Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Sekarang, anggap saja proses mengajar itu sudah rampung. Guru dan murid-muridnya telah saling bertatap muka dan melakukan tugas mereka bersama. Dengan memakai bahasa yang lengkap dengan segala gagasan dan ilustrasi, mereka telah bicara dan saling mengerti. Pengertian telah berpindah ke dalam pikiran para murid. Kini pengetahuan itu berada di dalam pikiran mereka, cukup lengkap untuk dicernakan dan untuk memengaruhi tindak-tanduk dan membentuk kepribadian mereka. Apa lagi yang dibutuhkan sekarang?

Tugas guru mungkin sudah selesai, tetapi masih ada pekerjaan sulit yang harus dilakukan, mungkin yang paling sulit. Segala sesuatu yang telah diajarkan kini tersimpan dalam benak murid-murid itu, masih sebagai sesuatu yang bersifat potensial, bukan sebagai sesuatu yang sudah benar-benar mendarah daging. Melalui proses apakah pemikiran yang telah dikembangkan itu akhirnya akan tercermin dalam kebiasaan hidup sehari-hari? Dengan cara bagaimanakah konsepsi-konsepsi yang telah diperoleh murid dapat melahirkan idealisme yang tidak akan buyar? Tugas penyelesaian terakhir berupa hukum yang terakhir dalam hukum mengajar, yaitu hukum peninjauan kembali dan penerapan. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. "Penyelesaian, pengujian, dan peneguhan pengukuhan tugas mengajar harus dilakukan dengan jalan peninjauan kembali dan penerapan."

Pernyataan hukum ini meliputi tujuan-tujuan utama dari peninjauan kembali, yaitu (1) menyempurnakan pengetahuan, (2) mengukuhkan pengetahuan, dan (3) membuat pengetahuan itu menjadi siap-pakai dan berguna. Ketiga tujuan ini, meskipun dipisah-pisahkan secara teori, sesungguhnya saling berkaitan dan dicapai melalui proses yang sama. Betapa berharga dan pentingnya hukum peninjauan kembali ini tidak usah diragukan lagi. Ketika seorang guru mengajar, tidak ada waktu yang lebih berharga daripada waktu yang dipakai untuk tinjauan kembali ini. Sekiranya semua faktor lain sama, maka guru yang dinilai paling cakap dan sukses adalah guru yang menolong murid- muridnya untuk sering melakukan peninjauan kembali secara saksama dan menarik.

PERATURAN PRAKTIS BAGI GURU

Di antara peraturan praktis untuk tinjauan kembali, yang berikut inilah yang paling bermanfaat.

  1. Anggaplah peninjauan kembali sebagai sesuatu yang selalu dapat dilakukan.
  2. Sediakan waktu-waktu tertentu untuk tinjauan kembali. Tinjaulah kembali secara singkat pelajaran sebelumnya pada setiap permulaan jam pelajaran di kelas.
  3. Pada akhir tiap jam pelajaran, tengoklah kembali jalan yang sudah dilalui. Hampir semua pelajaran yang dilakukan dengan baik ditutup dengan suatu ikhtisar. Ada baiknya jika murid-murid mengerti bahwa mereka semua harus siap untuk sewaktu-waktu diminta membuat ringkasan mengenai pelajaran yang telah dipelajari pada akhir jam pelajaran.
  4. Sesudah lima atau enam pelajaran atau pada bagian terakhir dari suatu pokok atau bab pelajaran, tinjaulah kembali pelajaran itu mulai dari awalnya. Guru yang terbaik menyisihkan sepertiga waktu dari tiap jam pelajaran untuk meninjau kembali. Mungkin kemajuannya agak lambat, namun teratur dan mantap.
  5. Bilamana dapat menunjuk kembali kepada pelajaran terdahulu, manfaatkan kesempatan itu agar pengetahuan yang lama itu dapat dilihat kembali di bawah sorotan yang baru.
  6. Tiap pelajaran baru hendaknya sekaligus meninjau kembali dan menerapkan bahan pelajaran terdahulu.
  7. Tinjauan kembali yang pertama hendaknya dilakukan secepatnya. Kalau dapat, langsung sesudah pelajaran itu selesai.
  8. Supaya tinjauan kembali itu mudah dan cepat, guru perlu mengingat secara garis besar bahan apa yang sudah dipelajari, bagian demi bagian sehingga selalu siap dipakai. Dengan demikian, setiap saat ia siap untuk melakukan suatu tinjauan kembali mengenai bagian apa pun dari pelajaran itu. Apabila murid-murid melihat bahwa gurunya menganggap hal mengingat serta menguraikan kembali apa yang pernah dipelajari sebagai sesuatu yang penting, mereka sendiri pun akan ingin berbuat demikian, dan mereka akan senang untuk bersiap-siap menjawab tiap pertanyaan guru.
  9. Pertanyaan-pertanyaan baru mengenai pelajaran yang lewat, gambaran baru untuk pokok-pokok yang lalu, bukti-bukti baru untuk keterangan terdahulu, penerapan baru atas kebenaran yang lama, semuanya itu akan membuat murid senang untuk melihat kembali dengan penuh minat kepada bahan pelajaran yang lama, sehingga menghasilkan suatu tinjauan kembali yang efektif.
  10. Tinjauan kembali pada akhir pelajaran, yang tidak boleh dilupakan, harus bersifat menyeluruh, mendalam, dan benar-benar matang, di mana berbagai pokok pembahasan perlu dikelompokkan secara jelas seperti pada sebuah bagan sehingga murid itu benar- benar memahami dan menguasai seluruh bahan yang sudah dipelajarinya itu.
  11. Carilah sebanyak mungkin contoh penerapan bahan pelajaran itu. Setiap contoh penerapan yang telah dipikirkan meliputi suatu tinjauan kembali yang bermanfaat dan efektif.
  12. Jangan lupa manfaatkan pekerjaan tangan sewaktu meninjau kembali bahan pelajaran terdahulu.
  13. Doronglah murid untuk mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang lalu. Hendaknya hal ini dilakukan sesering mungkin. Dengan demikian, murid-murid akan segera terbiasa untuk datang ke kelas dengan membawa pertanyaan yang akan ia ajukan serta siap dengan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan lain.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Tujuh Hukum Mengajar
Pengarang: 
John Milton Gregory
Halaman: 
147--148 dan 161--164
Bab: 
Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang