Musik di Sekolah Minggu

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

KUASA MUSIK

Musik merupakan alat komunikasi yang memiliki kuasa. Musik dapat memberikan hiburan, menguasai suasana hati, dan dapat pula menimbulkan beberapa reaksi sehingga orang bisa bertepuk tangan, mencucurkan air mata, atau tersenyum. Di samping itu, musik dapat pula menimbulkan bermacam-macam perasaan pada diri seseorang. Musik dapat merusak akhlak atau menggembirakan, membunuh atau menyembuhkan, memberikan terang atau gelap. Musik adalah bahasa dunia yang dimengerti oleh semua orang. Karena itulah, kita sebagai pendidik Kristen bertanggung jawab memanfaatkannya sebagai pengungkapan kekristenan yang efektif. Sekolah minggu harus mendidik anak-anak, kaum muda, dan orang dewasa sehingga mereka dapat mengerti, menghargai, bahkan ikut serta dalam kegiatan musik Kristen.

TUJUAN MUSIK DI SEKOLAH MINGGU

Mengapa kita menyanyi di sekolah minggu? Apakah hal itu hanya merupakan suatu kebiasaan sebab termasuk tata cara kebaktian? Apakah sekadar untuk mengisi waktu saja? Tidak, musik bermanfaat untuk maksud-maksud yang lebih mulia.

Musik Sebagai Suatu Cara Memberikan Pengajaran

Ada dikatakan bahwa doktrin kita itu lebih banyak diambil dari buku nyanyian gereja daripada buku teologi. Musik membantu untuk menopang dan meneguhkan firman Allah. Kebenaran-kebenaran Alkitabiah sering kali dapat dipelajari lebih cepat dan diingat lebih lama dengan menggunakan musik daripada dengan kata-kata atau tulisan. Sering kali nyanyian lebih mudah diingat daripada cerita, ceramah, atau pelajaran-pelajaran yang tertulis. Musik dapat dipakai untuk menyiapkan hati dan pikiran orang dalam menerima pengajaran.

Musik Sebagai Suatu Cara Penyembahan

Musik merupakan cara yang berguna dan indah untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginan kita kepada Tuhan. Musik mempersiapkan kita untuk menyembah dengan menciptakan suasana dan sikap yang hormat dan tertib. Seusai firman Tuhan, musik bermanfaat sebagai suatu tindakan penyerahan kepada Tuhan yang sesuai dengan kebenaran yang baru kita terima. Pendek kata, kita memuji dalam suasana penyembahan karena kita mengasihi Tuhan, ingin mempermuliakan Tuhan, dan ingin menolong orang lain supaya lebih dekat kepada-Nya.

Musik Sebagai Suatu Cara Pengungkapan

Musik dipakai untuk mempersatukan jemaat dalam suatu aktivitas bersama dan menciptakan perasaan bahwa tiap-tiap orang termasuk dalam kelompok itu. Melalui musik kita juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap serta memberi jalan keluar untuk tenaga kita. Melalui musik kita memberi kesaksian tentang iman kita kepada Kristus. Pada umumnya musik digunakan sebagai nyanyian bersama dalam acara pembukaan atau penutup. Tetapi di samping itu, musik di sekolah minggu dapat juga dipakai dalam cara-cara berikut.

  1. Pakailah Musik Sebagai Tanda Pergantian Acara
    Suatu nyanyian tertentu dapat menandakan bahwa waktunya bermain sudah selesai, puji-pujian baru dimulai, pelajaran di kelas sudah berakhir, dan sebagainya.
  2. Pakailah Musik untuk Menciptakan Suasana yang Khusus
    Pada acara pembukaan, pakailah puji-pujian yang bersemangat untuk menyambut datangnya anak-anak. Sementara nyanyian yang tenang dipakai untuk menciptakan suasana penyembahan. Berbagai macam musik rekaman dapat digunakan sebagai latar belakang ketika berdoa atau sementara mengerjakan pekerjaan tangan.

    Gunakan bakat musik anak-anak itu, yaitu bakat untuk menyanyi maupun memainkan alat musik. Suruh mereka tampil dalam nyanyian atau permainan, solo, atau dalam grup.

MEMILIH MUSIK

Karena musik merupakan bagian yang penting dalam pelayanan di sekolah minggu, Saudara harus berhati-hati dalam memilih nyanyian- nyanyian yang hendak Saudara gunakan. Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan yang dapat Saudara pakai untuk menguji pilihan nyanyian- nyanyian itu.

  1. Apakah arti kata-katanya jelas? Ada cerita-cerita lucu yang dengan jelas menyatakan bahwa sering kali anak kecil tidak mengerti kata-kata dalam nyanyian yang dinyanyikannya. Lalu dia cenderung untuk mengubah artinya sehingga menjadi sesuatu yang ia mengerti, misalnya, "Tuhan Yesus tidak bertobat," dan "Di salib, di salib, aku pikul dosaku," "Kasih buat Tuhan." Jangan lupa untuk menerangkan kata-kata yang baru atau yang sukar.
  2. Dapatkah anak-anak mengalami apa yang dinyatakan oleh nyanyian itu? Nyanyian itu harus mengenai pengalaman-pengalaman yang sudah mereka kenal, yang terjadi di dalam dunia mereka.
  3. Apakah nyanyian itu mengungkapkan kebenaran firman Allah dengan tepat? Nyanyian itu harus menyatakan paham-paham Alkitab yang benar dan harus mempunyai nilai rohani.
  4. Apakah musik itu cocok dengan kata-kata nyanyian? Pesan dalam nyanyian itu harus dipertajam dengan lagunya.
  5. Apakah musik itu cocok dengan seluruh tujuan kebaktian itu?

MERENCANAKAN PENGGUNAAN MUSIK

Ingatlah akan prinsip-prinsip di bawah ini saat Saudara merencanakan penggunaan musik di sekolah minggu.

  1. Usahakan adanya keseimbangan. Pilihlah nyanyian penyembahan, kesaksian dan penyerahan. Gunakan koor-koor dan nyanyian-nyanyian gereja.
  2. Usahakan variasi. Tempo, irama, dan jenis nyanyian harus berbeda- beda. Pakailah beberapa nyanyian yang sudah sering dinyanyikan dan beberapa nyanyian baru. Catatlah nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan itu untuk menjaga agar Saudara tidak terus-menerus menyanyikan nyanyian tertentu saja.
  3. Usahakan pula keserasian. Cocokkan nyanyian-nyanyian itu satu dengan yang lain dan dengan tema kebaktian saat itu.

MENGAJAR NYANYIAN BARU

  1. Pelajarilah nyanyian itu dengan baik sehingga nanti Saudara dapat menyanyikannya tanpa salah.
  2. Mintalah beberapa anak atau guru menyanyikan nyanyian baru itu sebagai nyanyian istimewa.
  3. Tuliskanlah kata-kata nyanyian itu pada papan tulis. Hapuslah beberapa baris sementara anak-anak mempelajarinya.
  4. Buatlah gambar-gambar mengenai kata-kata nyanyian itu. Gambar- gambar itu harus menyampaikan maksud yang tepat dari kata-kata nyanyian itu.
  5. Terangkanlah arti kata-kata yang baru atau yang sukar. Tanyakan pendapat anak-anak tentang maksud penulis dalam nyanyian itu.
  6. Nyanyikanlah nyanyian itu dengan berbagai cara. Bagilah anak- anak itu menjadi dua kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Kemudian secara bergantian kelompok yang satu menyanyi dan kelompok yang lain mendengar. Atau guru-guru menyanyikan pembukanya dan anak-anak ikut menyanyi pada koornya. Ubahlah tempo atau kerasnya suara, satu bait dinyanyikan dengan perlahan-lahan sebagai doa, bait yang lain lebih cepat. Tetapi jangan mendorong anak-anak menyanyi dengan keras semata-mata karena ingin mendengar betapa kerasnya suara mereka.

MUSIK UNTUK ANAK-ANAK PRASEKOLAH

Pilih nyanyian-nyanyian yang pendek, yaitu antara dua sampai empat baris saja. Pilih nyanyian yang dapat dinyanyikan berulang-ulang dan dengan berbagai cara hanya dengan mengubah beberapa katanya. Pilihlah nyanyian-nyanyian dengan lagu dan irama yang sederhana. Anak-anak kecil suka nyanyian yang menggunakan gerakan dan dengan iringan alat-alat musik yang sederhana, misalnya kaleng kosong, kayu, rebana, dsb.

MUSIK UNTUK ANAK PRATAMA DAN MADYA

Ajarlah mereka menghargai musik gereja. Pelajarilah nyanyian dan pengarangnya. Terangkan arti doktrin nyanyian-nyanyian itu. Mintalah mereka mengarang nyanyiannya sendiri. Dorong mereka agar mengabdikan bakat musiknya itu untuk Tuhan. Mulailah pergunakan anak-anak untuk menyanyikan nyanyian solo, duet, dsb. Sebelumnya, hendaklah Saudara pastikan bahwa mereka memiliki tingkat kecakapan tertentu untuk menyanyi dan bermain alat musik. Terangkan bahwa dalam menyanyi dan bermain musik itu, Tuhan menginginkan agar kita melakukannya dengan sebaik-baiknya. Bentuklah paduan suara yang terdiri dari anak kelas pratama dan/atau madya.

Kategori Bahan PEPAK: Doa - Musik - Ibadah

Sumber
Judul Buku: 
Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
Halaman: 
224--226
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1997