Menerima Satu akan yang Lain

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Saya dibesarkan di satu gereja dimana "penerimaan" oleh pihak lain terutama bergantung pada apa yang Anda lakukan atau yang tidak Anda lakukan. Dan, seperti yang dapat Anda tebak, daftar dari "apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan" tentu saja tidak berasal dari dalam Alkitab. Sebaliknya, daftar itu menurut kegiatan-kegiatan di luar Alkitab, dan kebanyakan didasarkan pada kebudayaan.

Yang saya gambarkan tentu saja adalah legalisme abad ke-20. Dan, tidak ada yang lebih menghancurkan persatuan yang sejati di antara orang Kristen daripada peraturan-peraturan dan aturan-aturan yang di luar Alkitab, yang dipakai untuk menilai hubungan seseorang dengan Yesus Kristus. Kalau penerimaan atau penolakan orang lain didasarkan pada peraturan-peraturan untuk memenuhi hukum, maka hal ini akan segera menjurus kepada tindakan menghakimi dan kerohanian yang palsu. Cara seperti itu juga bisa menciptakan rasa berdosa yang mendalam, menghancurkan kemerdekaan pribadi untuk menjadi seorang Kristen seperti yang dikehendaki oleh Allah dan sering menyebabkan pelanggaran terhadap standar alkitabiah untuk tingkah laku Kristen yang sebenarnya.

Ada banyak orang yang baik dan ramah-tamah menghadiri kebaktian gereja tempat saya dibesarkan, dan ada kesetiaan tertentu di dalam kelompok ini, namun di antara mereka hanya ada sedikit sekali persatuan rohani atau kerohanian yang mendalam. Orang-orang yang diterima menjadi bagian dari kelompok ini adalah orang-orang yang memenuhi sikap-sikap tertentu yang diharapkan dan yang telah ditentukan sebelumnya. Legalisme ini menyebabkan banyak perasaan bersalah yang keliru, yaitu masalah pribadi yang saya hadapi selama bertahun-tahun sampai saya mengerti apa arti kerohanian yang sejati.

Ini adalah komentar yang menyedihkan tentang apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Kristen dalam banyak situasi. Memang Alkitab menetapkan sikap-sikap yang seharusnya untuk orang Kristen, tetapi Alkitab juga menghukum penerimaan atau penolakan yang didasarkan pada pola-pola luar yang melampaui pernyataan alkitabiah yang khusus.

Paulus menjawab masalah-masalah ini dengan jelas dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Sebenarnya, ia menunjukkan penerimaan terhadap saudara-saudara Kristen sebagai suatu kunci ke arah persatuan. Perhatikan konteks perintah ini:

"Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah" (Roma 15:6-7)

Berikut ini langkah-langkah praktis yang dapat dipakai untuk menolong orang Kristen di Gereja Anda untuk dapat menerima satu akan yang lain:

LANGKAH 1:

Pertama-tama, penting sekali bahwa Anda (dan orang Kristen lain di gereja Anda) sungguh-sungguh mengerti apa yang diajarkan oleh Paulus dalam Surat Roma 14. Sayang sekali bahwa paragraf ini disalahtafsirkan dan disalahterapkan. PERTAMA, Paulus sedang mengajar baik yang lemah maupun yang kuat agar jangan saling menghakimi. Ini merupakan tanggung jawab kedua belah pihak. Dalam kebanyakan gereja abad ke-20 ini, orang-orang yang kuat diharapkan untuk memikul tanggung jawab sepenuhnya. Tentu saja hal ini bertentangan dengan ajaran Paulus.

KEDUA, orang Kristen yang kuat harus berhati-hati untuk tidak menyebabkan saudaranya yang lemah jatuh ke dalam dosa.

Di sinilah banyak orang Kristen masa kini salah mengerti dan melawan ajaran Paulus. "Melanggar" atau "jatuh" oleh beberapa orang, khususnya orang-orang Kristen yang belum dewasa, didefinisikan sebagai menyebabkan mereka "merasa tidak enak hati" jika orang Kristen lain melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Ini bukan yang dimaksudkan oleh Paulus dengan "menyakiti hati" atau menyebabkan seseorang jatuh. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa itu adalah perbuatan menghakimi yang sekali-kali tidak boleh dilakukan. Yang dimaksud oleh Paulus dengan "membuat saudara kita jatuh", ialah menyebabkan seorang saudara Kristen melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya dengan hati nurani yang jernih sehingga ia berdosa terhadap dirinya sendiri dan Tuhan. Hanya menyebabkan seorang "sakit hati" tidak menyebabkan dia jatuh. Sebenarnya beberapa orang Kristen yang belum dewasa "merasa sakit hati" karena sifatnya yang mementingkan diri sendiri.

Ada penyalahtafsiran dan salah penerapan yang lain terhadap ajaran Paulus dalam Roma 14. Yang lucunya, ada orang-orang Kristen yang menetapkan ukuran-ukuran di luar Alkitab untuk diri mereka sendiri dan kemudian menghendaki agar semua orang Kristen yang lain menyesuaikan diri dengan ukuran-ukuran yang sama agar menjadi rohani. Hal ini tentu saja juga menghakimi orang lain dan tidak menerima orang lain sebagaimana seharusnya.

Catatan:

Alkitab memang mengajar orang Kristen agar memutuskan hubungan dengan orang Kristen lain yang terus-menerus hidup di dalam dosa, tetapi hanya setelah mengikuti satu prosedur Alkitab tertentu. Tetapi yakinilah bahwa "dosa" itu dapat didefinisikan dengan pasti di dalam Alkitab: perbuatan asusila, berdusta, mencuri, memfitnah, dan sebagainya. Dalam hal ini setidak-tidaknya orang Kristen harus mengambil dua langkah untuk memecahkan persoalan ini. PERTAMA, kita harus menasihati di dalam kasih orang-orang yang terlibat dalam perbuatan itu sambil mengingat agar kita sendiri tidak jatuh ke dalam pencobaan. KEDUA, apabila mereka tidak menanggapi nasihat yang dengan kasih sayang diberikan kepadanya, dan ia terus berbuat dosa, maka kita disuruh memutuskan persekutuan dengan orang-orang Kristen seperti itu untuk jangka waktu tertentu. Akhirnya, jika mereka masih juga tidak menanggapi, kita tidak usah lagi berhubungan dengan mereka, dan kita memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah orang yang tidak percaya.

LANGKAH 2:

Nilailah sikap dan tindakan Anda sendiri. Apakah Anda "menerima" atau "menolak" orang-orang menurut ukuran Anda sendiri -- ukuran yang telah Anda tetapkan atau terima karena kelemahan hati nurani Anda sendiri? Jika ya, maka Anda telah menghakimi saudara Anda sendiri. Hal ini dilarang oleh Paulus dalam Roma 14.

Catatan:

Saya percaya suatu organisasi Kristen dapat menetapkan ukuran "kelembagaan" di luar Alkitab, tetapi tidak bertentangan dengan ajaran Kitab Suci. Tetapi, pada saat kita mulai menilai kerohanian orang Kristen atas dasar ukuran ini dan mulai mengemukakan ukuran ini untuk menandai kedewasaan Kristen, kita melanggar ajaran Alkitab. Kita memakai kriteria yang salah untuk mengukur kerohanian seseorang.

Tantangan:

Jika kita mengajarkan dan mempraktikkan kriteria Alkitab yang sejati untuk kerohanian, maka kita mendapati bahwa kita tidak perlu menetapkan ukuran lain sebagai tambahan terhadap Kitab Suci (untuk pelajaran yang menarik mengenai kedewasaan Kristen, lihat ciri-ciri yang ditetapkan oleh Paulus dalam 1Timotius 3 dan Titus 1).

LANGKAH 3:

Nilailah sikap Anda terhadap orang Kristen lain dalam hubungannya dengan prasangka dan pilih kasih. Dapatkah Anda sungguh-sungguh menerima semua orang percaya yang lain sebagai saudara-saudara di dalam Kristus? Apakah ini benar-benar terjadi di dalam gereja Anda?

Catatan:

Dosa terbesar yang dilakukan oleh orang Kristen Amerika adalah prasangka ras. Dalam banyak gereja orang kulit putih, orang-orang Kristen kulit hitam tidak disambut dengan baik. Kalaupun diterima, orang Kristen kulit hitam dipandang sebagai orang Kristen kelas rendah. Tidak ada istilah lain untuk sikap ini selain kata yang dipakai oleh Yakobus, yaitu dosa! Paulus juga memakai dua kata lain untuk menggambarkan keadaan itu -- sombong dan tinggi hati (Roma 12:16).

LANGKAH 4:

Ikutilah rencana yang terdiri dari 3 pokok ini untuk mengatasi setiap masalah di dalam hidup Anda yang mencerminkan legalisme dan prasangka.

  1. Akuilah itu sebagai suatu dosa (1Yohanes 1:9).

  2. Tunjukkanlah dengan tepat bidang apa dalam hidup Anda yang perlu Anda ubah. Mintalah kepada Allah agar menolong Anda mengatasi dosa-dosa ini. Berdoalah secara khusus mengenai masalah-masalah yang khusus.

  3. Ambillah suatu langkah yang nyata. Sebagai permulaan, pilihlah seorang anggota lain dari tubuh Kristus yang Anda rasa sukar Anda terima. Lakukanlah sesuatu untuk orang itu yang dapat mencerminkan kasih Kristen yang sejati. Misalnya, Anda dapat mengundang orang itu ke rumah Anda untuk makan malam. Peringatan: Jangan menunggu sampai Anda "merasa" ingin berubah atau melakukan sesuatu mengenai dosa Anda. Jika Anda bersikap demikian, maka perasaan itu mungkin tidak akan pernah datang. Kasih Kristen bertindak atas dasar apa yang benar untuk dilakukan.

Saran:

Jika gereja Anda penuh dengan sikap legalisme dan/atau prasangka, mintalah pendeta Anda atau seorang pemimpin di gereja Anda untuk membaca pasal ini dan mintailah pendapatnya tentang apakah isi pasal ini alkitabiah atau tidak. Jika reaksinya negatif, maka dengan lemah lembut mintalah agar ia memberikan alasan-alasan yang alkitabiah untuk kesimpulannya.

Kategori Bahan PEPAK: Aktivitas dan Ketrampilan Anak

Sumber
Judul Buku: 
100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab
Pengarang: 
Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati
Halaman: 
35 - 36
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung
Tahun: 
1994