Hidup bagi Allah


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Edisi PEPAK: e-BinaAnak 748 - Mengajarkan Arti Kristen kepada Anak (II)

Pelajaran ini mengajarkan bahwa jika kita ingin mengikuti kehendak Allah, kita harus mengikuti teladan Kristus.

Referensi Alkitab

Ayat Hafalan

1 Tesalonika 4:1

Tujuan

  1. Anak-anak belajar bahwa mereka harus menjalani hidup mereka bagi Allah.
  2. Anak-anak belajar bagaimana menjalani hidup mereka bagi Allah.
  3. Anak-anak belajar apa yang dapat terjadi ketika mereka hidup bagi Allah.

Daftar Perlengkapan

Alkitab, gulungan besar kertas, cat air yang mudah dicuci, tempat menuangkan cat, tisu bayi, papan tulis, kapur, dan kartu indeks.

Pengantar

Mulailah kelas dengan menyapa setiap anak. Tanyakan, "Menurut kamu, bagaimana Allah ingin kita menjalani hidup kita?" Biarkan anak-anak merespons dan dorong mereka untuk hidup bagi Allah dalam apa pun yang mereka bisa pikirkan. Katakan, "Hari ini, kita akan belajar bagaimana kita bisa menjalani hidup kita untuk Allah dan menjadi lebih seperti Dia."

Bukti Alkitab

Mulailah dengan membaca 1 Tesalonika 4:1. Katakanlah, "Alkitab mengajarkan kita bahwa kita harus menyerahkan hidup kita sendiri sehingga kita dapat hidup bagi Allah. Memberikan hidup kita untuk Allah adalah seperti selalu mengingat bahwa Allah memiliki rencana dan untuk selalu berusaha menemukan rencana itu sehingga kita bisa mengikutinya. Kita harus mengasihi Allah dan senantiasa memperlakukan orang lain dengan kasih. Kita selalu menjadi orang Kristen, bukan hanya ketika kita datang ke gereja pada hari Minggu. Hidup untuk Allah berarti tidak bersikap egois sepanjang waktu. Allah memiliki rencana untuk hidup kita yang lebih baik dari apa pun yang kita sendiri bisa bayangkan."

Katakanlah, "Nah, bagaimana kita hidup untuk Allah? Kita tahu bahwa kita harus hidup untuk Allah, tetapi bagaimana kita bisa hidup untuk Allah setiap hari?" Bacakan 1 Tesalonika 5:12-22 di kelas. Pada papan tulis, buatlah daftar cara-cara kita dapat hidup bagi Allah. Dorong anak-anak untuk mengingat sebanyak mungkin sembari kita menuliskan cara-caranya di papan tulis. Ingatkan mereka bahwa itu adalah hal-hal yang harus mereka lakukan jika mereka ingin hidup seperti Allah. Ide-ide yang bisa dituliskan ialah menghormati orang-orang di sekitar kita, mengasihi pekerja yang berada di atas Anda, hidup berdamai dengan orang lain, memperingatkan mereka yang bermalas-malasan, mendorong mereka yang pemalu, membantu yang lemah, bersabar, tidak menuntut pembalasan, bersukacita, berdoa senantiasa, bersyukur selalu, waspada terhadap kejahatan dan menghindarinya, apa pun risikonya.

Bila Anda telah selesai menuliskan cara-cara ini, tanyakan kepada anak-anak, apakah menurut mereka, mereka dapat melakukan semua hal ini dengan kemampuan mereka sendiri. Beberapa anak mungkin berpikir bahwa mereka bisa, tetapi mereka lebih cenderung merasa kewalahan oleh daftar aturan yang panjang ini. Katakan, "Sulit untuk hidup sepenuhnya bagi Allah dan tidak menghendaki apa yang justru kita inginkan. Jika kita ingin hidup bagi Allah, kita tidak bisa melakukannya sendiri. Mari kita membaca 1 Tesalonika 5:23-24 untuk melihat siapa yang dapat membantu kita dalam tugas ini. Yesus adalah pusat dari kehidupan yang dijalani untuk Allah. Kita hanya manusia dan kita tidak bisa hidup untuk Allah jika kita tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita dan tidak mengizinkan Dia untuk membimbing kita mengarungi kehidupan."

Terakhir, bertanyalah, "Menurutmu, bagaimana hidup kita akan berbeda jika kita hidup bagi Allah?" Biarkan siswa merespons. "Jika kita hidup bagi Allah, Allah akan menerima kemuliaan melalui kehidupan kita. Alasan untuk keberadaan kita adalah bahwa melalui kita Allah akan dimuliakan. Hal ini hanya bisa terjadi jika kita hidup bagi Allah."

Bacalah 1 Petrus 5:10. "Hidup ini sulit, dan hidup bagi Allah tidak menjadikannya lebih mudah. Namun, tak peduli betapa sulitnya hidup, kita tahu bahwa Allah ada dan memperhatikan kita. Bahkan, ketika hal-hal buruk terjadi pada kita, Dia masih memegang kendali. Pada saat yang tepat, Dia akan membuat kita kuat lagi."

Selanjutnya, mari kita membaca Yohanes 3:21. "Ketika kita hidup untuk Allah, kita akan mulai melihat kehidupan kita secara berbeda. Kita akan melihat kehidupan melalui mata Yesus yang menyelamatkan kita. Ini seperti semakin kita mencoba untuk hidup bagi Kristus, semakin kita akan ingin hidup bagi Kristus, bukan diri kita sendiri."

Terakhir, mari kita membaca Ibrani 12:28-29. "Ketika kita selesai dengan kehidupan ini, kita akan pergi ke surga dan hidup dengan Allah kita. Bumi tidak dimaksudkan untuk bertahan selamanya, tetapi surga ada selamanya, surga tidak akan terguncang. Suatu hari, kita akan tinggal di sana."

Aktivitas Mengikuti Jejak Allah

Katakan, "Hari ini, kita belajar bahwa kita harus mengikuti Allah setiap hari. Ketika kita berjalan, kita meninggalkan jejak kaki. Mari kita berusaha untuk meninggalkan "jejak" pengharapan kita kepada Allah ke mana pun kita melangkah dalam hidup ini." Mintalah anak-anak melepas sepatu mereka. Hamparkan selembar kertas besar, cukup besar agar semua anak dapat berjalan di atasnya. Minta satu guru di sisi kertas mengecat kaki masing-masing anak. Minta anak-anak untuk berhati-hati berjalan di atas kertas ke guru lain yang akan membersihkan cat dari kaki mereka dengan tisu bayi. Anda akan membutuhkan guru ketiga untuk membantu menghibur anak-anak lainnya saat melakukan permainan jejak ini. Permainan jejak ini membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi anak-anak benar-benar akan menikmatinya. Setelah jejak-jejak kaki itu kering, gantung kertas dengan jejak-jejak kaki itu di dalam kelas untuk mengingatkan anak-anak agar mengikuti jejak Allah dalam kehidupan mereka.

Permainan Hidup untuk Allah

Maksud dari permainan ini adalah untuk mengajarkan anak-anak bahwa jika mereka ingin hidup bagi Allah, mereka harus menjadi seperti Kristus. Hidup mereka harus mencerminkan kehidupan Yesus. Pasangkan anak-anak dan suruh mereka berdiri berhadapan dengan pasangan mereka. Satu anak akan menjadi pemimpin dan yang lainnya adalah cermin. "Cermin" harus mencoba meniru setiap gerakan yang dibuat oleh "pemimpin". Tantang anak-anak menjadi cermin selama mungkin. Katakan, "Sekarang, kita hanya menjadi cermin teman-teman kita, tetapi dalam kehidupan, kita harus mencoba menjadi seperti cermin dari kehidupan Yesus. Kita harus berusaha melakukan apa yang Dia lakukan." Mintalah anak-anak bertukar tempat dan bermain lagi.

Pertanyaan

  1. Untuk siapa kita seharusnya menjalani hidup kita? Allah.
  2. Mengapa kita harus menjalani hidup kita bagi Allah? Karena Dia adalah Pencipta dan Juru Selamat kita. Karena Dia akan membuat segala sesuatu bekerja demi kebaikan semua orang.
  3. Mengapa hidup untuk Allah begitu sulit? Hidup untuk Allah sulit karena kita egois dan hanya ingin hidup untuk diri kita sendiri.
  4. Hal-hal apa yang orang lakukan ketika mereka berusaha untuk hidup bagi Allah? Menghormati orang-orang di sekitar Anda, mengasihi pekerja yang berada di atas Anda, hidup berdamai dengan orang lain, memperingatkan mereka yang bermalas-malasan, mendorong mereka yang pemalu, membantu yang lemah, bersabar, tidak menuntut pembalasan, bersukacita, berdoa senantiasa, bersyukur selalu, waspada terhadap kejahatan dan menghindarinya apa pun risikonya.
  5. Menurut Ibrani 12:28, jenis kerajaan apa yang akan kita warisi? Sebuah kerajaan yang tidak tergoyahkan.
  6. Siapa yang selalu mengendalikan hidup kita? Allah.

Penutup

Tutup dengan berdoa bersama anak-anak, meminta Allah untuk mengawasi mereka dan membantu mereka memahami perlunya memberikan hidup mereka kepada-Nya. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs : Ministry To Children
Alamat situs : http://ministry-to-children.com/lesson-live-your-life-for-god/
Judul asli artikel : Lesson: Live Your Life For God
Penulis artikel : Brittany Putman
Tanggal akses : 6 Februari 2017

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar