Delapan Hal yang Perlu Anak-Anak Ketahui tentang Neraka

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Status Sumber: situs

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Neraka sepertinya tidak terdapat pada urutan atas dari beberapa hal yang ingin Anda bicarakan dengan anak-anak Anda.

Di permukaan, neraka tampaknya bertentangan dengan semua berita mengenai kasih Allah yang kita ceritakan kepada mereka. Kita khawatir membuat mereka bingung atau menjadikan mereka mengikuti Yesus karena takut. Kita ingin mereka berfokus pada sukacita Yesus dan bagaimana kita seharusnya menjalani hidup ini. Saya berani katakan terkadang kita sendiri kurang tahu tentang neraka. Karena itu, kita pun menghindari topik tersebut.

Akan tetapi, ini tidak seharusnya diabaikan.

Kita sering berbicara tentang perlunya keselamatan dan fakta bahwa Yesus mati supaya kita bisa diampuni dan diperdamaikan dengan Allah. Akan tetapi, selamat dari apa? Diperdamaikan untuk apa? Neraka dianggap sebagai sisi lain dari koin yang sering kali juga tidak ingin kita pelajari.

Jadi, apa yang seharusnya kita ajarkan kepada anak-anak kita? "Jika kamu percaya kepada Yesus, kamu masuk surga, jika tidak, kamu masuk ke lubang api besar yang disebut neraka, tempat kamu menderita selama-lamanya. Selesai." Lalu, bagikan roti makan malamnya.

Terdapat lebih banyak hal yang dapat dan harus kita ajarkan tentang neraka daripada konsep "surga dan neraka itu bertentangan" yang sederhana ini! Dengan mengetahui betapa orang-orang bergumul dengan pikiran tentang neraka saat dewasa, maka pasti sangat bermanfaat bagi kita untuk menyampaikan topik (yang diakui sulit) ini dengan lebih saksama.

Berikut adalah sebuah kerangka topik utama untuk diperhatikan. Ini terperinci! Namun, Anda tidak akan menyesal memakai waktu untuk memperhatikan poin-poin ini.

Saya sangat merekomendasi buku Francis Chan "Erasing Hell" sebagai pendekatan yang jauh lebih lengkap tentang tema ini.

1. Alkitab berbicara tentang neraka di banyak tempat.

Jika Anda membaca Alkitab secara teratur, Anda mungkin mengira ini adalah sesuatu yang tidak sulit. Akan tetapi, menurut banyak penelitian, meleknya huruf pada Alkitab selama ini adalah rendah, dan banyak orang Kristen yang tidak banyak mengetahui apakah ada neraka atau tidak ada dalam Alkitab.

Dengan mengingat ini, mari kita mulai memastikan bahwa anak-anak kita tahu apa itu neraka, yang sesungguhnya, banyak kali dibicarakan di Alkitab. Terdapat 162 referensi untuk neraka dalam Perjanjian Baru, dan 70 referensinya dikatakan oleh Yesus sendiri.

Banyaknya referensi neraka sebenarnya merupakan poin yang cukup penting untuk dipahami; dan ide tentang neraka tidak berasal dari sedikit pernyataan yang tidak jelas. Dengan 162 referensi, tidak dihindarkan lagi adanya kenyataan bahwa Perjanjian Baru banyak berbicara tentang neraka.

2. Neraka adalah suatu keadaan penghukuman setelah penghakiman terakhir (bukan status di kehidupan ini).

Dalam upaya untuk memperhalus konsep tentang neraka, saya mendengar banyak orang yang berniat baik menyarankan ide bahwa neraka adalah perpisahan dari Allah di bumi ("neraka di bumi"). Ini sama sekali tidak ada. Konsep alkitabiah tentang neraka sangat khusus menunjuk kepada penghukuman orang-orang yang tidak benar setelah penghakiman terakhir (pada akhir sejarah). Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas hidup ini. Mereka yang percaya kepada Yesus akan didamaikan dengan Allah dan akan bersama Dia selamanya; mereka yang tidak percaya akan dipisahkan dari Allah di neraka.

Matius 25:31-46 adalah catatan terpanjang dan paling terperinci mengenai hari penghakiman di antara kitab-kitab Injil. Meskipun kata "neraka" tidak benar-benar digunakan di situ, konsepnya disampaikan dengan jelas.

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing ... dan Ia (Allah) akan berkata kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya ... dan mereka ini (orang yang tidak benar) akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Paulus tidak pernah memakai kata "neraka" dalam 13 suratnya, tetapi menjelaskan nasib orang yang tidak benar dengan kata-kata seperti "binasa, hancur, dimurkai, dan dihukum" lebih dari 80 kali.

Jelaslah bahwa neraka adalah penghukuman terakhir pada akhir zaman atas pilihan yang dibuat di hidup ini, bukan ditujukan untuk status di hidup ini.

3. Neraka dijelaskan dengan gambaran api dan kegelapan, tetapi itu mungkin bukanlah penggambaran secara harfiah.

Ketika membaca beberapa buku tentang neraka, harus saya akui saya terkejut mengetahui bahwa sebagian besar para pendeta dan sarjana Kristen tidak percaya bahwa neraka adalah api secara harfiah, meskipun itulah yang biasa dihubungkan oleh sebagian besar dari kita. Bagaimanapun, jika Anda benar-benar melihat penggambaran tentang neraka, jelas tampak bahwa mereka lebih ke penggambaran metafora daripada harfiah dan fisik. Lihatlah contoh berikut:

Yesus menyebut neraka sebagai "dapur api" dan "api kekal" (Matius 13:30-40; 49-50). Kitab Wahyu juga menyebut dengan "lautan api" (Wahyu 20:10).

Pada waktu yang sama, Yesus menyebut neraka sebagai "kegelapan yang paling gelap" (Matius 8:11-12; Matius 22:13; Matius 25:30).

Meskipun adalah mungkin untuk membayangkan bahwa Allah bisa menciptakan sebuah cara agar terdapat api dan kegelapan sekaligus, sebagian besar teolog melihat gambaran yang bertentangan ini secara metafora daripada harfiah. Api sering kali digunakan di seluruh Alkitab tidak secara harfiah (mis. Lukas 12:49; Wahyu 1:14; Yakobus 3:6; 1 Korintus 3:15).

Pada dasarnya, kita tidak tahu secara persis seperti apa neraka itu. Kita tahu tujuannya (lihat no. 2), tetapi mengajarkan bahwa neraka hanyalah sebuah lubang api besar tempat orang-orang yang tidak percaya mungkin beranggapan lebih daripada yang Alkitab katakan kepada kita. Seberapa harfiahnya itu, tetapi kita jelas tahu bahwa neraka berarti keterpisahan kekal dari Allah.

4. Mungkin terdapat tingkat hukuman di neraka.

Ini juga merupakan konsep yang baru bagi saya. Terdapat tiga referensi di Alkitab yang menunjukkan adanya tingkat hukuman di neraka:

Dalam Matius 11:24, Yesus berkata, "Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu." ("mu" ditujukan kepada mereka yang menyaksikan Yesus secara langsung).

Dalam Lukas 12, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang budak yang menerima berbagai tingkat hukuman (ini diperkirakan menggambarkan penghakiman terakhir).

Paulus menyatakan bahwa orang-orang yang tidak percaya "menimbun murka" bagi diri mereka sendiri pada hari penghakiman.

Meskipun Alkitab jauh dari kejelasan tentang konsep ini, ini merupakan pandangan yang menarik untuk didiskusikan.

5. Neraka adalah sebuah tempat pembinasaan atau penghukuman yang tidak pernah berakhir.

Hal lain yang diperdebatkan oleh para sarjana Alkitab Kristen adalah durasi neraka. Sebagian besar kita telah mengetahui secara khusus bahwa orang jahat akan menderita "selama-lamanya" ... dan mungkin itu adalah keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, ada bukti yang sangat kuat untuk meyakini bahwa Alkitab membicarakan kemungkinan pembinasaan (kehancuran yang permanen daripada penghukuman kekal).

Pada hampir semua bacaan yang Yesus menyebutkan neraka, Dia tidak secara eksplisit mengatakan bahwa itu akan berlangsung selamanya. Sebagian besar referensi di Alkitab tentang neraka mengatakan "api neraka" - tetapi apakah itu berarti bahwa neraka atau penderitaan adalah kekal?

Dalam Matius 10:28, Yesus berkata, "takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka." Kebinasaan memiliki konotasi yang berbeda dengan penderitaan kekal. Istilah kebinasaan secara khusus adalah sama pada semua surat Paulus juga. Yohanes 3:16 sendiri mengatakan bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya "tidak akan binasa". Sekali lagi, binasa berbeda dengan penderitaan kekal.

Matius 25:45-46 adalah ayat-ayat kunci yang mendukung ide tentang penghukuman yang tidak berakhir: "... dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Ini adalah kata-kata dalam bahasa Yunani yang sama yang digunakan oleh Yesus untuk menggambarkan api "yang disiapkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya", jadi Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang tidak percaya memiliki nasib yang sama dengan iblis.

Kita tidak tahu secara pasti tentang durasi penderitaan. Interpretasi berdasarkan kata-kata aslinya terus menjadi subjek perdebatan yang luas.

6. Tidak ada bagian di Alkitab yang mengatakan bahwa akan ada kesempatan kedua setelah kematian untuk berpaling kepada Yesus sebelum penghakiman terakhir neraka.

Meskipun kita bisa terus berharap dan berspekulasi tentang kemungkinan orang-orang memiliki kesempatan kedua untuk berpaling kepada Yesus (dan banyak orang demikian), fakta yang ada adalah tidak ada bukti mengenai hal ini di Alkitab.

7. Keberadaan neraka tidak menyiratkan orang Kristen berhak untuk menentukan siapa yang akan masuk neraka atau siapa yang tidak.

Meskipun Alkitab memberi tahu kita secara umum mengapa orang-orang masuk ke neraka (karena tidak percaya kepada Yesus), kita tidak berhak untuk menghakimi secara individu. Saya beberapa kali ditanya oleh orang-orang tidak percaya apakah, sebagai seorang Kristen, saya berpikir bahwa mereka akan masuk neraka. Saya selalu menjawab dengan apa yang Alkitab katakan tentang memercayai Yesus supaya selamat, dan bahwa hanya Allah yang tahu hati mereka. Kita perlu memastikan bahwa pengetahuan kita tentang surga dan neraka jangan sampai membuat anak-anak kita menjadi menghakimi orang-orang.

8. Neraka itu sulit untuk dipahami.

Secara teori dan teologi, saya sendiri mengerti dan bisa "membenarkan" kepada diri saya sendiri mengapa Allah yang baik memasukkan orang-orang ke neraka. Akan tetapi, dari perspektif yang sangat praktis, apakah "masuk akal" bagi saya bahwa teman-teman atau anggota keluarga –- orang-orang yang saya kenal dan cintai –- akan menderita selama-lamanya karena tidak memiliki iman?

Tidak.

Neraka itu sulit untuk dipahami. Jika untuk beberapa alasan neraka tidak sulit untuk Anda pahami, ketahuilah bahwa neraka sulit untuk dipahami oleh sebagian besar orang, mungkin termasuk anak-anak Anda. Tidak mengakui hal ini ketika membicarakan neraka berarti sangat meremehkan hal ini.

Saya akan siap memberi tahu anak-anak saya bahwa neraka adalah sulit untuk dipahami, tetapi kebenaran itu tidak tergantung pada apakah itu masuk akal atau tidak menurut pikiran manusia. Jika kita menerima semua bagian "yang penuh sukacita" dari kekristenan yang kita pelajari dari Alkitab, kita juga harus menerima keberadaan tentang neraka -- bahkan jika itu merupakan hal yang sangat amat sulit untuk dipahami. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Christian Mom Thoughts
URL: http://christianmomthoughts.com/8-things-kids-should-know-about-hell/?
Judul asli artikel: 8 Things Kids Should Know About Hell
Penulis artikel: Natasha Crain
Tanggal akses: 28 Februari 2018