Bagaimana Menyelenggarakan Bible Camp untuk Anak?

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Bible Camp adalah salah satu program gereja yang sangat efektif untuk memenangkan anak bagi Kristus. Bible Camp biasanya menawarkan program yang seimbang antara pengajaran, penyembahan, persekutuan, rekreasi, dan ekspresi.

Bible Camp pada umumnya diadakan bagi anak yang berusia 9-12 tahun dan remaja karena pada usia ini mereka suka bermain di luar lingkungan rumah, seperti hutan, sawah dan kebun. Mereka juga menyukai petualangan, baik secara fisik seperti memanjat, berkemah, menyusuri sungai, atau secara mental seperti melakukan permainan kelompok, perlombaan, dan sebagainya.

Dalam sebuah Bible Camp, selain pengajaran Firman Tuhan, acara juga akan diisi dengan berbagai acara seperti rekreasi, olah raga, permainan, dan bermacam-macam aktivitas yang membangkitkan semangat petualangan anak.

A. Pentingnya Bible Camp Anak

Hingga saat ini Bible Camp dipercaya sebagai pola pendekatan yang baik untuk menanamkan nilai-nilai rohani pada anak. Dibandingkan dengan Sekolah Minggu, dimana anak hadir sekitar 1 jam untuk mengikuti ibadah, lalu anak pulang, Kegiatan Bible Camp memungkinkan anak tinggal selama beberapa hari. Hal ini membuat pengajaran Firman Tuhan dapat ditanamkan secara intensif dan lebih mendalam.

Anak juga dapat terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk aktivitas rohani, seperti: persekutuan doa bersama teman sekamar, melakukan saat teduh, atau PA (pemahaman alkitab) bersama.

Sudah banyak yang membuktikan bahwa melalui Bible Camp, anak-anak menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kehidupan anak diubahkan oleh Kasih Kristus. anak-anak mengambil komitmen untuk melayani Tuhan, anak-anak bertekad untuk hidup lebih mantap dalam kekristenan, dan tidak sedikit pula anak-anak yang "menemukan" nilai dirinya, kepribadiannya, bahkan bakat/talenta yang dapat dikembangkan nya bagi kemuliaan nama Tuhan.

Selain pengajaran Firman Tuhan yang sifatnya membangun dasar iman seorang anak, acara Bible Camp biasanya juga dilengkapi dengan berbagai langkah praktis dan aplikatif mengenai cara hidup seorang anak Tuhan sehingga anak dapat dengan mudah menyerap dan menerapkan materi tersebut sepulang dari Bible Camp.

Singkatnya, banyak keputusan penting dalam hidup anak yang diambil saat mengikuti Bible Camp bila dibanding acara/kegiatan rohani lainnya.

B. Perencanaan Bible Camp untuk Anak

Bible Camp untuk anak sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, paling tidak dua bulan sebelumnya. Baik guru maupun anak harus menyadari bahwa Bible Camp bukanlah sekedar acara bermain dan rekreasi tanpa tujuan, namun melalui berbagai kegiatan yang menarik tersebut, Bible Camp didesain untuk memenuhi kebutuhan rohani anak.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah kecermatan pengamatan terhadap kebutuhan anak dan kondisi Sekolah Minggu. Perencanaan harus mendetail dan jelas. Demikian juga dengan persiapan, haruslah dikerjakan dengan teliti.

Beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah:

1. Tempat dan Lingkungan Bible Camp

Tempat yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah Bible Camp. Karena itu jauh sebelumnya perlu diadakan survey untuk menentukan tempat yang cocok bagi penyelenggaraan Bible Camp tersebut. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan misalnya: jenis Camp (akan menggunakan fasilitas gedung atau tenda), sarana air, penerangan dan keamanan, serta lokasi.

Tempat yang baik tidak selalu terletak di luar kota dengan lingkungan alam yang indah sehingga mempunyai daya tarik yang besar. Bila kondisi tidak memungkinkan, Bible Camp bisa pula diadakan hanya untuk 1 malam dan dapat dilaksanakan di halaman gereja (asal memenuhi syarat), atau di rumah salah satu anggota gereja yang memiliki halaman luas atau ruangan yang mampu menampung seluruh peserta Bible Camp.

Selain itu, lingkungan Camp juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program. Lingkungan harus baik, bersih, jauh dari aktivitas yang mengganggu dan tidak bising.

2. Program / Acara Bible Camp

Program Camp yang baik akan menolong anak berkembang dan memiliki kerinduan untuk datang lagi pada acara serupa di waktu yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program Bible Camp antara lain:

a. Firman Tuhan sebagai pusat acara

Di dalam Bible Camp, Firman Tuhan merupakan pusat. Jadi, berbagai aktivitas atau kegiatan menarik yang direncanakan harus mengarah pada Firman Tuhan yang akan disampaikan pada anak.

b. Acara yang sesuai dengan kebutuhan anak

Alkitab memandang manusia secara utuh dan menyeluruh (Lukas 2:40). Jadi, program Bible Camp hendaknya memenuhi kebutuhan rohani, fisik, mental dan emosional Anak. Beberapa alternatif bentuk acara yang biasa dilakukan dalam Bible Camp, misalnya: saat teduh, olah raga, makan bersama, PA (pemahaman Alkitab), ceramah, diskusi/aktivitas kelompok, rekreasi, mengerjakan ketrampilan, permainan/lomba, acara bebas, KKR, ibadah kamar, dan tentunya waktu istirahat yang cukup.

Sebaiknya program disusun dengan memperhatikan keseimbangan antara ibadah (acara formal) dan rekreasi. Rencana program juga perlu mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan anak, serta keadaan dan situasi setempat. Siapkan berbagai acara "cadangan" bila terjadi hal-hal di luar rencana (misalnya: hujan, angin keras, ada tanah longsor di sekitar lokasi, dsb.).

c. Roh Kudus sebagai penolong utama

Dalam Bible Camp, biarkanlah Roh Kudus bekerja sebebas-bebasnya, baik melalui pemberitaan Firman Tuhan, aktivitas, persekutuan di tenda/kamar, rekreasi, acara makan dan segi-segi kehidupan Camp lainnya. Tugas seorang konselor/guru yang mendampingi anak adalah terus mendoakan dan melayani mereka, sambil memberi teladan mengenai kehidupan kekristenan.

Pada saat menyusun program Camp ini, ingatlah bahwa Tuhan bekerja dalam segala waktu dan acara Camp.

3. Promosi Bible Camp

Paling tidak sebulan sebelum Bible Camp diadakan, informasi mengenainya sudah harus disampaikan baik pada anak maupun pada orangtua dan jemaat gereja. Media yang digunakan dapat berupa pemberitahuan lisan di kelas Sekolah Minggu, buletin, selebaran, warta gereja, poster, spanduk, dan lainnya.

Dalam promosi tersebut informasi yang disampaikan adalah waktu pelaksanaan Bible Camp, tempat, dan program-program apa saja yang ditawarkan.

4. Peserta

Peserta yang ikut sebaiknya dibatasi anak-anak usia 9-12 tahun (untuk Camp Anak) dan usia SLTP dan SLTA (untuk Camp pra-remaja dan remaja), dimana anak-anak ini pada umumnya sudah dapat mengurus dirinya sendiri. Setiap peserta harus mendapatkan surat ijin dari orangtua. Panitia juga harus menentukan barang pribadi apa saja yang perlu dibawa oleh setiap peserta, dan barang apa yang dilarang untuk dibawa.

C. Panitia dan Guru yang Terlibat dalam Bible Camp

Seluruh staf dan panitia yang terlibat dalam Bible Camp, baik yang bertugas sebagai pemimpin kelompok tenda/kamar, pemimpin saat teduh, pemimpin doa, pemimpin pujian dan penyembahan, pemimpin sharing, pemberi kotbah, konselor (yang akan mendampingi anak) dan sebagainya sebaiknya diberi pelatihan khusus, sehingga mereka mempunyai ketrampilan dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula sebaiknya dibentuk tim doa khusus dari panitia untuk berdoa bagi setiap acara dan kegiatan yang dilaksanakan dalam Bible Camp.

Salah satu dampak positif Bible Camp adalah Guru Sekolah Minggu dapat lebih mengenal dan memahami anak-anak (terutama anak-anak asuhnya sendiri), karena selama 24 jam guru berada di sisi anak-anak itu. Guru belajar bersama anak, bermain bersama anak, bersekutu dan berdoa bersama anak. Dengan demikian melalui Bible Camp, Guru Sekolah Minggu dan anak akan semakin dipersatukan.

Kiranya informasi di atas dapat menolong Anda dalam mempersiapkan sebuah Bible Camp. Selamat melayani!

Kategori Bahan PEPAK: Program Khusus Anak

Sumber
Judul Buku: 
Pedoman Pelayan Anak
Pengarang: 
Ruth Lautfer
Halaman: 
292 - 296
Penerbit: 
Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia
Kota: 
Malang
Tahun: 
1993