Ice Breaker dalam Pekan Anak

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Ice Breaker ini digunakan untuk memecahkan kebekuan/kecanggungan suasana antara anak-anak Sekolah Minggu dan anak-anak lain (pengunjung baru yang datang ke PEKAN ANAK) sehingga mereka dapat saling mengenal dan mau berteman.

Beberapa permainan yang dapat digunakan untuk memecahkan kebekuan suasana ini antara lain:

  1. Cari Pasanganmu

    Lagu:
    Hati yang gembira adalah obat -
    sperti obat hati yang senang
    Namun semangat yang patah -
    keringkan tulang
    Hati yang gembira Tuhan senang
    Dalam lagu tersebut terdapat 2 pasang kalimat:
    • "Hati yang gembira" dengan "hati yang senang"
    • "Semangat yang patah" dengan "keringkan tulang"
    Buatlah kartu-kartu kecil sejumlah anak yang hadir dan bagikanlah kepada setiap anak, setiap kartu bertuliskan salah satu kalimat: "hati yang gembira", "hati yang senang", "semangat yang patah" dan "keringkan tulang".

    Keempat macam kartu dibagikan secara acak kepada setiap anak, (setiap anak mendapat satu kartu). Setelah menyanyikan 1-2 kali, anak diminta mencari pasangannya sesuai bunyi kalimat di dalam kartunya. Misalnya, pemegang kartu "hati yang gembira" harus mencari pasangannya yang memiliki kartu "hati yang senang", dan pemegang kartu "semangat yang patah" mencari "keringkan tulang". Tentu saja anak harus diberi sedikit waktu untuk mencari pasangannya, misalnya dalam satu lagu. Simulasi ini dapat diulang dengan mengumpulkan dan membagikan kartu-kartu yang ada secara acak, dan mintalah mereka duduk dekat dengan pasangannya.

    Acara ini dapat dipakai pada awal kegiatan dalam PEKAN ANAK supaya anak-anak tidak duduk dengan teman dekatnya, namun dapat duduk dengan pengunjung yang baru dan berkenalan dengan pengunjung yang baru, sehingga pengunjung yang baru dapat merasa diperhatikan dan tidak merasa terasing.

  2. Permainan Suku-suku

    Bagilah anak menjadi beberapa kelompok besar (masing-masing kelompok minimal berjumlah 10 orang). Mintalah anak untuk memilih seorang kepala suku bagi setiap kelompok, dan memberi nama suku pada kelompok mereka sendiri. Misalnya: Kelompok 1 "Suku Mata Satu", kelompok 2 "Suku Kepang Dua", kelompok 3 "Suku Tali Tiga", dan seterusnya.

    Berilah waktu agar anak-anak dalam setiap kelompok dapat saling mengenal (misal: nama, kelas, hobi).

    Setelah itu, Pembawa Acara meminta setiap kepala suku untuk memperhatikan perintah yang akan disampaikannya, dan setiap anggota harus melaksanakan perintah tersebut sesuai dengan keputusan kepala sukunya.

    Misalnya:
    Pembawa Acara: "Kepala Suku 'Mata Satu' mengirimkan 3 orang anggota sukunya untuk mengadakan kunjungan persahabatan ke Suku 'Tali Tiga'."

    Maka Kepala Suku 'Mata Satu' harus menentukan 3 orang anggotanya untuk pergi ke kelompok Suku 'Tali Tiga'. Dan di sana, mereka (3 orang utusan dan seluruh anggota suku) harus saling berkenalan.

    Sementara proses di atas berlangsung, Pembawa Acara dapat segera melanjutkan dengan perintah selanjutnya.

    Pembawa Acara: "Kepala Suku 'Kepang Dua' sedang mengadakan pesta, oleh karena itu, semua suku diminta mengirimkan 2 orang wakilnya."

    Dan seterusnya.

    Dengan demikian semua peserta mendapat kesempatan untuk saling berkenalan dengan anggota yang lain sebanyak-banyaknya. Baik mereka yang mendapat kesempatan "pindah" ke kelompok/suku lain maupun mereka yang "menerima" kedatangan anggota kelompok/suku lain.

Kategori Bahan PEPAK: Program Khusus Anak

Sumber
Judul Buku: 
Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
Pengarang: 
Paulus Lie
Halaman: 
126
Penerbit: 
Yayasan Andi
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1997