Keselamatan: Tak Lagi Tersesat

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

REFLEKSI UNTUK GURU/ORANG TUA

Amazing grace, how sweet the sound,
(Sangat besar anugerah-Mu,)
That saved a wretch like me.
(Memberi aku selamat)
I once was lost but now am found,
(Dulu aku sesat, kini ditemukan)
was blind but now I see.
(buta dicelikkan.)

Seperti syair lagu ini, jika bukan karena anugerah Allah kita tidak hanya tersesat, tetapi juga tidak memiliki visi untuk berbalik kepada Allah.

Ada banyak kemungkinan mengapa seseorang tersesat, sesuai pengalaman mereka masing-masing. Mereka yang tersesat secara harfiah mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk berputar-putar tanpa pernah mencapai tujuan mereka. Selain itu juga, orang-orang terlupakan karena arah hidup atau masa lalu telah membuat mereka terperangkap dalam gangguan mental, kemiskinan, butahuruf, rasisme, kesewenangan, kekerasan, dan ketidakadilan. Banyak dari mereka tetap tersesat karena kita membutakan diri terhadap mereka, kita tidak dapat atau tidak mau peduli terhadap penderitaan mereka atau terhadap sikap diam kita yang mengakibatkan siklus penderitaan ini terus berlangsung.

Dalam hal tertentu kita semua telah tersesat. Kita mendirikan tembok penghalang antara diri kita dengan Allah dan dengan orang lain. Tetapi Allah tidak memandang rendah pergumulan hidup kita. Banyak dari perumpamaan yang diungkapkan Yesus berbicara tentang mencari satu mata uang atau seekor domba yang hilang. Allah tidak berhenti mencari sampai mendapatkan kita kembali.

Keselamatan harus senantiasa menjadi bagian dinamis dari hidup kita. Setelah diselamatkan, tak sepantasnya kita hanya duduk diam di tepi pantai dan melihat orang lain tenggelam. Kita dipanggil untuk berenang kembali dengan segenap kekuatan kita untuk menolong mereka yang masih terhilang.

REFLEKSI UNTUK SELURUH ANGGOTA KELUARGA/KELAS SM

Pernahkah kamu merasa tersesat? Mungkin kamu pernah tersesat di tengah karnaval atau turun dari bis dan menjumpai wajah-wajah yang tidak kamu kenal. Untuk sesaat mungkin jantungmu serasa berhenti berdetak dan perut terasa mulas. Namun akhirnya, ketika kamu memandang ke sekeliling, orang tua atau sahabatmu ada di sana, yakni orang-orang yang membuatmu merasa nyaman, aman dan diterima, kamu pun merasa terselamatkan.

Tanpa Allah kita semua terhilang. Tanpa Allah kita merasa takut dan terlantar sehingga kita bersikap tidak baik terhadap orang lain. Allah mengerti betapa perlunya kita diselamatkan. Allah mengerti betapa perlunya kita memandang wajah-Nya yang akan membuat kita merasa nyaman, aman, dan diterima. Allah juga mengerti betapa sukarnya kadang-kadang untuk memahami semua ini. Maka Allah mengirim Seseorang yang akan menuntun kita dan membuat kita mengerti. Allah mengirim Seseorang untuk menyelamatkan kita. Allah mengirim Yesus.

Hari 1: Yesus Datang untuk Kita (Matius 1:18-23)

  1. Apa tujuan dari kelahiran Yesus?
  2. Bagaimana Yesus menyelamatkan kamu?

Hari 2: Allah Begitu Mengasihi Dunia (Yohanes 3:16-21)

  1. Mengapa mereka yang melakukan kejahatan membenci terang?
  2. Menurutmu, apa saja yang coba disembunyikan manusia dari Allah?

Hari 3: Tiada Nama Lain (Kisah Para Rasul 14:1-12)

Petrus dan Yohanes berbicara tentang Injil Yesus Kristus dengan sangat berani. Mereka bersaksi dan menyembuhkan orang sakit. Para pemimpin agama yang menentang Yesus kini mengalahkan perhatian mereka kepada murid-murid-Nya.

  1. Menurut Petrus, bagaimana orang timpang itu disembuhkan?
  2. Dalam hal apa saja engkau perlu dipulihkan?

Sebutkan seorang kenalanmu yang sedang mengalami kesukaran. Sediakan waktu untuk berdoa agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

Hari 4: Setiap Orang yang Menyebut Nama-Nya (Roma 10:1-13)

  1. Bagaimana kita dapat diselamatkan?
  2. Ada banyak tradisi perayaan ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bagaimana kamu merayakannya di gerejamu? (Misalnya, apakah gerejamu mengadakan pengakuan di depan jemaat dan baptisan? Apakah gerejamu mengadakan upacara peneguhan?)

Hari 5: Hidup Baru di Dalam Kristus(Efesus 2:4-10)

  1. Apakah kasih karunia itu?
  2. Jika seseorang membelikanmu sebuah hadiah, siapa yang membayarnya? Engkau berhutang apa atas pemberian itu?

Hari 6: Tugas Kita (2Petrus 1:3-11)

  1. Apa yang perlu kita tambahkan kepada iman kita?
  2. Manakah dari hal-hal "yang baik" di atas, yang paling sukar bagimu? Mengapa?

AKTIVITAS KHUSUS: MENEMUKAN TERANG

Dalam aktivitas ini Anda akan menemukan suatu kebenaran yang menakjubkan, yaitu bahwa terang mengalahkan kegelapan. Anda membutuhkan sebuah kotak (seukuran kotak sepatu atau lebih besar) yang bisa ditutup dan sebatang korek api. Tunjukkan kepada keluarga/murid Anda kotak dan korek api itu. Katakan, "Saya mempunyai sekotak besar kegelapan di sini. Saya juga mempunyai sebatang korek api kecil. Kita akan melakukan eksperimen untuk melihat mana yang lebih kuat, kegelapan atau terang." Perlahan-lahan bukalah penutup kotak kegelapan tadi. Sementara Anda membuka penutupnya, katakanlah, "Awas! Saya membiarkan kegelapan keluar dari kotak saya. Apakah ada yang melihatnya?" Angkatlah kotak itu dan tunjukkan ke setiap orang. Sekarang matikan semua lampu di rumah Anda. Katakan, "Saya menyalakan sebatang korek api yang kecil. Apakah semua dapat melihat terangnya?"

Diskusikanlah bahwa Yesus adalah terang dunia. Oleh karena Yesus dan karunia keselamatan-Nya, kita tak lagi tersesat dalam kegelapan. Kita telah ditemukan oleh-Nya.

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Buku: 
Belajar Bersama
Pengarang: 
Janice Y. Cook
Halaman: 
137 - 139
Penerbit: 
Yayasan Gloria
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1999