11. Kristus dan Pemberian Roh Kudus

Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47


Tujuan: Mempertimbangkan kembalinya Kristus keada Bapa-Nya dalam hubungan dengan kedatangan Allah Roh Kudus, dan arti dua peristiwa ini bagi< Gereja.

Latar Belakang

Untuk sementara kita akan meninggalkan kesukaan dan kemenangan kebangkitan, dan kembali kepada tulisan Yohanes mengenai percakapan-percakapan terakhir Tuhan dengan murid-murid-Nya sebelum pengadilan dan penyaliban-Nya.

Dalam Yohanes 16:14-16, Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya yang sedih dan patah semangat. Manusia yang telah mengasihi dan memelihara mereka sedang bersiap-siap untuk meninggalkan mereka, tidak hanya kepada kedukaan pribadi yang pedih, tapi juga aniaya yang dahsyat. Waktunya akan tiba di mana mereka akan dibunuh oleh orang-orang yang menyangka diri berbakti kepada Allah (Yoh 16:2). Lagipula, Ia meninggalkan mereka untuk kematian yang hina dan ngeri yang tidak dapat mereka mengerti - suatu kematian yang merupakan langkah pertama kembali-Nya kepada Bapa. "Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa." (Yohanes 14:28).

Dihubungkan dengan kepergian Kristus adalah janji-Nya kepada murid-murid-Nya - seorang Pemimpin, Penolong, penghibur, dan Pembela yang akan menjadi milik mereka dalam cara baru dan yang akan tinggal bersama mereka.

Roh Anugerah dan Kekudusan ini dinjanjikan oleh Tuhan berabad-abad sebelumnya dalam bagian-bagian seperti Yehezkiel 1:19-20, 36:25-29. Ia diberikan dalam perjanjian yang baru menurut Yeremia 31:31-33, 32:38-40. Yesus adalah jaminan kepastian dari perjanjian ini (Ibr 7:22) dan pengantara (Ibr 9:15-16) suatu perjanjian yang dibeli dengan kematian, kematian di kayu salib.

Persiapan pemimpin

  1. Bacalah Yohanes 16:14-16 dan Kisah 2:1-47*, sambil memohon Roh Kudus memberi pengertian.
  2. Berdoalah untuk PA ini dan untuk tiap orang yang akan menghadirinya.
  3. Mintalah dari Allah suatu pengenalan baru tentang pribadi, karya dan kasih Roh Kudus, yang adalah Allah, yang menunjukkan suatu kasih yang tidak kalah besarnya daripada kasih Sang Anak yang menjadi daging dan mati untuk kita, atau daripada kasih Bapa yang mencari kekekalan.

Pendekatan

  1. Mintalah kelompok membaca kembali Yohanes 16:1-15 dalam hati.
  2. Sebelumnya masing-masing harus mempersiapkan diri dengan membaca Yohanes 14:1-31; 15:1-27; 16:1-33.
  3. Ada banyak topik dalam bagian-baian ini; cobalah untuk membatasinya pada topik Kristus dan Roh Kudus.

Pertanyaan: (Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47)

  1. Mengapa Kristus mengatakan sudah seharusnya - atau lebih berguna bagi murid-murid-Nya - Dia pergi?
  2. Dalam Yohanes 16:7; kalimat negatif mendahului kalimat berikut, "Jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia (Sang Penghibur atau Penguat) kepadamu." Apakah yang ditunjukkan di sini tentang Roh Kudus dalam kegiatan-Nya demi kita?
  3. Ayat Yohanes 16:7 berisi penegasan lain: "Bila Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Siapa lagi yang juga dikirim, sekaligus datang dengan sukarela dan penuh kesukaan melakukan kehendak Bapa?
  4. Mintalah tiga orang dalam kelompok membaca Yohanes 14:16-26 dan Yohanes 15:26. Siapakah yang akan mengirim Roh? Karena ketiga Pribadi Allah - terlihat dalam pemberian, pengutusan dan pelaksanaan-Nya, bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap kemutlakan dari kedatangan dan misi Roh? Dapatkah kita dikatakan bahwa bila kita berdosa terhadap Roh Kudus, berarti kita berdosa terhadap segala dan kasih Trinitas?
  5. Dalam Yohanes 14:16, Roh diberikan secara cuma-cuma untuk kitaterima, bukan untuk kita usahakan. Pemberian lain apa yang mirip dengan pemberian Roh dalam hal ini? Bagaimana pemberian-pemberian itu harus diterima?
  6. Mintalah seseorang membaca Yohanes 16:26-27. Mengapa Kristus mengatakan Ia tidak mendoakan kita kepada Bapa? Karena Kristus tidak bersyafaat bagi kita disebabkan Bapa telah mengasihi kita, dapatkah kita menyimpulkan bahwa kasih Allah adalah sumber dan bukan akibat dari penebusan dosa itu? Lihatlah Yohanes 3:16, 1Yohanes 4:7-10.
  7. Bandingkan Yohanes 14:16. Mengapa Allah Anak meminta pemberian Roh Kudus bagi kita? Perhatikan saat Yesus berdoa sebelum melakukan kehendak Allah bagi Dia, yaitu memberikan diri-Nya bagi kita. Perhatikan juga saat Allah mencurahkan Roh Kudus sebagai jawaban doa Kristus setelah kenaikan-Nya dan pemuliaan-Nya (Kisah 2:1-47).
  8. Dalam Yohanes 16:8-11, apakah yang kita pelajari tentang peranan sang Pembela meneguhkan karya-karya Kristus di dunia?
    1. a. Ayat Yohanes 16:9: Ia membuktikan bahwa manusia berdosa. Dinyatakan sebagai apakah dosa itu? Apakah kita yang mengatakan tahu bahwa Kristus hidup, dalam segi tertentu hidup sebagai ateis praktis dalam tindakan-tindakan kita?
    2. b. Ayat Yohanes 16:10: Bukti apakah yang kita peroleh tentang Kristus melalui kebangkitan-Nya dan penerimaan Bapa terhadap Dia.
    3. c. Ayat Yohanes 16:11: Bagaimanakah kematian Kristus menyatakan tentang pengadilan yang akan datang? Jika dosa dapat berlaku tanpa diadili Allah, apakah Ia akan membiarkan Anak yang dikasihi-Nya menderita dan mati untuk dosa-dosa kita? Salib menunjukkan bahwa dosa sama sekali tidak mungkin bisa diabaikan begitu saja.
  9. Apa sajakah fungsi Roh Kebenaran menurut ayat Yohanes 16:13, 14? Perhatikan bahwa Tujuan Roh adalah memuliakan dan meninggikan Kristus, seperti halnya tujuan Anak adalah memuliakan dan meninggikan Bapa. "Ia akan memberikan kepadamu apa yang diterimanya daripadaKu" terutama berarti apa yang Yesus anugerahkan sebagai Juruselamat dan Pengantara. Melalui hidup dan matiNya, Yesus menjamin keuntungan-keuntungan yang dinjanjikan Bapa (hidup kebenaran, dan segala sesuatu).
  10. Mintalah seseorang membaca lagi Yohanes 14:26. Apalagi fungsi Roh yang diuraikan di sini? Apakah Saudara melihat suatu jaminan bagi inspirasi Injil? Karya Roh sampai akhir jaman adalah menyampaikan Firman Kristus ke pikiran dan hati kita, dan memenuhi kita dengan kebenaran-Nya dan kesukaan mengenai Dia.
  11. Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.

  12. Kembali kepada Kisah 2:1-47. Bacalah kembali pasal ini keras-keras, oleh 2-3 orang. Mintalah seseorang menyingkatkan fakta-fakta yang tertulis, dan Saudara sendiri siap untuk menambahkan detil yang penting jika terlupakan.
  13. Bagaimanakah Roh yang mewakili atau melaksanakan rencana Allah Tritunggal itu menyatakan diri-Nya pada hari Pentakosta? Apa yang menunjukkan bahwa Roh memberi dan mengontrol pelaksanaan karunia Tuhan kepada Gereja-Nya? Lihat juga 1Korintus 12.
  14. Apakah yang dijadikan Petrus sebagai dasar untuk menerangkan gejala yang terlihat pada hari itu?
  15. Bagaimanakah sampai Roh Kudus dianggap penggerak Gereja? Apakah akibat-akibat karya-Nya pada hari Pentakosta? Tentang peranan-Nya dalam pembangunan Gereja Tuhan dan menyatukan kita kepada Kristus dan kepada sesama, bacalah Efesus 2:18-22.
  16. Menurut Alkitab, apakah kegiatan-kegiatan Roh Kudus dalam hubungan dengan orang-orang percaya secara perorangan? Bacalah:
    1. a. Roma 8:2, 11. Roh kehidupan dalam Kristus Yesus membebaskan kita dari dosa dan kematian, kepada hidup yang taat karena kasih kepada Allah.
    2. b. Roma 8:15-16, Roh Kudus, sebagai Roh pengangkatan memberi kepada kita keyakinan bahwa kita adalah anak-anak Allah, yang diterima dalam Kristus oleh Bapa dan memungkinkan kita bersekutu dengan Allah Tritunggal.
    3. c. 1Korintus 2:9-12. Roh memberi kita pengertian tentang semua pernyataan Allah mengenai diri-Nya.
    4. d. Efesus 1:13-14, 4:30. Kita dimeterai oleh Roh Kudus perjanjian, ditandai Allah dengan cap Allah (diri-Nya sendiri) sebagai milik-Nya dan dijaga oleh-Nya sampai kita masuk ke dalam Warisan yang sudah dijanjikan itu.
  17. Apakah seharusnya respon kita terhadap Roh Kristus?
    1. a. Galatia 5:25. Kita harus berjalan dengan Roh, hidup dekat dengan Dia dalam kesadaran akan kehadiran-Nya dan tunduk kepada pimpinan-Nya.
    2. b. Roma 8:26-27. Kita harus mendapatkan persekutuan dengan Allah dan kuasa untuk berdoa melalui Dia.
    3. c. Efesus 4:30. Kita tidak boleh menyusahkan Dia, atau mendukakan Allah yang kehadiran-Nya diwakili dalam kita oleh Roh.
    4. d. 1Tesalonika 5:18. Kita tidak boleh memadamkan Dia, atau menolak karya-karya-Nya sebagai Roh Kebenaran, kuasa, kesucian dan anugerah.
    5. e. Kita harus memuliakan Dia yang merupakan Roh kemuliaan (1Pet 4:14) Allah yang kekal, Allah yang tinggi dan kudus yang mendiami kekekalan dan hati orang-orang kepunyaan-Nya (Yes 57:15).
  18. Apakah bukti dalam dan luar dari karya Roh Kudus dalam dan untuk kita? Mintalah seseorang membaca Galatia 5:22-23. Perhatikan bahwa kesembilan karunia-karunia ini dikatakan-Nya sebagai satu buah, bukan buah-buah (jamak) - bukan Roh atau buah terlarang (Ef 5:9). Asalnya dari satu akar, satu sumber, utuh dan cenderung menghasilkan kesatuan.
    1. a. Kasih kepada Allah dan manusia merupakan akibat dari kasih Allah (1Yoh 3:16). Kesukaan dan damai yang kita miliki juga berakar dalam Dia, bukan pada orang atau keadaan.
    2. b. Kasih, kesukaan dan damai di hati hampir selalu dinyatakan melalui kesabaran atau dalam kesediaan salib menanggung bila terjadi kesulitan di dalam hubungan, melalui kebaikan aktif dalam hubungan satu sama lain.
    3. c. Kesetiaan, kelembutan atau tidak menurut hak-hak sendiri, dan pengendalian diri juga akan menandai kelakukan kita.
  19. Bacalah bersama-sama Efesus 3:14-19.