Kebangkitan Yesus

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Tujuan Umum:
Anak mengenal dan memahami Allah yang rela mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan manusia di dalam dan melalui Yesus Kristus.

Bahan Alkitab:
Lukas 24:1-12

Tujuan Khusus:
Anak dapat:

  1. Menceritakan kembali cerita kebangkitan Yesus.
  2. Menjelaskan sikap/tanggapan para murid ketika mendengar berita kebangkitan Tuhan Yesus.
  3. Menjelaskan hal yang akan ia lakukan sebagai seorang Kristen yang mempunyai Tuhan yang hidup.

Materi Pelajaran:

UNTUK GURU

1. Penjelasan bahan Alkitab:
Kebangkitan Yesus merupakan satu peristiwa yang sulit dimengerti secara rasional oleh manusia. Peristiwa yang penuh misteri ini juga merupakan peristiwa yang penuh rahasia dan sulit dimengerti secara rasional oleh penulis Injil Lukas. Itu sebabnya untuk menggambarkan "misteri" kebangkitan Yesus ini, penulis melukiskan dengan kubur kosong, kehadiran malaikat, serta keragu-raguan para pendengar berita ini.

Apa yang disampaikan oleh penulis Lukas memang bukanlah dalam rangka memberi jawaban yang pasti dapat diterima secara memuaskan, sebab penulis memang hanya mau menjelaskan rahasia yang tidak terpikirkan dalam batas-batas kemanusiaan kita. Jadi, tepatnya penulis Injil Lukas mau menerangkan bahwa Yesus sudah bangkit tanpa memberi penjelasan bagaimana kebangkitan itu. Dan ia mau menunjukkan bukti-bukti berupa kubur kosong (sebagai tanda), serta kehadiran malaikat yang buat orang Yahudi merupakan tanda kehadiran Allah.

2. Renungan:
Kalau Anda "mendengar" berita bahwa seseorang yang sangat Anda cintai berhasil menjalani operasi, tentu reaksi pertama Anda adalah gembira, tapi juga diikuti perasaan ragu-ragu. Sebab apa? Sebab Anda "hanya mendengar" dari orang lain; bukan melihat dengan mata kepala sendiri. Dan kalau bisa digambarkan situasinya pada waktu itu, Anda pasti gugup, gembira dan juga bertanya-tanya dalam hati menanggapi berita ini.

Nah, gambaran ini pula yang terjadi pada para perempuan yang mendengar kabar tentang kebangkitan Yesus. Mereka gembira, sekaligus juga gugup dan bertanya-tanya. Tapi kabar yang mereka dengar itu bukan hanya diterima dan didengarkan saja oleh mereka, melainkan mereka teruskan kepada orang lain. Ada satu keberanian yang luar biasa menyelubungi mereka untuk mampu menyampaikan berita ini dengan segala resiko yang harus ditanggung.

Ya, berita kebangkitan yang mengundang rasa gembira plus tanda tanya ini mampu memberi gairah, semangat, bahkan kepercayaan yang kuat dalam diri perempuan-perempuan ini. Mereka yang tersisih dan tidak dipercaya oleh masyarakat, kini memiliki keyakinan bahwa berita ini harus juga didengar oleh orang lain.

Kalau berita yang telah diterima oleh para perempuan dua ribu tahun lalu mampu menggugah manusia yang mendengarnya, kini pertanyaan buat kita selaku guru, apakah berita itu juga masih menggugah kita? Tidak hanya sampai di situ, apakah berita itu juga mampu kita sampaikan kepada orang kain, khususnya dalam rangka tugas pelayanan kita di sekolah minggu?

CERITA PASKAH

Pernahkah anak-anak ikut bersama ibu atau bapak pergi berjalan- jalan di pagi hari, waktu keadaan masih agak gelap? Bagaimana perasaan anak-anak ketika itu? Dingin, sepi, gelap atau bagaimana?

Nah, apa yang dialami oleh anak-anak itu pernah juga dialami oleh beberapa ibu yang akan pergi mengunjungi kubur Yesus. Pagi-pagi sekali para ibu itu berjalan tanpa bersuara, sebab semuanya,masih bersedih hati. Bagaimana mereka tidak bersedih hati? Seorang yang mereka amat kasihi telah mati disalib.

Adik-adik, biasanya kalau orang pergi ke kubur tentu ada bunga-bunga yang mereka bawa untuk ditaburkan di atas kuburan sebagai tanda cinta kasih. Ibu-ibu ini pun demikian, tapi bukan bunga yang dibawa oleh mereka, melainkan rempah-rempah harum dan minyak wangi. Mereka bermaksud hendak melumuri dan menyirami jenazah Yesus dengan minyak dan rempah-rempah itu, supaya jenazah Yesus tidak cepat busuk.

Setelah berjalan agak lama, akhirnya mereka sudah mendekati kubur Yesus. Tapi tiba-tiba Ibu Maria berteriak, "Hei lihat, batu yang menutupi kubur Yesus telah terguling!"

Para ibu itu terkejut sekali. Namun setelah itu secara perlahan- lahan mereka lebih mendekati kubur Yesus.

"Siapa yang telah membuka kubur itu?" tanya Ibu Yohana sambil berbisik.

Mungkin ada tentara Romawi yang mau mencuri mayat Tuhan Yesus," jawab Maria dengan perlahan pula.

"Ah, tidak! Tidak mungkin mereka berbuat demikian. Aku akan menuntut mereka jika memang benar mereka melakukan hal itu," kata Ibu Yohana lagi sambil mulai menangis

Mereka lalu cepat-cepat menghampiri kubur itu dan melongok ke dalamnya. Ternyata benar dugaan para ibu itu. Jenazah Yesus sudah tidak ada lagi di dalam kubur. Tentu saja para ibu menjadi kebingungan.

Sementara para ibu itu berdiri di situ sambil kebingungan, tiba-tiba dua orang malaikat dengan pakaian berkilau berdiri di dekat para ibu itu. Mereka ketakutan sekali, sujud sampai ke tanah.

Kedua malaikat itu berkata, "Mengapa kalian mencari orang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini; Ia sudah bangkit! Ingatlah pada apa yang sudah dikatakan-Nya kepada sewaktu Ia masih di Galilea. Bahwa Anak manusia harus diserahkan dan kepada orang berdosa, lalu disalibkan, dan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit."

Maka ingatlah wanita-wanita itu akan kata-kata Yesus dan mereka bersukacita. Begitu sukacitanya mereka sehingga tak ada lagi rasa takut. Yang ada cuma rasa gembira yang luar biasa. Karena itu mereka lalu bersepakat untuk memberitahukan kabar gembira ini kepada teman- teman lainnya

"Apakah teman-teman kita akan percaya pada apa yang kita ceritakan nanti?" tanya Ibu Yohana.

"Ah, meskipun mereka tidak percaya, kita harus tetap menyampaikan berita ini," tegas Ibu Maria.

Dan memang benar dugaan Ibu Yohana. Ketika para murid mendengar cerita dari para ibu itu, mereka tidak percaya.

"Bagaimana mungkin kita bisa mempercayai berita dari para ibu ini? Hari masih terlalu pagi untuk mereka mendapatkan berita," demikian kata salah seorang murid.

"Ya, cerita mereka itu pasti hanyalah mimpi saja. Bukankah Maria sejak kemarin kerja keras mempersiapkan bahan-bahan untuk ziarah ke kubur Yesus? Dia pasti terlalu letih sekarang," Petrus menambahkan.

"Tidak, kami tidak berdusta. Berita ini bukan mimpi. Kami sungguh- sungguh melihat kubur itu telah kosong, dan kami tidak menjumpai mayat Tuhan. Kami bahkan bertemu dengan dua orang yang sungguh menakjubkan. Seluruh tubuh orang itu bersinar sehingga kami menjadi takut. Dan merekalah yang mengabarkan kebangkitan Tuhan kepada kami," kata Maria dengan bersungguh-sungguh untuk meyakinkan teman- temannya.

Sementara para murid berbicara tentang berita yang disampaikan oleh para wanita itu, diam-diam Petrus menyelinap pergi ke kubur Tuhan Yesus.

"Astaga benar juga apa yang mereka katakan. Kubur ini telah terbuka dan di dalam kubur cuma ada kain kafan (kain pembungkus mayat) saja," bisik Petrus seorang diri. Setelah itu Petrus pulang dengan hati yang terus bertanya-tanya, apa sebenarnya yang telah terjadi?

Anak-anak, kebangkitan Tuhan Yesus telah membuat para ibu itu berani memberitahukan kabar sukacita ini kepada orang lain. Dan cerita tentang kebangkitan Tuhan Yesus yang kita dengar hari ini juga adalah karena para ibu itu yang mula-mula membawa berita lalu diteruskan lagi, dan diteruskan lagi oleh orang-orang yang mendengar, sehingga hari ini kita juga boleh mendengarnya. Dan tentunya kita pun akan meneruskan cerita kebangkitan ini kepada orang lain, bukan?

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber
Judul Buku: 
Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil (Umur 7 - 9 Tahun) Tahun II Jilid I
Halaman: 
112 - 114 dan 121 - 124
Penerbit: 
BPK Gunung Mulia
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1994