Motivasi Kebutuhan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Peran guru sekolah Minggu sebagai motivator sangat diperlukan karena anak-anak memiliki kebutuhan untuk mendapatkan motivasi. Kebutuhan anak akan motivasi bisa juga disebut dengan motivasi kebutuhan. Motivasi ini mudah ditindaklanjuti karena para murid yang datang kepada gurunya telah dalam keadaan siap untuk belajar. Para murid tahu bahwa dia memiliki kebutuhan tertentu dan sedang mencari pertolongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mereka ini lapar rohani dan mencari seseorang yang dapat menunjukkan bagaimana memuaskan rasa lapar mereka itu.

Mari kita melihat contoh motivasi kebutuhan dalam bidang yang lain. Anggaplah Anda sedang mengajar sebuah kelas teknik pertolongan pertama. Pelajaran hari ini berhubungan dengan CPR (pertolongan pertama dengan memberikan nafas buatan). Ketika murid-murid Anda masuk ke kelas, salah satu dari mereka mendadak terkena serangan jantung. Dalam kepanikan, seorang anak disuruh untuk memanggil bantuan sedangkan anak-anak lain menunggu kedatangan para medis dengan ketakutan. Ketika petugas medis datang, mereka melakukan apa saja semampu mereka untuk menyelamatkan korban. Namun, sudah terlambat. Dalam kesedihan dan frustasi, petugas medis itu kembali kepada anak-anak yang sedang berkerumun. "Mengapa tak seorang pun di sini yang memberikan CPR?" tanya mereka. "Seandainya salah satu dari kalian tahu CPR dan menolong orang ini, mungkin dia masih hidup hingga sekarang."

Sekarang bayangkan murid-murid di kelas Anda masuk ke kelas dan menceritakan kepada Anda apa yang telah terjadi. Dengan pengalaman yang baru saja terjadi, Anda tahu bahwa lebih mudah untuk memotivasi mereka supaya belajar teknik CPR. Lewat pengalaman, mereka benar- benar termotivasi oleh perasaan membutuhkan. Anda hanya perlu meresponi kebutuhan itu.

Perhatikan bahwa kebutuhan anggota kelas ini tidak berubah; mereka butuh terus belajar CPR. Hanya saja, sekarang mereka membangun kepedulian yang lebih tinggi atas kebutuhan mereka. Dalam istilah kependidikan, suatu kebutuhan nyata telah menjadi kebutuhan yang dirasakan. Oleh sebab itu, para murid itu sendiri tahu kebutuhan mereka dan mereka mencari pertolongan untuk mengatasinya.

Jika para guru sekolah Minggu selalu memiliki murid yang merasa membutuhkan, pengajaran akan menjadi sangat mudah. Tetapi kasus seperti ini jarang terjadi. Hasilnya, para guru sekolah Minggu harus mencari cara lain untuk membangkitkan motivasi dalam diri para murid. Hal ini akan membantu para murid untuk mengenali kebutuhan mereka dan membuat keinginan itu menjadi kebutuhan yang dirasakan. Lalu bagaimana itu bisa dilakukan?

Beberapa guru tidak memerhatikan pentingnya peranan pengantar pelajaran sekolah Minggu. Padahal tujuan utama pengantar pelajaran sebenarnya adalah untuk membantu para murid supaya menjadi peka terhadap kebutuhan mereka. Dalam memberikan pengantar pelajaran, Anda dapat menceritakan sebuah anekdot, ilustrasi yang Anda buat sendiri, atau suasana yang memerlukan kesimpulan yang dapat memotivasi sebuah kebutuhan. Dengan demikian, para murid akan lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam proses belajar. Akhirnya mereka mulai merasakan kebutuhan yang telah Anda, sebagai guru, duga sebagai kebutuhan nyata dalam kehidupan mereka.

Tentu saja, ini tidak berarti bahwa kita tahu semua kebutuhan dari setiap murid. Hanya Tuhan yang tahu kebutuhan mereka. Tetapi para guru dapat memahami dan mengarahkan pengajarannya supaya bisa memenuhi kebutuhan murid yang telah Tuhan nyatakan. Sebagai contoh, semua orang perlu mengenal Kristus sebagai Juruselamat. Kita semua harus bertumbuh menjadi orang yang memiliki kedewasaan rohani. Dan kita perlu membangun hubungan dalam tubuh Kristus dan mencari cara untuk melayani orang lain.

Kebutuhan lain berhubungan dengan pertumbuhan pribadi atau situasi khusus yang dihadapi murid. Saat anak bertumbuh, mereka memiliki kebutuhan dasar yang berhubungan dengan rekan sebaya dan kedewasaan mereka. Tetapi kebutuhan dasar antara anak yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Guru yang baik mengenal letak kedewasaan tiap anak dan konsekuensi atas kebutuhan mereka. Jadi, semakin seorang guru mengenali muridnya, ia akan semakin peka terhadap masalah khusus dan kebutuhan pribadi anak tersebut.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Buku: 
Make Your Teaching Count!
Pengarang: 
Wesley R. Willis
Halaman: 
48 - 49
Bab: 
Need Motivation
Penerbit: 
Victor Books
Kota: 
Illinois
Tahun: 
1986