Memahami Anak Usia Dua dan Tiga Tahun

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Bagaimanakah anak yang berusia dua tahun itu?
Bagaimanakah anak yang berusia tiga tahun itu?

Secara biologis, seorang anak yang berusia dua tahun berat keseluruhan tulang, otot, daging, dan darah yang membentuk tubuhnya kira-kira 10 kg dan tinggi badannya 70 - 80 cm. Tubuh seorang anak berusia dua tahun memiliki jaringan pengangkut yang sangat aktif mengangkut darah, air, zat-zat yang tidak dibutuhkan, dan berbagai macam cairan lainnya. Tambahkan beratnya 2 atau 3 kg dan tingginya 5 cm, maka Anda akan mendapatkan anak yang berusia tiga tahun.

Seorang anak berusia tiga tahun adalah sebuah kabel hidup sejak ia bangun dari tidur sampai tidur lagi. Hidup adalah penemuan jati diri, yang secara perlahan-lahan mengenalkannya pada dunia. Bahkan waktu seminggu atau sebulan bisa menciptakan perbedaan penting dalam pola pertumbuhan dari keseluruhan pengembangan pribadinya. Hidup dengan anak berusia dua atau tiga tahun tidak pernah membosankan tetapi bisa membuat frustrasi bagi mereka yang mempunyai pengertian terbatas tentang proses pertumbuhan anak-anak ini.

Secara mental, seorang anak berusia dua atau tiga tahun seperti spons yang menyerap berbagai pengetahuan dan pengertian yang tak terhitung banyaknya -- kadang-kadang lebih banyak menyerap pengetahuan daripada pemahaman. Inilah saatnya untuk mempelajari dasar-dasar hidup, misalnya mengatur kebiasaan makan dan tidur yang baik, mengontrol buang air besar dan buang air kecil, memahami perintah, bergaul dengan orang lain, dan berbicara dengan baik. Banyak hal dipelajari selama masa ini sehingga pada saat seorang anak berusia empat tahun, dasar hidupnya sudah terbentuk.

Secara spiritual, seorang anak berusia dua atau tiga tahun mulai punya rasa percaya. Dia siap menerima apa yang dikatakan oleh orangtua dan gurunya. Anak-anak seusia ini memiliki rasa ingin tahu yang tidak terbatas terutama untuk belajar lebih banyak tentang Tuhan dan firman-Nya. Namun ia belum bisa membaca sehingga ia tergantung pada bimbingan orang lain, khususnya guru dan orangtuanya. Rasa percaya ini membuat anak mudah dibentuk dan memberikan kesempatan sekaligus tanggung jawab bagi mereka yang mengajarnya.

Secara sosial, anak yang berusia dua tahun lebih senang menyendiri, meskipun mereka berada dalam sebuah kelompok. Pada saat berusia tiga tahun, anak sudah mulai bergaul dengan kelompoknya. Ikatan keluarga akan sangat kuat pada usia ini dan sebaiknya jangan menariknya terlalu kuat pada saat memperkenalkan anak ini dalam sebuah kelompok baru. Pada saat bergaul, seorang anak yang berusia dua tahun akan merasa jauh lebih nyaman jika bersama dengan keluarganya, khususnya bila bersama ibunya.

Secara temperamen, anak berusia dua tahun, khususnya anak yang usianya berada di antara dua sampai tiga tahun, kadang-kadang disebut "anak yang tidak bisa diam". Ada alasan yang kuat mengapa disebut demikian, yaitu dia menjadi sumber frustasi bagi orang-orang di sekitarnya yang mencari kedamaian dan ketenangan.

Seorang "anak yang tidak bisa diam" kemungkinan bisa menjengkelkan karena melakukan hal-hal yang "menjengkelkan", misalnya menghisap jempol, ngompol, memencet hidung, berlagak, memegang segala barang, merusak semua barang, dan berbagai macam frustrasi yang kreatif lainnya. Bagi anak seusia ini hidup itu seperti jalan dua arah yang dilaluinya secara bersamaan. Kekuatan untuk memilih jalan mana yang terbaik belum cukup terbentuk sehingga anak sering memilih kedua jalan. Dengan demikian anak secara konstan "berganti jalur": yang semula berjalan menjadi berhenti, dari cara ini pindah ke cara itu, mendorong dan menarik dari dalam ke luar, berjalan masuk atau keluar, dan bergerak ke atas ataupun ke bawah.

Orangtua yang frustrasi karena hal tersebut bisa saja dengan mudah mengatakan, "Anakku tidak bisa diam" atau bahkan "Anakku nakal" dan bahkan mereka juga bisa berkata, "Mengapa anakku tidak bisa seperti anak-anak yang lain?". Mereka tidak menyadari bahwa anaknya sama seperti anak-anak seumuran lainnya. Mungkin yang dimaksud oleh orangtua ini adalah, "Mengapa anak saya tidak bisa seperti orang dewasa?".

Tetapi anak yang baru berusia dua atau tiga tahun bukanlah orang dewasa. Secara rasional, kita menyadari bahwa kita ingin mereka berperilaku sama seperti anak berusia dua atau tiga tahun bukan seperti orang dewasa. Beban untuk memahami terletak pada kita bukan pada mereka. Kita harus memahami seperti apa anak berusia dua atau tiga tahun itu, bagaimana mereka berperilaku, dan bagaimana mereka belajar tentang bagian-bagian tertentu sepanjang perjalanan hidup mereka. Dengan demikian, kita bisa dengan penuh antusias melaksanakan tugas untuk membimbing mereka.

PELAJARAN SPIRITUAL BAGI ANAK YANG BERUSIA DUA ATAU TIGA TAHUN

Anak-anak berusia dua atau tiga tahun sudah siap untuk mempelajari kebenaran-kebenaran penting, misalnya: Tuhan mengasihi aku; Tuhan yang menciptakan dunia; Tuhan yang menciptakan aku; Tuhan yang menjaga aku; Tuhan ingin menolong aku; Tuhan selalu bersamaku; Yesus mengasihi aku; Yesus adalah sahabatku; Yesus menjagaku; Yesus adalah Juruselamat; Yesus adalah Putra Allah; Tuhan memberiku keluarga; Ayah dan ibu menyayangiku; Tuhan ingin aku menyayangi kakak dan adikku; Tuhan ingin aku membantu keluargaku; Pakaianku terbuat dari binatang dan tumbuhan yang diciptakan oleh Tuhan; Makananku terbuat dari tumbuhan dan binatang yang Tuhan ciptakan; Aku bisa berbicara dengan Tuhan; Aku bisa meminta bantuan kepada Tuhan; Aku bisa mendengarkan Firman Tuhan; atau Gerejaku adalah rumah Tuhan.

Anak-anak berusia dua atau tiga tahun siap untuk mengekspresikan kasih mereka kepada Tuhan dan berbicara kepada-Nya. Mereka sudah siap untuk mendengarkan cerita-cerita Alkitab dan mempelajari fakta- fakta dan kebenaran-kebenaran Alkitab. Pada awalnya mungkin mereka akan sulit membedakan antara Allah dan Yesus. Mereka akan melihat banyak gambaran tentang kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka di rumah. Jika di rumah mereka memiliki pengalaman buruk dengan ayah mereka, mungkin sulit bagi mereka untuk memahami Allah sebagai seorang Bapa yang penuh kasih.

Anak-anak berusia dua atau tiga tahun senang menyanyikan lagu-lagu tentang Allah dan hal-hal yang berhubungan dengan Allah. Mereka senang ke Sekolah Minggu dan mengembangkan pikiran tentang rumah Tuhan, umat Tuhan, dan Alkitab. Tingkat usia dua atau tiga tahun ini sangatlah vital untuk meletakkan dasar kehidupan Kristen yang kuat.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Artikel: 
Understanding Twos and Thress
Judul Buku: 
Childhood Education in the Church
Pengarang: 
Robert E. Clark, Joanne Brubaker, & Roy B. Zuck
Halaman: 
99, 100, dan 105
Penerbit: 
Moody Press
Kota: 
Chicago
Tahun: 
1986