Membina Disiplin dengan Memberi Teladan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Pada hakekatnya, manusia itu adalah merupakan "kesatuan". Apalagi seorang anak, ia selalu membuktikan bahwa dirinya selalu bereaksi sebagai suatu keutuhan, suatu kesatuan. Jika phisiknya dirangsang segenap pribadinya beraksi. Namun demikian kita juga dapat menarik kesimpulan, jika ada salah satu peristiwa yang menarik perhatiannya, ini dengan sendirinya merupakan pusat segala kegiatannya.

Pendidikan yang baik, adalah pendidikan yang seimbang, di mana sekolah dan rumah tangga yang mendidik anak dalam ilmu pengetahuan saja tidaklah ideal, sebab suatu saat si anak akan mengalami kesukaran dalam hidupnya.

Kesabaran adalah modal besar bagi orangtua dalam mendidik anak. Seorang sabar akan lebih berhasil dalam mendidik anaknya daripada seorang pemarah, walaupun ia mempunyai alat peraga yang lengkap. Karena walau bagaimanapun juga tidaklah tepat kalau anda hanya menyuruh atau memarahi mereka saja tanpa memberikan bimbingan, atau tuntutan langsung kepada mereka.

Kalau kita perhatikan, tidak jarang anak-anak yang sulit mengikuti atau mematuhi cara hidup teratur yang telah ditetapkan. Dalam hal semacam ini, orangtua haruslah menginstrospeksi diri, apakah merekapun sudah berbuat atau sudah menunjukkan pola hidup yang teratur? Seandainya orangtua menghendaki agar putera-puterinya menyimpan tas, pakaian, sepatu dan alat-alat main pada tempat yang telah disediakan, maka sebagai orangtua, mereka juga harus melakukan hal yang sama. Sebab tanpa teladan orangtua secara konsisten, akan sangat sukar diharapkan keteraturan hidup dari anak.

Pada dasarnya mencegah timbulnya bentuk pelanggaran itu lebih baik daripada menjatuhkan hukuman atas suatu pelanggaran. Untuk itu setidak-tidaknya anak perlu tahu dan mematuhi peraturan dasar.

Orangtua seyogyanya dapat memberikan pertolongan yang maksimal kepada anak, dan pertolongan yang kita berikan itu hendaklah bisa menjadi bantuan atau dorongan bagi si anak untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk dirinya. Hal seperti ini akan dapat menimbulkan perasaan dalam diri si anak, bahwa daripadanya diharapkan sesuatu. Tetapi apa yang kita harapkan itu adalah hal-hal yang sesuai dengan apa yang sanggup mereka lakukan. Dengan perkataan lain, bantulah anak anda paling tidak untuk bisa mengurus dirinya sendiri.

Pada umumnya mendidik atau mengajar anak dengan memberikan suatu teladan akan lebih berhasil daripada sekedar memberitahukan segala peraturan dan nasihat tanpa memberi contoh langsung dari orangtuanya. Sebaliknya orangtua akan lebih tidak berhasil dalam mendidik seorang anak, jika isi perkataannya bertentangan dengan perbuatan atau sikap hidupnya.

Sebagai misal, ibu dan bapak Subagio melarang anak-anak mereka untuk membakar petasan. Tetapi bilamana bapak Subagio pergi ke luar kota, ibu Subagio memperbolehkan anak-anak tersebut membakar petasan dengan satu syarat, mereka tidak boleh memberitahukan hal ini kepada ayah, jika seandainya ayahnya nanti pulang dari luar kota.

Barangkali di sinilah mulai diterapkan satu pelajaran "penipuan" yang diajarkan dengan cukup berhasil kepada anak-anaknya, maka akibatnya, si anak akan mulai belajar menipu, dengan mulai menutup- nutupi kesalahan, si anak akan mulai memberitahukan segala sesuatu kepada orangtuanya yang sangat berlainan dengan hal yang sebenarnya. Semuanya ia lakukan dengan tidak mempunyai perasaan bersalah sedikitpun. Inilah satu hal yang nyata-nyata harus kita hindari, sebelum si anak lebih jauh melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya sendiri.

Anak-anak adalah bagaikan sebuah cermin kecil yang sempurna, yang akan membayangkan bayangan segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Kebisaan dan tingkah laku orangtua akan kelihatan oleh mereka.

Kalau orangtua tersenyum tatkala ia bicara, besar kemungkinan anak itupun akan tersenyum ketika ia menjawab. Kalau orangtua banyak mengomel dan cerewet, maka anak itu mungkin akan merajuk dan cengeng.

Pokoknya segala apa yang dilihat, didengar, dan dialami si anak, maka sedikit demi sedikit akan mempengaruhi sikap dan perbuatannya.

Sebaiknya hindarkan keterlaluan dalam disiplin. Sedikit demi sedikit pimpinlah anak itu supaya berpikir dan menimbang buat dirinya sendiri, hingga dapat memerintahkan dirinya dengan selamat.

Anak-anak yang memasuki usia remaja membutuhkan sekali petunjuk dan bimbingan dari orangtua. Mereka sedang dalam masa mencari jalan mereka sendiri, sedang mencari identitas diri mereka sendiri, oleh karena itu kalau mereka tidak mendapatkan petunjuk dari orangtua, maka mereka akan mencari petunjuk dari luar, yang justru biasa berakibat fatal.

Untuk itu orangtua yang bijaksana akan senantiasa memberikan bimbingan serta mengarahkan putera-puterinya ke arah lebih baik, tentunya dengan disertai perbuatan yang nyata dan positif, guna diteladani oleh anak-anak mereka.

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Buku: 
Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga
Pengarang: 
Alex Sobur
Halaman: 
53 - 55
Penerbit: 
BPK Gunung Mulia
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1987