Petrus: Pengecut yang Berani

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Kisah Petrus berikut ini dapat dipakai GSM untuk membangkitkan semangat ASM agar mereka berani bersaksi dan memuliakan Tuhan.

Siapa yang tidak kenal Petrus? Oh ... seluruh kota Kafernaum mengenalnya. Petrus biasa menjala ikan di danau Galilea yang luas itu bersama Andreas, saudaranya. Kadangkala orang melihat mereka bergabung bersama Yohanes dan Yakobus untuk menjala ikan. Tetapi sejak Tuhan Yesus memanggil Petrus menjadi murid-Nya, Petrus tidak lagi menjadi penjala ikan.

Petrus selalu ikut kemana Tuhan Yesus pergi. Suara Petrus keras dan lantang. Kadang bicaranya kasar dan "sok jago". Kadang-kadang omongannya tidak dipikir lagi. Coba saja, Petrus pernah mengatakan, "Tuhan, suruh aku berjalan di atas air!" Ih, sok jago ya? Mana bisa sih berjalan di atas air? Kalau "di bawah" air alias "klelep" sih, semua orang bisa! Petrus juga pernah bilang, "Tuhan, kalau semua teman-temanku lari ketakutan, oho ... aku tidak pernah akan berbuat demikian!" Oh ya? Benar demikian?

Tidak! Justru sebenarnya Petrus tidak sepemberani kata-katanya. Petrus adalah orang yang kelihatan paling berani dan paling sok jago pada saat keadaan tenang, aman, damai dan sentosa. Tapi di saat kesulitan tiba, muncullah sifat aslinya yang pengecut dan penakut. Lihat contohnya, sewaktu Petrus minta berjalan di atas air, Tuhan mengijinkannya. Tapi baru satu dua langkah, ketakutannya segera muncul. Petrus menjerit ketakutan "Iiii ... aku takut. Tuhan tolong aku!" Dan sewaktu dengan sombong mengatakan tidak akan lari ketakutan, sebenarnya Tuhan Yesus sudah mengingatkan, "Petrus, hati- hati dengan perkataanmu. Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal aku tiga kali." Tuhan Yesus tahu bahwa Petrus cuma berani di mulut saja. Benar bukan? Pada waktu Tuhan Yesus ditangkap oleh orang-orang jahat. Petrus langsung mengambil pedangnya. Dan dengan gaya seperti pemain silat ia memasang kuda-kuda, "Hyyyaaaa ... att!" Segera telinga seorang pengawal lepas dari tempatnya, plok ... jatuh ke tanah. Tuhan Yesus segera memungut telinga itu dan memasangnya lagi di tempat semula. Petrus melihat hal itu. Tapi ketakutan muncul segera, ketika Tuhan diikat dan digiring ke pengadilan. Petrus takut mengakui Yesus sebagai gurunya, Petrus takut ditangkap dan dibunuh juga. Peristiwa yang tragis itu menimbulkan kesedihan di hati Petrus. "Ah ... kenapa aku sepengecut itu?" katanya di dalam hati. Ia menangis tersedu-sedu karena sadar bahwa ia adalah orang penakut. Saat itu Petrus bertobat dan meminta ampun kepada Tuhan. Sejak saat itu Petrus tidak mau sok jago. Petrus lebih banyak diam dan merenung.

Tapi tak lama kemudian, setelah kebangkitan Tuhan Yesus dan kenaikan-Nya ke sorga, terjadi suatu perubahan. Petrus si pengecut berubah menjadi Petrus si pemberani! Hebat sekali apa penyebabnya? Mengapa perubahan itu bisa terjadi? Pada hari Pentakosta, turunlah Roh Kudus memenuhi hati Petrus. Ia kini yakin Tuhan itu besar, dan berkuasa sehingga ia tidak perlu takut lagi. Mengapa perubahan itu bisa terjadi. Tidak tanggung-tanggung, pemberitaan Injil dan kesaksiannya itu menyebabkan 3000 orang bertobat!

Sejak saat itu Petrus tidak bersembunyi dan tidak ketakutan lagi. Dengan keberanian yang luar biasa ia berjalan kesana-kemari memberitakan Injil tanpa henti dan membawa begitu banyak jiwa kepada Tuhan. Mulutnya yang dahulu dipakai untuk membual dan sok jago, kini dipakai untuk memberitakan Injil. Itulah hasil pekerjaan Tuhan yang indah dan ajaib. Petrus yang dulunya pengecut setelah bertobat serta merta berubah berubah menjadi orang yang berani mati untuk Tuhan. Luar biasa bukan? Sejarah mencatat pada saat Petrus ditangkap dan hendak dijatuhi hukuman mati sifat penakut dan pengecutnya muncul lagi. Ia melarikan diri supaya tidak dibunuh mati. Tapi apa yang terjadi? Tuhan Yesus kembali menguatkan Petrus untuk kembali. Dan benarlah akhirnya Petrus dihukum mati dengan cara disalibkan terbalik. Kepalanya di bawah, kakinya di atas. Ngeri sekali! Tapi sampai saat terakhir Petrus tetap tabah.

Barangkali kamu termasuk orang yang penakut dan pengecut. Kamu tidak berani memberitakan Injil dan bersaksi tentang Tuhan Yesus. Maukah kamu berdoa agar Tuhan juga mengubahmu dari seorang yang penakut menjadi seorang yang pemberani? Bukan berani berkelahi, bukan berani berbuat dosa dan omong kotor, tetapi berani bersaksi dan memuliakan Tuhan dengan mulutmu seperti Petrus.

Kategori Bahan PEPAK: Penginjilan Anak - Misi Anak

Sumber
Judul Buku: 
KITA - Majalah Kristen untuk Anak-anak
Halaman: 
15
Penerbit: 
Lembaga Reformed Injili Indonesia
Nomor Edisi: 
16