Yesus Bertindak Sesuai Firman Allah


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Yesus menunjukkan iman-Nya kepada pengajaran Perjanjian Lama tentang pengorbanan. Di taman Getsemani, ketika para prajurit datang dan Petrus mencoba membela Yesus dengan pedang, Yesus justru menegurnya dan berkata, "Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian? .... Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." (Matius 26:53, 54, 56a) Dia pasti merenungkan nubuatan Yesaya 53. Dalam pasal tersebut Mesias digambarkan sebagai sosok yang memikul dosa. Dia memercayai nabi-nabi; Dia percaya bahwa perkataan-perkataan mereka akan digenapi di dalam-Nya.

Yesus Menaati Firman Allah

Yesus memercayai firman Allah dan menaati-Nya. Dia tidak mengabaikan perkataan-perkataan firman Allah walaupun Dia adalah Firman yang Hidup. Firman yang Hidup dan firman yang tertulis tidak bertentangan satu sama lain -- Allah memberikan kita keduanya. Di hadapan para pengecam yang paling dingin, Yesus menantang, "Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?" (Yohanes 8:46a) Jika mereka menemukan kesalahannya melanggar firman Allah, maka mereka akan menunjukkannya. Akan tetapi, Dia telah menyebutkan dengan jelas bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan firman Allah, melainkan untuk menggenapinya. Ketika dia menghadapi iblis di padang gurun, Dia mengutip firman Allah, bukan hanya sebagai senjata melawan iblis, tetapi sebagai perintah bagi diri-Nya sendiri. Dia tidak bisa menyerah pada Iblis tanpa menyangkal Allah. Jika Dia berusaha hidup dengan roti saja, Dia menyangkal firman Allah. Penyembahan kepada iblis adalah penghinaan terhadap Allah. Yesus tidak dapat melanggar perintah-perintah Allah. Firman Allah adalah hukum bagi-Nya.

Yesus Mengutip Firman Allah

Yesus mengutip firman Allah sebagai solusi atas segala masalah; ini menunjukkan rasa hormat-Nya kepada firman Allah dan menunjukkan kepastian yang Dia lihat dalam tulisan-tulisan yang diwahyukan ini.

Ketika dia menjawab orang-orang Saduki tentang wanita yang telah tujuh kali menjadi janda, Dia mengutip Keluaran 3:6, "Akulah ... Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub". Dari ayat inilah Dia menyimpulkan di Markus 12:26-27, "Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup".

Perumpamaan kebun anggur dalam Markus 12 tampaknya diambil dari gambaran kebun anggur dalam Yesaya 5. Orang-orang Saduki menolak otoritas Yohanes. Mereka menolak Yesus, dan Dia mengingatkan mereka melalui perumpamaan tentang ratapan dalam Yesaya, "Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran." (Yesaya 5:7)

Dalam seluruh Injil terdapat banyak asal yang menunjukkan bahwa Yesus memakai Perjanjian Lama sebagai jawaban-jawaban-Nya atas pertanyaan-pertanyaan, penjelasan atas tindakan-Nya, dan tindakan yang lain, serta sebagai bimbingan pribadi-Nya. (t/Uly)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:

Judul Artikel:What Jesus Taught About The Bible: How Jesus Acted With Respect To The Bible
Judul Buku:What Jesus Thaught
Pengarang:George Alder
Halaman:18 -- 19
Penerbit:Standard Publishing
Kota:Ohio, USA

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Artikel: 
What Jesus Taught About The Bible: How Jesus Acted With Respect To The Bible
Judul Buku: 
What Jesus Thaught
Pengarang: 
George Alder
Halaman: 
18 -- 19
Penerbit: 
Standard Publishing
Kota: 
Ohio, USA

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar