam tanggung jawab dua arah, seorang ayah akan berkata kepada
anaknya, "Nak, Ayah sedang berusaha untuk tidak khawatir dan
memercayakan segala sesuatu kepada Allah dalam doa. Ayah ingin
memberitahumu setiap sore kemajuan yang Ayah capai. Ayah ingin
kamu sesekali menanyakan perkembangannya. Ayah juga ingin kamu
memberi saran agar Ayah dapat belajar lebih cepat. Setiap kali
kamu mulai mengkhawatirkan sesuatu, tolong ingatkan Ayah untuk
memercayakannya kepada Tuhan saat itu juga. Setuju?"
Ketika orang tua mulai menjalankan tanggung jawab dua arah ini,
mereka mempersiapkan beberapa tahapan untuk terjadinya beberapa
peristiwa: (a) anak akan mendapat teladan tentang perubahan
sehingga perubahan dan pertumbuhan lebih mudah dilalui; (b) anak
akan mendapat teladan tentang bertanggung jawab secara sukarela
dan dapat meningkatkan disiplin diri anak; (c) komunikasi antara
orang tua dan anak lebih mendekati komunikasi antarorang dewasa
daripada komunikasi antara orang dewasa dan anak.
Berikan Pertumbuhan Rohani
Dimensi rohani dari kehidupan dapat diwujudkan dalam perkataan
dan perbuatan. Orang tua yang bijak senantiasa memberi petunjuk
agar setiap anaknya bertumbuh secara rohani. Tuntunan rohani ini
harus nyata dalam kehidupan, tujuh hari seminggu, bukan pada hari
Minggu saja. Anak-anak akan lebih mudah belajar atau "mencerna"
praktik kehidupan rohani melalui pengamatan terhadap apa yang
terjadi dalam keseharian orang tua mereka. Dan orang tua yang
paling bijaksana akan menuntun anaknya untuk menerima keselamatan
dari Yesus Kristus.
Bekerjalah Sebagai Satu Tim
Untuk mengasuh anak secara sehat dibutuhkan kerja sama seperti
layaknya sebuah tim. Orang tua harus saling mendukung dan
mengatasi perbedaan mereka tidak di hadapan anak-anak. Orang tua
sebaiknya tidak membangun kubu dengan anak-anak.
John White meringkasnya dengan mengatakan bahwa anak-anak butuh
penerimaan. Mereka butuh pujian dan penghargaan. Mereka perlu
belajar percaya bahwa orang tua mereka tidak akan berbohong atau
melanggar janji. Mereka butuh sikap yang konsisten dan jujur.
Mereka perlu diyakinkan bahwa setiap ketakutan, keinginan,
perasaan, dorongan yang tak dapat dijelaskan, frustrasi, dan
ketidakmampuan mereka dipahami oleh orang tua mereka. Mereka
perlu mengetahui secara pasti batas-batas yang dilarang dan yang
diperbolehkan. Mereka perlu mengetahui bahwa rumah adalah tempat
yang aman yang menjadi perlindungan mereka. Mereka butuh diakui
setelah melakukan suatu yang baik dan koreksi yang tegas saat
berbuat salah. Mereka perlu belajar tentang keseimbangan. Mereka
perlu mengetahui bahwa orang tua lebih kuat dari mereka sehingga
mereka dapat mengatasi badai dan bahaya dalam dunia ini, juga
dapat tetap berdiri tegak ketika menghadapi kemarahan atau
keinginan yang tak masuk akal dari anak-anak mereka. Mereka perlu
yakin bahwa orang tua menyukai mereka dan mau meluangkan waktu
untuk mendengarkan mereka. Mereka butuh tanggapan yang tepat akan
semakin meningkatnya kebutuhan mereka akan kemandirian.
Bagaimana pengalaman Anda dalam melakukan pelayanan anak dalam
keluarga Anda? Apakah anak Anda bertumbuh dalam keluarga yang
mencerminkan paparan di atas? Dapatkah Anda melakukan suatu
perubahan agar unsur-unsur pengasuhan dan pelayanan anak yang sehat
ini dapat menjadi lebih nyata dalam keluarga Anda? Bagaimana hal-hal
ini dapat membantu anak Anda untuk semakin serupa dengan Yesus?