Putri yang Menemukan Sebuah Keranjang

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Erin memang melihat perahu kecil yang dihilangkan Erik beberapa minggu lalu. Keduanya masing-masing memungut kayu terpanjang yang mereka temukan dan mereka bersama-sama bisa mendorong perahu itu keluar dari lumpur. Mereka membawanya ke air yang dangkal sehingga perahu tersebut mengalir ke arah mereka. Erik membersihkannya dari lumpur. Kemudian mereka berdua mulai berjalan kembali ke rumah dengan hati yang sangat senang!

Cerita Alkitab:

Yusuf adalah pemimpin yang sangat disayangi di Kerajaan Mesir. Imannya dalam Allah serta hikmatnya telah menyelamatkan negara itu dari paceklik dan juga warganya dari kelaparan. Firaun (raja Mesir) telah menjadikan Yusuf orang kedua dalam pemerintahan. Tidak ada yang dirahasiakan darinya. Hanya saja, karena Yusuf bukanlah orang Mesir, dia tidak bisa menjadi raja. Yusuf hanya berharap keluarganya bisa datang dan tinggal di Mesir, sehingga dia meminta sebidang tanah kepada Firaun agar keluarganya dapat membangun rumah dan membawa ternak mereka. Firaun dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf dan memberikan keluarga Yusuf daerah yang disebut Gosyen.

Gosyen adalah tempat yang sempurna buat keluarga Yusuf. Ada banyak air dan rerumputan hijau untuk ternak mereka dan keluarga mereka berkembang dan menjadi makmur. Yusuf dan saudara-saudaranya bertambah tua dan meninggal, tetapi anak-anak, cucu, dan buyutnya terus menikmati hidup di Gosyen.

Sang Firaun juga bertambah tua dan mati. Firaun-Firaun baru menggantikannya sebagai Raja Mesir. Pada zaman Musa, Firaun yang baru tidak mengingat Yusuf dan semua hal-hal baik yang diperbuatnya untuk kerajaan Mesir. Tetapi dia tahu bahwa orang Israel (keluarga Yusuf) kuat dan makmur. Dia juga merasa mereka telah menjadi negara besar dalam Mesir. Firaun khawatir orang-orang Israel akan melawan Mesir, memulai pertempuran, dan barangkali mengambil alih kerajaan. Dia dan para penasihatnya memutuskan bahwa mereka perlu melakukan sesuatu.

Mereka menyuruh warga Mesir membenci orang-orang Israel. Mereka membuat orang-orang Israel bekerja sebagai budak, mencambuki mereka, dan membuat mereka bekerja keras di ladang dan membuat batu bata untuk kota-kota baru yang sedang didirikan Firaun. Akan tetapi, walaupun melewati penderitaan yang berat, orang-orang Israel terus berjuang dan hidup makmur. Hal ini membuat Firaun lebih marah. Dia bertemu dengan para bidan dan memerintahkan mereka untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dalam keluarga Israel. Para bidan tahu bahwa hal ini buruk dan mereka tidak mau melakukannya. Mereka tidak menaati Firaun.

Karena dia melihat bahwa rencananya tidak berjalan dengan lancar, Firaun memberikan titah ke seluruh kota dan desa yang mengatakan kepada semua orang bahwa setiap bayi laki-laki Israel harus ditenggelamkan di sungai, tetapi semua bayi-bayi perempuan Israel boleh dibiarkan hidup. Peraturan ini sungguh mengerikan, dan sebagian besar warga di sana takut melanggar Firaun sehingga banyak bayi yang mati.

Akan tetapi, seorang pria bernama Amram dan seorang wanita bernama Yokhebed mencintai dan memercayai Allah. Mereka tahu bahwa membunuh bayi mereka sendiri itu salah. Mereka mencintai dan memomong bayi itu. Mereka memberi makan dan bermain dengannya. Akan tetapi, mereka sangat berhati-hati supaya tidak ada satu orang pun yang tahu tentang bayi itu. Betapa mengerikannya menyimpan rahasia sebesar itu! Mereka menyembunyikan bayi itu selama mungkin, tetapi semakin lama semakin sulit. Bayi itu bertambah kuat dan tangisannya bertambah keras. Beberapa saat kemudian, mereka tidak bisa menenangkan bayi itu lagi. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan bayi itu di rumah.

Yokhebed punya ide. Dia membuat keranjang tidur yang kuat dari gelagah yang tumbuh di sepanjang tepi sungai. Amram melapisinya dengan kulit gala-gala agar keranjang tidak kemasukan air. Yokhebed meletakkan selimut yang lembut dalam keranjang, meletakkan bayi itu di dalam dan menyelimutinya agar dia hangat. Lalu, dia menutup keranjang itu.

Bayi dalam Keranjang

Dia mengapungkan keranjang itu di sungai. Dia meminta Miryam, kakak bayi itu, bersembunyi di semak-semak dan mengamati keranjang tersebut. Miryam menemukan tempat persembunyian yang baik dan menunggu di sana diam-diam. Dia sangat mencemaskan apa yang akan terjadi, tetapi dia juga takut.

Bagaimana jika dia tidak bersembunyi dengan benar? Apa jadinya jika seseorang melihatnya dan ingin tahu mengapa dia bersembunyi? Bagaimana jika keranjang itu mengapung jauh sehingga dia tidak bisa mengamatinya? Dia penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. Sangat sulit baginya untuk tetap diam dan menunggu! Terkadang dia berharap dia bisa bermain dengan gadis-gadis lainnya, tetapi dia tahu bahwa dia perlu taat. Lagipula, dia sangat menyayangi adik bayinya yang kecil itu, dia hanya perlu diam dan melihat apa yang mungkin akan terjadi.

Saat dia duduk diam, dia mendengar rengekan, kemudian tangisan kecil. "Ya ampun!" pikirnya. "Tolong jangan menangis!" Tetapi bayi itu tetap menangis dan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia duduk diliputi rasa takut, dia sendiri hampir menangis. Dia bertanya-tanya apakah ada orang di sekitarnya dan apakah orang-orang itu bisa mendengar suara tangisan adik bayinya.

Putri dan Dayang-dayangnya

"Apa itu?" pikir Putri, terkejut. Dia dapat mendengarkan gemeresik di antara gelagah. Dengan sangat hati-hati, Miryam mendekatkan dirinya ke arah sungai dan menyibakkan beberapa daun ke samping agar dia dapat melihat dengan lebih baik. Saat dia melihatnya, dia menjadi kaget dan dipenuhi dengan rasa cemas.

Sesungguhnya tidak ada yang lebih buruk daripada ini! Perempuan itu adalah putri Firaun sendiri, sang Putri! Lalu dayang-dayangnya turun ke sungai. Miryam berharap-harap Putri itu tidak melihat keranjang kecil dan tidak mendengar tangisan bayi itu.

Harapannya sirna ketika dia mendengar sang Putri menyuruh dayang- dayangnya mengambil keranjang itu. Dengan hati yang penuh rasa takut, Miryam melihat sang Putri membuka keranjang itu. Apakah dia akan mengambil bayi itu keluar dari keranjang lalu menenggelamkannya ke sungai? Miryam nyaris tidak sanggup melihatnya.

Betapa terkejutnya ia ketika sang Putri mengambil keranjang itu dan menggendong bayi itu dengan penuh rasa sayang! Saat dia mengelus bayi itu dengan lembut untuk menenangkannya, dia berkata kepada dayang-dayangnya, "Ini pasti salah satu bayi Israel. Dia sangat lucu! Kurasa aku akan menyimpannya untukku."

Putri Menemukan Keranjang

Ketika Miryam melihat bahwa Putri itu baik dan berbelas kasihan kepada bayi Musa, dia bergegas meninggalkan tempat persembunyiannya. Dia sangat senang sampai-sampai kehabisan napas, dengan terbata-bata dia berbicara kepada sang Putri. "Maukah... maukah .. saya carikan seorang perempuan sebagai pengasuh yang bisa merawat bayi itu untuk Anda?" tanyanya.

Sang Putri itu memandang Miryam dengan hangat. "Ya, tolong carikan." Ujarnya lembut.

Dengan sukacita, Miryam meloncat dan berlari secepat mungkin kembali ke rumahnya dan segera membawa ibunya sendiri bertemu sang Putri.

Putri itu tidak tahu bahwa Yokhebed adalah ibu dari sang bayi. Dia memintanya untuk membawa bayi itu pulang, memberinya makan, dan merawatnya. Dia bahkan menawarkan bayaran untuk semua pengeluaran bayi itu! Ketika bayi itu bertumbuh remaja, Yokhebed mengembalikannya kepada sang Putri yang mengadopsinya sebagai anaknya. Putri itu menamainya "Musa" karena dia menemukannya di air. Allah membuat keadaan yang menakjubkan. Musa, anak budak, bertumbuh dalam istana Firaun!

PIKIRKANLAH

  • Mengapa umat Israel pergi ke Mesir?
  • Mengapa Firaun yang baru takut kepada umat Israel?
  • Apa rencana Firaun?
  • Mengapa rencana Firaun tidak berjalan dengan lancar?
  • Bagaimana Yokhebed dan Amram menyelamatkan bayi itu?
  • Siapa yang menemukan bayi itu?
  • Apa nama yang diberikan sang Putri kepada bayi itu?

INGATLAH

Percayalah kepada Allah agar Dia mengubah situasi yang buruk menjadi situasi yang baik.

MARI BERDOA

Bapa yang terkasih di Surga, terima kasih Bapa mengasihi kami dan memerhatikan kami. Bantulah kami untuk ingat bahwa ketika kami percaya dan taat pada-Mu, maka Engkau dapat mengubah situasi yang buruk pun menjadi baik. Dalam nama Yesus. Amin. (t/Uly)

Download Audio

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
A Princess Finds A Basket: The Story of Baby Moses