Permainan Yang Mengasah Ketrampilan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Setiap anak dilengkapi dengan energi yang tidak ada habis-habisnya untuk terus bergerak dengan lincahnya. Mengenal dan menerima perbedaan-perbedaan pada anak yang seusia akan memudahkan para guru untuk bersikap fleksibel dalam mengatur kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak.

Permainan yang mengasah ketrampilan, misalnya puzzle, menyusun balok, menyambung balok, dan bongkar pasang adalah permainan- permainan yang sesuai untuk kegiatan berkelompok yang membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi. Sediakan permainan-permainan yang menantang anak untuk mengasah ketrampilannya. Keberhasilan dalam menggunakan permainan itu tergantung pada kesabaran, koordinasi dan ketangkasan anak tersebut tanpa melihat berapa usianya. Misalnya, kebanyakan anak yang berusia di bawah dua tahun memerlukan puzzle yang hanya terdiri dari tiga atau empat keping. Setiap keping harus berupa gambar utuh sebuah benda (kucing, drum, dll.). Seiring dengan perkembangan anak, mereka akan menikmati puzzle dengan jumlah kepingan yang lebih banyak dan merupakan potongan-potongan dari sebuah benda.

Ketika Anda melihat seorang anak mulai frustasi dengan sebuah puzzle, dekati dan berikan saran-saran yang menyemangati anak untuk menyelesaikan sendiri puzzle tersebut. "Mungkin kepingan puzzle itu akan lebih pas jika dibalik. Bagian yang ini berwarna merah. Bisakah kamu mencari yang lainnya yang berwarna merah yang cocok ditempatkan disini?" Berikan ucapan terima kasih dan dukungan pada setiap usaha anak tersebut.

Anak-anak akan lebih senang berpartisipasi dalam kegiatan ini jika Anda meletakkan kepingan puzzle di lantai atau di atas meja. Mulailah menyusun permainan itu bersama-sama. Ajaklah seorang anak untuk mulai menyusun sendiri atau membantu menyelesaikan apa yang sedang Anda kerjakan.

Permainan yang mengasah ketrampilan membantu anak untuk mendapatkan rasa puas terhadap kemampuannya. Permainan-permainan ini memberikan sebuah kesempatan bagi seorang anak untuk bekerja sendiri atau berkelompok. Anak bisa belajar untuk berbagi dan memberi kesempatan. Ketika seorang anak sedang menyusun puzzle atau membangun sebuah menara dengan balok-balok, dia belajar untuk berpikir, berpendapat, dan menyelesaikan masalah. Bermain dengan permainan yang mengasah ketrampilan juga menolong anak-anak untuk membangun koordinasi antara mata dan tangan mereka sehingga bisa menyiapkan anak untuk belajar membaca dengan menolong mereka membedakan bentuk dan pola- pola.

Rencanakan untuk mulai membuat sebuah bangunan atau menyusun puzzle sebanyak beberapa kali saat kegiatan memahami Alkitab. Seorang anak bisa benar-benar belajar ketika dia berhasil dalam belajar. Dan mengulang kembali kegiatan itu akan menolong anak untuk mendapatkan kembali keberhasilannya.

PERANAN GURU

Guru memiliki empat tugas utama dalam membimbing anak-anak menggunakan permainan yang mengasah ketrampilan sebagai sumber- sumber yang menolong dalam mempelajari Alkitab.

  1. Pilihlah permainan yang mengasah ketrampilan yang bisa benar- benar digunakan oleh kelompok usia anak. Misalnya, guru yang mengajar anak usia 2 sampai 3 tahun harus memilih puzzle yang jumlahnya tidak lebih dari delapan atau sepuluh keping, sedangkan anak yang berusia 4 atau 5 tahun akan tertantang untuk menyelesaikan puzzle yang terdiri dari 12-15 keping. Hindari menggunakan permainan atau puzzle kecil-kecil yang berjumlah banyak bagi anak yang berusia 2 tahun atau dibawah 3 tahun. Bagi anak yang berusia lebih tua, pilih permainan yang menawarkan tantangan. Jika kelas Anda terdiri dari anak-anak dari berbagai usia, pilihlah benda- benda yang bisa digunakan dengan aman dan dapat dinikmati oleh semua anak.
  2. Mainkan permainan Anda sendiri untuk menstimulasi perhatian anak- anak. Tetapi jangan membuat permainan yang rumit yang justru akan membuat anak merasa bahwa usahanya tidak memuaskan. Anak-anak senang dengan kegiatan membuat pola dengan berbagai permainan yang mengasah ketrampilan. "Kakak akan membuat modelnya, lalu kalian membuat model yang sama dengan yang Kakak buat."
  3. Penting untuk mendampingi anak pada saat kegiatan dimulai dan pada saat anak berusaha untuk menyelesaikan permainan itu. Satu cara pendekatan yang efektif adalah dengan mengatur anak agar bergantian dalam mengerjakannya: "Kakak akan meletakkannya di satu tempat, lalu kalian meletakkan di tempat yang lainnya."
  4. Buatlah percakapan untuk menghubungkan kegiatan anak tersebut dengan tujuan pelajaran. "Kamu pasti telah mengerjakan tugasmu untuk menyusun puzzle ini dengan baik dengan menggunakan kedua tanganmu. Di rumah, kegiatan apalagi yang bisa kamu lakukan dengan tanganmu untuk menolong orang lain?" "Kakak senang kalian bergembira di pagi hari ini. Kakak senang kita bisa berkumpul bersama-sama di gereja kita ini."

KARAKTERISTIK TINGKAT USIA

Karena kebanyakan permainan kecerdasan membutuhkan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, Anda sebaiknya memperhatikan kemajuan yang nyata/jelas dari kemampuan anak-anak untuk menguasai permainan ini seiring dengan pertambahan usia mereka. Selain itu, rencanakan untuk lebih sering mengulang kegiatan yang sama bagi anak-anak yang lebih muda daripada anak-anak yang lebih tua (beberapa kali menyusun puzzle yang sama bersama-sama, membuat bangunan yang sama, dll.).

Seringkali tingkat kesabaran dan perhatian anak berkembang bersama- sama dengan otot kecil pengendali. Anak-anak yang lebih muda lebih senang menyelesaikan langkah-langkah yang singkat, membongkar apa yang sudah dikerjakan dan memulainya lagi berulang kali, sedangkan anak-anak yang lebih tua lebih senang mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dan lebih kompleks. Harus diingat, dua orang anak yang seusia mungkin saja menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam perkembangannya. Oleh karena itu pilihlah bahan-bahan yang bisa digunakan secara fleksibel, dan bisa diterima oleh semua anak dengan tingkat ketrampilan yang berbeda-beda.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Artikel: 
Skill Toys: Puzzles, Pegs, and Patterns
Judul Buku: 
Sunday School Smart Pages
Pengarang: 
Wes & Sheryl Haystead
Halaman: 
63 - 64
Penerbit: 
Gospel Light
Kota: 
Ventura
Tahun: 
1992