Mencegah Keluarnya Murid-Murid Sekolah Minggu


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Artikel di bawah ini akan membantu para pelayan anak melihat lebih jauh mengapa sekolah minggu kerap tidak dapat memertahankan murid-muridnya. Pengurus sekolah minggu dapat mengadakan pertemuan khusus untuk membicarakan hal ini. Berikut adalah petunjuk jika pengurus mengadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut. Pembahasan ini dimulai dengan menanyakan pendapat-pendapat para pekerja untuk menentukan beberapa alasan mengapa anak-anak keluar dari sekolah minggu. Tulislah semua pendapat yang

Artikel di bawah ini akan membantu para pelayan anak melihat lebih jauh mengapa sekolah minggu kerap tidak dapat memertahankan murid-muridnya. Pengurus sekolah minggu dapat mengadakan pertemuan khusus untuk membicarakan hal ini. Berikut adalah petunjuk jika pengurus mengadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut.

Pembahasan ini dimulai dengan menanyakan pendapat-pendapat para pekerja untuk menentukan beberapa alasan mengapa anak-anak keluar dari sekolah minggu. Tulislah semua pendapat yang dikemukakan di papan tulis. Beberapa alasan di bawah ini mungkin akan dikemukakan.

Sebab-sebab keluarnya murid:

  1. pencatatan yang kurang lengkap,
  2. tidak ada tindak lanjut,
  3. tidak mendapat dorongan di rumah,
  4. pengajaran yang tidak efektif,
  5. ruang kelas yang terlalu penuh,
  6. pengelompokan murid yang tidak tepat,
  7. tidak ada guru pria,
  8. tekanan dari anak-anak yang sebaya, atau
  9. tidak ada transportasi.

Jikalau para pekerja tidak memunyai pendapat-pendapat lain lagi untuk dikemukakan mengenai hal itu, beritahukanlah kepada mereka hasil-hasil penyelidikan tentang sebab musabab anak-anak remaja berhenti ke gereja dan sekolah minggu. Terangkanlah bahwa alasan-alasan ini disusun sesuai dengan kepentingannya bagi kaum muda.

  1. Tidak ada cukup kegiatan kaum muda di gereja.
  2. Orang dewasa di gereja bersifat munafik.
  3. Kebaktian di gereja membosankan.
  4. Terlalu banyak kegiatan lain yang bersamaan waktunya dengan kegiatan di gereja.
  5. Orang tua tidak memberi dorongan.
  6. Tidak peduli akan hal-hal yang bersifat agama.
  7. Terlalu banyak pekerjaan rumah dan kegiatan sekolah.
  8. Teman-temannya tidak ke gereja.

Mencegah Keluarnya Murid

Bahan di bawah ini dapat disampaikan dengan cara yang berikut. Sesudah para pekerja memberi pendapat, salah seorang anggota pengurus dapat memimpin pembahasan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

  1. Bagaimana kita dapat menggunakan catatan kita sebagai pencegah terhadap keluarnya murid-murid?

    Catatan sekolah minggu Saudara harus menjadi garis pertahanan yang pertama untuk mencegah keluarnya murid-murid. Perbandingan catatan kelas dari satu tahun atau satu triwulan ke tahun atau triwulan berikutnya akan menunjukkan lubang-lubang penerobosan dalam beberapa kelas atau departemen. (Saudara dapat meminta sekretaris sekolah minggu membuat daftar anak-anak dari setiap kelas yang sudah tidak hadir lagi dalam tahun yang baru atau yang jarang hadir. Banyak guru yang mungkin akan teringat pada murid-murid yang sudah dilupakannya sama sekali.)

    Sekolah minggu harus memunyai peraturan mengenai penghapusan nama-nama itu dari buku catatan. Pemimpin departemen atau pemimpin sekolah minggu harus diberi daftar semua nama yang hendak dihapus dengan keterangan mengapa nama anak-anak itu dihapus dari buku catatan. Pengurus sekolah minggu harus menyampaikan keterangan ini kepada pendeta dan meminta bantuannya dalam mendorong anak-anak supaya setia hadir di sekolah minggu.

  2. Kunjungan yang bagaimanakah yang diperlukan untuk menahan anak-anak supaya tetap setia datang ke sekolah minggu?

    Tidak ada cara yang mudah untuk menjaga supaya anak-anak tidak keluar atau supaya selalu setia hadir. Hal itu menuntut usaha dan itu berarti perkunjungan. Perkunjungan haruslah menjadi bagian yang saling melengkapi dalam cara menjalankan sekolah minggu Saudara, termasuk pencatatan. Suatu kunjungan ke rumah sering kali dapat menerangkan mengapa seorang murid tidak hadir lagi. Anak yang absen itu harus tahu bahwa kelasnya merindukan kehadirannya. Kata yang penting dalam perkunjungan adalah kunjungan yang "tetap dan teratur". Para guru harus memberi laporan tentang perkunjungannya kepada salah seorang pengurus.

    Dalam kelas-kelas remaja, orang dewasa atau para pelajar dapat mengambil bagian dalam tanggung jawab perkunjungan. Guru pembantu juga dapat diberi tugas perkunjungan. Jika ada anggota-anggota dari satu keluarga yang duduk di berbagai kelas, maka guru dari kelas-kelas tersebut boleh mengadakan kunjungan bersama-sama. Kadang-kadang, adalah ide yang baik juga untuk membawa salah seorang murid ketika mengunjungi rumah seorang anak lainnya.

  3. Bagaimana kita dapat meminta kerja sama keluarga untuk menjaga anak-anaknya supaya tetap ke sekolah minggu?

    Anak-anak yang keluar dari sekolah minggu hampir selalu dari rumah tangga yang bukan Kristen. Kunjungan ke rumah anak itu akan meyakinkan keluarganya tentang perhatian gereja kepada mereka. Cobalah untuk menentukan alasannya mengapa anak-anak berhenti menghadiri sekolah minggu, dan tawarkan bantuan Saudara untuk mengatasi rintangan yang ada. Usahakan untuk membangkitkan minat setiap anggota keluarga terhadap bermacam-macam kegiatan yang diselenggarakan oleh gereja Saudara. Carilah kesempatan dengan bijaksana mengingatkan para orang tua akan tanggung jawab mereka dalam menyediakan semua keperluan keluarganya, baik yang rohani maupun yang jasmani. Carilah juga kesempatan untuk memimpin para orang tua yang belum diselamatkan kepada Kristus.

  4. Bagaimanakah kita dapat memakai fasilitas dan alat perlengkapan kita seefektif mungkin?

    Jikalau satu sekolah minggu ingin berkembang, maka sekolah minggu itu harus memunyai tempat untuk pengembangan. Para guru mungkin tidak merasa terdorong untuk mengunjungi anak-anak yang sudah keluar jika kelas-kelas mereka sudah penuh sekali. Periksalah fasilitas dalam sekolah minggu Saudara untuk melihat apakah semua tempat yang ada sudah terpakai dengan efisien. Lemari-lemari yang besar dan perabot lain yang tidak perlu sebaiknya dipindahkan dari ruang kelas yang sesak. Susunlah kembali kelas-kelas itu supaya cocok dengan keperluan saat itu.

    Pikirkanlah hal mengubah jadwal kegiatan-kegiatan Minggu pagi supaya setengah dari sekolah minggu (mulai dari madya sampai orang dewasa) mengadakan kebaktian bersama sementara setengah lainnya memakai kelas-kelas, dan demikian sebaliknya. Buatlah anggaran belanja yang mencakup perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan. Periksalah kembali untuk melihat bahwa perlengkapan yang sudah ada dipergunakan oleh para guru. Tetapkanlah 1 jam untuk melatih mereka memakai alat bantuan mengajar secara efektif.

  5. Bagaimanakah kita dapat memeroleh lebih banyak guru pria untuk memelihara minat anak laki-laki?

    Mungkin staf sekolah minggu akan heran apabila melihat betapa sedikitnya kaum pria yang dipakai dalam kelas-kelas sekolah minggu di bawah tingkat tunas remaja. Pakailah kaum pria sebagai guru atau pembantu dalam semua departemen, termasuk kelas kanak-kanak. Suami istri sering kali sangat berhasil bila bekerja bersama-sama sebagai guru dalam satu kelas. Adakanlah kursus pendidikan untuk kaum pria saja. Mintalah kepada kelompok kaum pria di gereja Saudara untuk membantu dalam sekolah minggu.

Cara Menyelamatkan Anak yang Keluar

  1. Tinjaulah mutu pengajaran Saudara, pemakaian metode pengajaran, alat peraga, dsb..
  2. Kunjungilah anak yang keluar itu dan doronglah dia untuk kembali. Mintalah orang lain juga untuk mengunjunginya.
  3. Berilah kepada anak yang hendak keluar itu satu bagian dalam suatu kegiatan kelas.
  4. Ajaklah anak yang keluar itu untuk ikut menghadiri kegiatan-kegiatan lain di gereja, misalnya Pekan Pendidikan Anak-Anak, kebaktian kebangunan rohani, kegiatan kaum muda, kamp remaja, dll..
  5. Jangkaulah keluarga anak itu dengan Injil.
  6. Doakanlah anak itu dengan menyebut namanya. Berdoalah dengan penuh iman serta percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa itu.
  7. Inisiatif harus ada pada pihak Saudara. Berbuatlah sesuatu!

Suatu rumusan untuk pelaksanaannya. Sediakanlah daftar pertanyaan untuk setiap pekerja. Pertanyaan-pertanyaan itu harus dijawab untuk setiap anak yang telah keluar dari kelasnya selama 6 bulan yang baru lalu.

  1. Menurut Saudara apakah alasan yang menyebabkan mereka tidak terus datang? (Selidikilah alasan-alasan dan sebab-sebab yang tersembunyi maupun yang nyata.) Apakah yang Saudara ketahui tentang latar belakang rumah tangga si murid, rapor sekolahnya, laporan pekerjaannya, dsb.?
  2. Apakah yang telah Saudara lakukan sebagai tindak lanjut untuk anak yang absen itu? Hasilnya bagaimana?
  3. Apa lagikah yang dapat Saudara lakukan? Dapatkah orang lain atau departemen lainnya di gereja membantu dalam hal ini?
  4. Langkah khusus apakah yang akan diambil? Oleh siapa? Kapan? Di mana? Bagaimana?

Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara terperinci. Hanya membicarakan persoalannya saja tidak akan memecahkan persoalan itu. Tindakan harus diambil. Mendapatkan kembali anak yang telah keluar adalah sama pentingnya dengan mendapatkan satu anggota baru.

Berilah tempat kosong di bawah setiap kelompok pertanyaan. Jika waktu mengizinkan, mintalah setiap guru menuliskan dengan singkat jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu sehubungan dengan anak-anak yang keluar dari kelas atau departemen mereka.

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Buku: 
Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 1
Pengarang: 
Tidak dicantumkan
Halaman: 
274 -- 276
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1997

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar