Kalahkan Takut dengan Iman

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Ayat bacaan: Mazmur 121:4

"Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel."

Seberapa jauh ketakutan bisa menghantui kita dan membuat kita tidak nyaman dan terganggu? Rasa takut bisa membuat kita tidak bisa berpikir, gampang emosi, sulit tidur hingga merusak kesehatan. Rasa takut pun bisa menjauhkan kita dari Tuhan, membuat jarak merentang semakin panjang sampai-sampai kita tidak lagi bisa mendengar suara Tuhan atau merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Bagaikan seseorang yang terus berjalan menjauhi lawan bicaranya, semakin menjauh, maka semakin kecil pula suara yang terdengar hingga lama-lama ia tidak lagi bisa mendengar apa pun yang dikatakan lawan bicaranya di seberang sana. Seperti itulah perasaan takut, cemas atau khawatir, yang terus dibiarkan merongrong perasaan kita. Memang benar, ada saat di mana rasa takut itu bisa muncul ketika kita menghadapi masalah, atau ketika menghadapi situasi tak pasti. Solusi tidak terlihat, sementara kita harus terus berhadapan dengan masalah tersebut dari detik ke detik. Jika kita terus membiarkan diri dicekam perasaan takut, rasa takut ini akan terus menggali jarak antara kita dengan Tuhan sehingga pada suatu ketika nanti, kita tidak lagi bisa mendengar-Nya dan merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita sendirian, bahkan kemudian menjadi sinis dengan menuduh Tuhan bertindak kejam dan tidak adil terhadap kita.

Beberapa tokoh besar Alkitab pernah mengalami hal seperti ini dalam pergumulan mereka masing-masing. Ayub pernah mengalami kepahitan terhadap Tuhan. Lihat apa yang pernah ia katakan: "Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakan-Nya. Bila cemeti-Nya membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah." (Ayub 22:23) Atau, lihatlah bagaimana Daud meratap ketika ia berada dalam pergumulan. "Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?" (Mazmur 10:1), "... janganlah berdiam diri terhadap aku ...." (Mazmur 28:1), "Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!" (Mazmur 54:4), "Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku, janganlah bersembunyi terhadap permohonanku!" (Mazmur 55:2) Begitu sulitnya dunia yang kita jalani hari ini mengakibatkan banyak orang mulai kehilangan arah dan goyah imannya. Benarkah Allah tidak sanggup mengangkat anak-anak-Nya keluar dari kesulitan? Tentu saja Tuhan sanggup. Tidak ada hal yang mustahil bagi Dia, tidak ada hal mustahil yang tidak sanggup Dia lakukan bagi orang percaya. Sesungguhnya, Tuhan selalu peduli dan tidak pernah lengah dalam memperhatikan kita. Alkitab dengan jelas berkata, "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel." (Mazmur 121:4)

Tuhan tetap ada mengawasi dan melindungi kita. Ia rindu untuk terus memberkati kita, bahkan menjanjikan posisi sebagai ahli waris kerajaan-Nya kepada semua orang yang mengasihi-Nya, seperti yang tertulis dalam Yakobus 2:5, "Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" Ketika hari-hari yang sulit ini tidak bisa lagi disikapi dengan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri atau orang lain, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidaklah mampu berbuat apa-apa. Di sinilah, kita harus menyadari bahwa kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan, Raja dari Kerajaan yang tidak terguncangkan. Rasa takut yang dibiarkan tumbuh terus-menerus dalam hidup kita tidak akan pernah membawa manfaat apa pun. Justru itu akan semakin memperbesar jarak antara kita dengan Bapa yang baik dan setia, dan itu akan membuat segalanya bertambah runyam. Karena itu, kita harus mengatasi rasa takut dengan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita harus senantiasa berseru kepada Tuhan dan membangun hubungan yang semakin intim dengan-Nya. Tuhan tidak pernah lengah. Dia tidak pernah tertidur dalam menjaga kita, Israel secara rohani. Dia lebih dari sanggup untuk menurunkan mukjizat-Nya dan segera melepaskan Anda dari himpitan beban masalah seperti apa pun. Yang Dia perlukan hanyalah iman kita. Iman yang teguh, tidak goyah dalam kondisi apa pun, dan tetap percaya dengan pengharapan penuh akan kuasa Tuhan.

Selanjutnya, kita bisa melihat apa yang terjadi pada saat Yesus ada di dalam perahu bersama murid-murid-Nya di tengah badai dalam Matius 8:23-27. Benar, di sana dikatakan Yesus tengah tidur di buritan. Dan, pada saat itu, murid-murid-Nya sempat panik menghadapi badai yang menerjang (ayat 24). Apakah itu berarti bahwa Tuhan tertidur dan lengah? Tentu saja tidak. Yesus tidak berkata, "Maaf, saya ketiduran ...," atau "Maaf, saya lengah ...," tetapi Yesus malah menegur murid-murid-Nya, "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu, bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali." (ayat 26) Perhatikan bahwa situasi seperti apa pun bukanlah menjadi masalah sulit bagi Tuhan. Tuhan justru menantikan reaksi kita untuk membangun sebuah hubungan yang didasari dengan rasa percaya yang kokoh, dan terus menjalin komunikasi yang baik dengan Dia.

Firman Tuhan berkata, "Beginilah firman TUHAN: 'Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!'" (Yeremia 17:5) Itulah yang terjadi apabila kita terus mengandalkan kekuatan sendiri dan hati kita semakin menjauh dari Tuhan. Di saat seperti itulah, kita harus mulai belajar untuk mengandalkan Tuhan lebih dari apa pun juga. Kita harus mampu menyadari bahwa di dalam Tuhan ada pengharapan yang tidak pernah padam. Janji-janji Tuhan tidak akan ada yang sia-sia. Tuhan tidak akan pernah ingkar janji dan semuanya pasti Dia genapi. Imanilah hal itu dengan sungguh-sungguh, dan teruslah dekat pada-Nya dengan penuh rasa percaya. Dalam Mazmur dikatakan, "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23) Ada pula tertulis "Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku" (Mazmur 63:7-9), dan juga "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya" (Mazmur 37:23). Ini semua adalah janji Tuhan yang berlaku bagi siapa pun yang mengasihi Dia dengan iman yang teguh. Dalam Mazmur, kita bisa menemukan sebuah pesan yang sangat indah bahwa Tuhan akan selalu ada bagi kita semua yang setia dan berharap pada-Nya (Mazmur 31:24-25). Masalah seperti apa pun boleh datang, namun percayalah Tuhan sanggup melepaskan Anda dari jerat badai seganas apa pun. Karenanya, kalahkan rasa takut dengan imanmu, berpeganglah pada Tuhan, Sang Penjaga Israel.

Tuhan tidak pernah lengah menjaga anak-anak-Nya yang selalu mengasihi Dia dengan setia dan dengan iman yang teguh.

Diambil dan disunting dari:

Tanggal akses: 5 Juli 2013

Nama situs : Renungan Harian Online
Alamat URL : http://renungan-harian-online.blogspot.com/2012/02/kalahkan-takut-dengan-iman.html
Penulis : Tidak dicantumkan

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik