Proses Belajar Merupakan Kebutuhan Murid


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Dalam proses mengajar, yang terpenting bukanlah hasil belajarnya, namun proses belajarnya. Apa saja aspek dari proses belajar yang dibutuhkan murid, terutama dalam kelas sekolah minggu?

1. Memperkembangkan yang Terbaik

Mementingkan proses belajar berarti mementingkan apa yang terbaik di dalam diri anak itu. Di dalam hal ini, kita mementingkan tanggung jawab sepenuhnya dari anak itu terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan terhadap Tuhan. Inilah yang disebut sebagai watak Kristen.

2. Berdasarkan Etika Kristen

Mementingkan proses belajar berarti melindungi dan memerhatikan etika Kristen. Orang yang hanya mementingkan hasil yang terbaik saja, tidak menghiraukan proses belajarnya akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sasaran. Di dalam mementingkan proses belajar, maka kita akan mementingkan cara yang beretika Kristen. Banyak orang tua dengan berbagai cara berusaha agar nilai anaknya menjadi lebih tinggi, akibatnya ada orang tua yang kemudian membeli nilai ujian atau membeli soal-soal ujian agar anaknya bisa mendapatkan nilai yang tinggi.

Misalnya, jika seorang murid atau anak Anda pernah menjadi juara pertama dalam kelas, tetapi karena ia banyak membaca buku yang bermanfaat atau banyak membantu teman dalam belajar, akhirnya mungkin ia hanya menjadi juara kelima. Apakah anak itu Anda hukum? Apakah Anda memang menghendaki dan bangga jika anak itu mendapatkan juara pertama dengan melalui cara-cara yang keji dan kotor?

Pernahkah Anda menegur anak Anda karena mendapatkan juara pertama? Saya belum pernah mendengarnya. Saya juga belum pernah mendengar seorang ayah yang membujuk anaknya untuk turun kelas, meskipun nilai rata-rata anak itu di atas tujuh, kecuali yang dilakukan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Saya rasa Dr. Stephen Tong benar-benar mengerti apa yang sebenarnya menjadi nilai di dalam diri anak itu.

Jika anak memiliki keyakinan dan tanggung jawab sepenuhnya, maka mengapa kita perlu mempedulikan nilainya? Kalau ia menjalankan kehendak Tuhan, mungkin ia lebih pandai dari yang lain. Jangan Anda kira semua anak yang mendapat juara pertama pasti akan sukses di dalam masyarakat.

3. Mementingkan Pertumbuhan Karakter Kristen

Saya mengenal seorang yang luar biasa pandainya, mendapat nilai yang tinggi di seluruh Singapura, sampai mendapat beasiswa untuk dikirim ke luar negeri. Ketika ia kembali, saya berbicara dengan isterinya, tepat di saat mereka sedang bertengkar mau bercerai. Isterinya mengatakan bahwa suaminya sampai lupa sudah berapa kali ganti pekerjaan. Pekerjaan yang paling lama di satu tempat, lamanya hanya setengah tahun. Sekarang ini, ia hanya memberikan les kepada anak SMP dan SMA. Itu pun yang terpanjang hanya setengah tahun. Dengan anak-anak muda pun ia berkelahi. Isterinya mengeluh, "Apa gunanya begitu pandai sampai mendapatkan beasiswa dari Presiden lalu dikirim ke Australia? Kalau berbicara dengan dia begitu pandainya, namun tidak ada gunanya."

Orang seperti inikah yang kita inginkan? Kalau demikian, filsafat pendidikan hanya menuntut yang terbaik, prestasi sekolah, tetapi sama sekali tidak mengerti dan tidak menjalankan kehendak Tuhan. Kalau demikian, proses belajar harus lebih diperhatikan daripada hasil belajar. Kalau seseorang ingin bertanggung jawab sepenuhnya, maka filsafat pendidikannya bukan ingin menjadi yang terbaik. Yang terbaik seperti itu hanya satu sehingga ini akan menghancurkan mereka yang tidak menjadi yang terbaik. Kita harus mengubahnya dengan filsafat mengabdikan yang terbaik dari kita. Filsafat ini akan menyebabkan kita mengembangkan semua yang terbaik yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Kalau kita menggunakan filsafat menjadi yang terbaik, maka ketika seluruh kelas mendapat nilai 80, kita cukup mendapat nilai 81. Tetapi jika kita menggunakan filsafat mau mengembangkan yang terbaik, maka kita tidak akan berhenti di 81, tetapi kita akan berkembang terus sejauh yang kita bisa, dan juga akan mengembangkan diri di bidang-bidang lain selama kemungkinan itu dibukakan kepada kita. Saya ingin kita mengemukakan, ke mana kita akan mengarahkan pendidikan kita? Hanya kepada sekolah-sekolah unggulan sebagai kriteria sukses, untuk mengejar kesuksesan duniawi, ataukah kita akan mengejar watak dan kerohanian anak yang ingin kita bina untuk menjadi seorang anak Tuhan yang bertanggung jawab sepenuhnya di dalam hidupnya? Di dalam proses belajar, Anda membuat anak-anak bisa bertanggung jawab sepenuhnya, menjadi seorang yang dapat mengembangkan sepenuhnya apa yang Tuhan berikan kepada-Nya.

Di dalam firman Tuhan dikatakan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan, manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12:2). Kiranya Tuhan memberkati kita dengan pengenalan dan kemampuan mendidik secara Kristen yang lebih baik di masa-masa mendatang.

Diambil dan disunting dari:

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Artikel: 
Penilaian Berdasarkan Proses Belajar
Judul Buku: 
Seni Membentuk Karakter Kristen
Pengarang: 
Dr. Mary Setiawani dan Pdt. Dr. Stephen Tong
Halaman: 
25 -- 29
Penerbit: 
Lembaga Reformed Injili Indonesia
Tahun: 
1995

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar