Mengajar Praremaja

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Pembina remaja akan berhasil mengajar praremaja dengan mengenali cara-cara unik mereka belajar. Simaklah sepuluh sikap pembina remaja yang sukses mengajar praremaja berikut ini. Buatlah Tujuan-Tujuan yang Jelas. Guru yang mengajar di kelas praremaja tanpa target khusus, dijamin akan mengalami frustrasi pada pagi itu. Buatlah tujuan spesifik untuk setiap pertemuan. Rancanglah tujuan-tujuan yang SMART -- "Spesific" (spesifik), "Measurable" (dapat diukur), "Achievable" (dapat dicapai), "Relevant" (berguna)

Pembina remaja akan berhasil mengajar praremaja dengan mengenali cara-cara unik mereka belajar. Simaklah sepuluh sikap pembina remaja yang sukses mengajar praremaja berikut ini.

  1. Buatlah Tujuan-Tujuan yang Jelas. Guru yang mengajar di kelas praremaja tanpa target khusus, dijamin akan mengalami frustrasi pada pagi itu. Buatlah tujuan spesifik untuk setiap pertemuan. Rancanglah tujuan-tujuan yang SMART -- "Spesific" (spesifik), "Measurable" (dapat diukur), "Achievable" (dapat dicapai), "Relevant" (berguna) dan "Timely" (tepat waktu). Saat Anda meluangkan waktu untuk menentukan tujuan setiap pertemuan dalam satu kalimat, Anda sedang memberikan standar untuk mengukur kualitas pertemuan tersebut.

  2. Fokuslah Kepada Individu. Ingatlah bahwa Anda mengajar individu-individu. Setiap murid memunyai kebutuhan berbeda-beda yang dapat memengaruhi pengajaran Anda. Ketika Anda menyiapkan suatu bahan, bayangkanlah keuntungan yang mereka dapatkan dari penerapan pelajaran itu. Bersiaplah menjawab pertanyaan murid "Bagaimana pelajaran ini bisa memengaruhiku?"

  3. Bersikaplah Antusias. Ada banyak bentuk dari antusiasme yang tulus; sikap tersebut dapat terpancar hanya dari sinar mata atau dapat terdengar dari tinggi nada suara Anda. Sikap antusias tampak dalam persiapan yang matang.

  4. Gambarkanlah. Remaja dan praremaja adalah pelajar yang visual. Gunakan alat-alat bantu, video, atau stimulus visual lainnya untuk menyampaikan pesan Anda. Contohnya, jika Anda mengajarkan Pedang Roh, ajarkanlah mereka dengan memegang pedang di tangan Anda. Jika Anda mengajarkan sepuluh tulah, beberapa belalang dalam toples akan membuat ide yang Anda sampaikan menarik, terutama jika belalang-belalang itu terlepas dari toples Anda.

  5. Sesuaikanlah. Murid harus bisa menjawab pertanyaan "Mengapa pelajaran ini berguna?" Bantu mereka menemukan keterkaitan Alkitab dengan kehidupan mereka. Mereka telah menghabiskan waktu selama seminggu mempelajari sejarah, matematika, dan mata pelajaran lain. Namun demikian, kelas yang menarik minat mereka adalah kelas-kelas yang langsung berkaitan dengan hidup mereka.

  6. Berorientasilah pada Penerapan. Murid harus mengerti bagaimana menerapkan informasi yang Anda berikan kepada mereka, baik itu lewat diskusi, pengajaran, atau cara lain. Mereka tidak dapat menentukan sendiri cara menerapkan pelajaran tersebut. Penerapan adalah bagian yang paling sulit saat seseorang mempelajari Alkitab. Siapkan diri Anda untuk menolong mereka.

  7. Targetkanlah Nilai-Nilai Hidup. Nilai-nilai adalah bumbu yang membentuk kehidupan. Nilai-nilai tersebut menentukan akan menjadi seperti apa nantinya orang tersebut, baik sebagai istri, ayah, pekerja atau pemimpin. Pembina remaja yang berhasil dapat membantu remaja menemukan, mengerti kebenaran, dan memberikan bimbingan yang mendalam dari Alkitab. Mereka juga menolong remaja mengerti bagaimana setiap kebenaran dan bimbingan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan mereka. Selain itu, sikap dapat bertumbuh dari nilai-nilai tersebut. Pembina remaja biasanya terlalu sering menghabiskan waktu untuk mengubah sikap murid. Padahal, nilai-nilai mendasarlah yang perlu diperbaiki. Fokuslah pada nilai-nilai, maka sikap pun akan berubah juga.

  8. Variasikan Metode Mengajar. Metode mengajar yang bervariasi dapat menjaga minat murid remaja dan praremaja sekaligus menambahkan peluang mereka untuk belajar. Drama, video, diskusi, teater, dan pembuatan proyek hanyalah segelintir cara yang bisa Anda pakai. Lewat cara-cara tersebut mereka belajar pelajaran-pelajaran yang tidak akan mereka lupakan.

  9. Pertahankanlah Kelompok Agar Tetap Kecil. Remaja dapat belajar dengan maksimal jika diberikan kesempatan untuk berinteraksi. Selain itu, karena didominasi oleh kebutuhan mereka akan penerimaan, kelompok yang lebih besar akan menghalangi kemungkinan mereka untuk berpartisipasi. Kualitas pembelajaran selalu berhubungan secara langsung dengan jumlah perhatian pribadi yang diterima seorang murid. Idealnya, kelompok belajar terdiri kurang dari lima belas murid.

  10. Evaluasilah keberhasilannya. Walaupun evaluasi dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahannya, para pembina yang sering mengevaluasi diri dapat bertahan lebih lama. Sedangkan mereka yang memunyai sedikit gambaran tentang apa yang mereka capai dapat mudah frustrasi. Perhatikanlah tujuan-tujuan Anda untuk setiap murid dan tujuan-tujuan Anda untuk pertemuan pengajaran. Apakah usaha Anda berjalan dengan lancar? Apakah tujuan-tujuan Anda sudah tercapai? (t/Uly)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Artikel: 
10 Habits for Teaching Preteens