Kesempatan Bertumbuh dan Melayani Tuhan


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Matius 25:13)

Dalam Perjanjian Lama, melalui kisah merebut tanah perjanjian, Tuhan ingin menunjukkan bahwa kamu tidak boleh bermalas-malasan. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan menggunakan perumpamaan untuk menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan guna bertumbuh dan melayani Tuhan.

Gambar: Gambar: Waktu

Kamu pernah dengar kisah mengenai 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana, bukan? Mengapa Tuhan memberi perumpamaan seperti itu? (Untuk menunjukkan bahwa kamu perlu merebut kesempatan untuk bertumbuh)

Tahukah kamu, apa sebenarnya perbedaan antara gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana? Mereka semua sedang menyongsong mempelai laki-laki dan mereka semua membawa pelita, tetapi gadis yang bodoh tidak membawa minyak sedangkan gadis yang bijaksana membawa minyak.

Karena mempelai laki-laki tidak datang juga, maka mereka tertidur. Tetapi, di tengah malam terdengar seruan, "Mempelai datang!" Maka mereka semua bangun.

Karena pelitanya hampir padam, maka 5 gadis yang bodoh, yang tidak membawa minyak, terpaksa harus pergi dahulu untuk membeli minyak.

Sayang sekali, ketika mereka pergi, mempelai laki-laki datang. Mereka ketinggalan dan tidak pernah bisa mengikuti perjamuan nikah itu. Itulah sebabnya Tuhan menyebut mereka bodoh.

Mengapa bodoh? (Karena mereka sudah punya modal, punya kesempatan, tetapi tidak digunakan.) Mereka bermalas-malasan dan tidak mau merebut kesempatan untuk membeli minyak. Mungkin mereka meluangkan banyak waktu untuk hal-hal yang tidak begitu berguna, sehingga tidak punya waktu lagi untuk hal-hal yang berharga dan bernilai kekal.

Lalu, Tuhan menceritakan perumpamaan lain, yang menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan untuk melayani Dia, yaitu perumpamaan tentang hamba yang setia.

Ada 3 orang hamba yang diberi tanggung jawab atas harta tuannya sebelum ia pergi dalam jangka waktu yang lama. Hamba pertama diberi 5 talenta, hamba kedua diberi 2 talenta, hamba ketiga diberi 1 talenta. Mereka harus melipatgandakan talenta itu selama tuannya pergi.

Selama tuan pergi, hamba pertama menghasilkan 5 talenta lagi, hamba kedua menghasilkan 2 talenta lagi, sedangkan hamba yang ketiga tidak menghasilkan apa-apa. Karena malas, ia hanya menguburkan 1 talenta milik tuannya dan tidak berusaha mengembangkannya.

Begitu tuannya kembali, hamba pertama dan kedua diberi hadiah karena mendapatkan hasil, sedangkan hamba ketiga yang malas dihukum oleh tuannya.

Dengan kedua perumpamaan itu, Tuhan menyuruh kamu untuk merebut kesempatan. Kedatangan mempelai laki-laki dan kedatangan tuan rumah adalah waktu ketika Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kali.

Sebelum Tuhan datang, kita semua sudah diberi modal, kesempatan untuk membeli minyak dan mengembangkan talenta.

Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. (Matius 25:13)
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Kalau kita merebut kesempatan hari ini untuk membeli minyak dan mengembangkan talenta, maka kita tidak akan menyesal ketika Tuhan Yesus datang.

Membeli minyak berarti kita dipenuhi oleh Tuhan Sang Roh itu melalui membaca Alkitab, menyanyi, beribadah, berdoa, dan berbincang-bincang dengan Tuhan. Ini juga berarti menikmati kekayaan Kristus yang luar biasa, seperti yang dilambangkan oleh tanah perjanjian. Sedangkan mengembangkan atau menggunakan talenta berarti kita melayani Tuhan, seperti memberitakan Injil dan melayani di gereja.

Yuk, kita merebut kesempatan dari sekarang.

Doa: Tuhan Yesus, aku rindu dipenuhi oleh diri-Mu Sang Roh. Aku juga rindu bisa melayani-Mu. Jauhkan aku dari semua rasa malas.

Audio: Kesempatan Bertumbuh dan Melayani Tuhan

Diambil dan diedit seperlunya dari:

Nama situs : Rumah Gembira
Alamat URL : http://www.rumahgembira.or.id/kristal/semangat-melayani/suplai-firman/ku...
Judul artikel : Kesempatan Bertumbuh dan Melayani Tuhan
Penulis : Divisi Pelayanan Anak Gereja Sidang Jemaat Kristus
Tanggal akses : 4 Mei 2011

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar