Samuel: Nabi Kecil


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Samuel, yang didedikasikan untuk melayani Tuhan bahkan sebelum ia lahir, hidup sebagai seorang nabi. Dia mengurapi dua raja pertama Israel, Saul dan Daud. Selama hidupnya, tangan TUHAN melawan orang Filistin. Setiap tahun, Samuel pergi ke Rama, Bethel, Gilgal, dan Mizpa untuk menjadi hakim di tengah-tengah orang Israel. Dia memimpin Israel melawan orang Filistin di Mizpa.

Kelahiran Samuel

Ada seorang pria yang bernama Elkana dari Ramataim dan ia memiliki 2 orang istri, Hana dan Penina. Setiap tahun Elkana pergi ke Silo untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Setiap tahun pula, di Silo, Penina mempermalukan Hana yang mandul. Kemudian, Hana berdoa dan menangis di hadapan Tuhan di Kemah Suci. Hana menangis dengan hati pedih. Dalam doanya, Ia bernazar, "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:11)

Imam Eli yang menjadi imam di Silo pada saat itu melihat Hana dan menyangka Hana sedang mabuk. Namun ketika imam Eli sadar bahwa Hana berdoa dari hati yang menderita dan pedih, ia pun memberkati Hana dan berkata, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." (1 Samuel 1:17)

Setahun kemudian, Hannah melahirkan anak laki-laki dan memanggilnya Samuel, yang berarti "Allah telah mendengar". Ketika Samuel berumur 2 tahun, Hana membawa Samuel ke Kemah Suci di Silo untuk melayani Tuhan seumur hidupnya.

Tuhan Memanggil Samuel Kecil

Samuel melayani Tuhan di bawah bimbingan Imam Eli. Samuel kecil mengenakan baju efod yang terbuat dari kain lenan. Setiap tahun ketika mempersembahkan kurban bakaran di Silo, Hana membuatkan jubah kecil untuk Samuel.

Suatu malam ketika imam Eli itu menjadi tua dan penglihatan-Nya menjadi lemah, Samuel kecil sedang tidur di Kemah Suci, tempat tabut Allah berada. Lalu, Tuhan memanggil Samuel. Tetapi Samuel menyangka Imam Eli yang memanggilnya, dan ia pun berlari ke Imam Eli dan menjawab, "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Eli kemudian meminta Samuel untuk kembali tidur karena ia tidak memanggil Samuel. Tetapi sekali lagi suara itu memanggil Samuel, dan ia melakukan hal yang sama, datang kepada Eli. Namun Eli memintanya tidur kembali [karena bukan ia yang memanggil Samuel]. Setelah ketiga kalinya, barulah Eli mengerti bahwa Tuhanlah yang telah memanggil Samuel. dan Eli mengirimnya kembali lagi dengan pesan, "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." (1 Samuel 3:9)

Kemudian Tuhan datang lagi dan memanggil Samuel. Ketika Samuel melakukan apa yang disuruh Eli, Tuhan mengatakan kepada Samuel tentang hal-hal yang Dia akan lakukan untuk rumah Eli untuk perbuatan jahat anak-anaknya dan karena ia telah gagal menahan mereka.

Samuel kemudian tumbuh dan Tuhan menyertai dia dan semua orang Israel tahu bahwa Samuel telah ditunjuk untuk menjadi seorang nabi Tuhan. Tuhan muncul lagi di Silo dan menyatakan diri-Nya kepada Samuel.

Setelah Samuel bertambah besar, Ia menggantikan Imam Eli dalam memimpin Israel. Beberapa tugas penting yang diberikan Tuhan kepada Samuel antara lain: memperingatkan dan membawa orang Israel untuk bertobat serta kembali kepada Allah, memilih dan mengangkat Saul sebagai raja pertama Israel, dan mengurapi Daud sebagai raja orang Israel menggantikan Saul.

Kesimpulan

Tuhan mengetahui isi hati kita dan Ia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Tuhan menjatuhkan orang-orang perkasa dan meninggikan orang-orang yang rendah hati. Tuhan berbicara kepada orang-orang yang dicintai-Nya dan menyatakan kehendak-Nya kepada mereka. Roh Kudus menolong hamba-Nya dan mendukung mereka. Tuhan berkenan kepada orang yang taat pada perintah-Nya. (t/Davida)

Download Audio

Diterjemahkan dan diringkas dari:

Tanggal akses: 15 September 2010

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Samuel the Prophet
Situs: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar