Haruskah Anak-Anak Berada di Gereja?


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Saat ini beberapa kalangan gereja memperdebatkan mengenai perlunya anak-anak berada dalam gereja selama ibadah berlangsung? Jawaban dari perdebatan tersebut sangat tergantung dari pandangan gereja dan apa yang kita lihat atau inginkan untuk anak- anak kita dalam gereja pada masa depan. Apakah anak-anak harus berada dalam gereja? Tentu saja. Anda tidak setuju? Teruskanlah membaca artikel ini. Saat saya masih berusia 20 tahun, sebagai wanita muda yang terlibat dalam sekolah minggu dan sebagai seorang

Saat ini beberapa kalangan gereja memperdebatkan mengenai perlunya anak-anak berada dalam gereja selama ibadah berlangsung? Jawaban dari perdebatan tersebut sangat tergantung dari pandangan gereja dan apa yang kita lihat atau inginkan untuk anak- anak kita dalam gereja pada masa depan.

Apakah anak-anak harus berada dalam gereja? Tentu saja. Anda tidak setuju? Teruskanlah membaca artikel ini. Saat saya masih berusia 20 tahun, sebagai wanita muda yang terlibat dalam sekolah minggu dan sebagai seorang guru profesional, jawaban saya secara teori terhadap pertanyaan di atas adalah, "Harus! Anda tidak dapat mengajarkan kehampaan. Anda tidak dapat mengajarkan tentang gereja jika anak-anak dikeluarkan dari kehidupan gereja." Di gereja asal saya, pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan yang menyenangkan. Anak-anak merupakan bagian dari keluarga gereja. Mereka dapat terlibat dalam gereja dan dipersilakan menghadiri ibadah, meskipun dengan "keributan kudus", "gerak-gerik liturgis", dan sebagainya. Kami tidak pernah melihat perbedaannya. Apakah mereka mengganggu yang lain? Kadang-kadang. Tapi mereka sedang dalam proses menjadi orang Kristen yang mencintai gereja; mereka akan rutin datang ke gereja jika mereka menghadiri ibadah gereja secara rutin sej ak dini. Apakah saya tahu sulitnya membawa anak-anak ke gereja pada waktu itu? Tidak. Apakah memerlukan persiapan dan rencana? Ya! Apakah hal itu pantas untuk dilakukan? Jelas.

Sebagai seorang istri pendeta, beberapa orang percaya bahwa anak saya memiliki sikap yang berbeda di gereja karena mereka terbiasa dengan kehidupan gereja atau karena suami saya adalah seorang pendeta. Menjadi terbiasa dengan kehidupan gereja? Nah, itulah intinya. Beberapa anak akan belajar mengenai sikap tertentu dalam situasi tertentu jika mereka terbiasa dengan sikap tersebut dan melihatnya secara rutin. Apakah hal itu mudah karena suami saya adalah seorang pendeta? Saya mampu menggunakan istilah "Ayah", bukan "Pendeta John", ketika menunjuk hal-hal tertentu selama ibadah gereja. Pendeta dapat mewakili Tuhan sementara ayah tetap seorang ayah.

Pada kenyataannya, anak-anak saya tidak berbeda dari anak-anak lain seusia mereka. Alexander, 5 tahun, diharapkan dapat berkonsentrasi lebih lama daripada Elizabeth yang berusia 2 tahun. Dan tentu saja, Nathaniel yang berusia 9 bulan hanya akan melihat dan mengambil segala sesuatu sambil menjerit di sana-sini. Saya pun pernah mengalami saat-saat ketika saya bertanya-tanya apakah itu layak atau tidak. Saya akan pergi ke belakang gereja jika anak saya tiba-tiba menjadi agak terlalu berisik atau ribut atau meminta untuk pegi ke kamar kecil. Sering kali hal itu terjadi pada saat yang kurang "menguntungkan" selama ibadah. Pada waktu-waktu tertentu, saya sebenarnya sedikit membenarkan mereka yang mengatakan bahwa anak-anak tidak seharusnya berada di gereja selama ibadah. Namun hal tersebut sangat jarang saya alami karena saya kembali terguncang oleh "Kerajaan Allah" dan sambutan-Nya kepada anak kecil ketika anak saya tiba-tiba bertanya mengenai sebuah simbol tert entu atau bertanya tentang apa arti "keselamatan". Juga ketika anak saya yang berumur 2 tahun bernyanyi bersama dengan paduan suara yang menaikkan pujian "Haleluya".

Apakah masa kecil saya sekarang berbeda dengan anak-anak zaman ini dalam hal ibadah gereja? Ya. Apakah akan lebih mudah bagi saya jika mereka hanya mengikuti kelas sekolah minggu dan tidak perlu mengikuti ibadah di gereja? Ya, tapi bukan itu yang saya inginkan untuk anak-anak saya. Saya ingin mereka terlibat dengan Kristus dan gereja. Ini yang saya inginkan untuk mereka sekarang dan pada masa depan. Jika saya hanya melibatkan mereka di "pinggiran", pada kemudian hari, mereka pun hanya akan terlibat di "pinggiran" gereja saja. Pada saat ini, berada bersama anak-anak saya selama ibadah gereja adalah pekerjaan saya untuk Tuhan dan gereja-Nya. Jika saya tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendengar setiap kata dari ibadah yang berlangsung atau kehilangan respons terhadap salah satu khotbah atau bahkan tidak dapat bernyanyi dalam paduan suara seperti yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya, saya bisa percaya bahwa pekerjaan saya sekarang adalah untuk memba wa anak-anak saya menyembah nama Allah.

Dengan kehadiran yang teratur dalam gereja, anak- anak belajar dan melihat lebih dari yang kami pernah ketahui dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang, pengetahuan dan kebiasaan ini akan menjadi kenyataan dan menjadi bagian dari kehidupan mereka. Baru-baru ini saya berbicara dengan sepasang orang tua yang mengatakan bahwa ia akan menjadi orang terakhir yang mengatakan anak-anak harus berada dalam ibadah gereja. Dia telah melihat bahwa anak-anaknya belajar banyak hal selama mereka di gereja dan telah terbiasa dengan waktu ibadah yang panjang. Mereka telah membuat pengamatan dan tanya jawab tentang apa yang mereka lihat dan dengar. Namun, bukan tanpa banyak usaha dan kesabaran. Berikut adalah beberapa saran yang akan membantu Anda membawa kehidupan Kristus dan gereja-Nya menjadi bagian dari kehidupan anak-anak.

  1. Sebisa mungkin duduklah di deretan tempat duduk terdepan. Anak-anak perlu melihat apa yang terjadi selama ibadah. Hal ini juga membantu mereka untuk lebih berkonsentrasi dan akhirnya memahami hal-hal yang terjadi dalam pelayanan gereja. Anda mungkin merasa tidak nyaman melakukan ini dan berpikir anak-anak Anda akan menjadi gangguan untuk orang dewasa. Tolong, jangan pedulikan perasaan tersebut. Ini adalah tugas anak- anak untuk belajar bagaimana mereka dapat menjadi bagian dari ibadah gereja. Dan adalah tugas orang dewasa untuk menjadi toleran terhadap proses pembelajaran ini dan tidak mengharapkan anak-anak menjadi dewasa. (Lihatlah ke sekeliling dan melihat beberapa perilaku orang dewasa, seperti berbicara. Ini lebih mengganggu pendeta daripada "suara suci" anak-anak.) Jangan berharap anak-anak kecil dapat duduk diam selama ibadah berlangsung. Hal tersebut tidak realistis. Saya tidak pernah mengatakan kepada anak-anak, "Jangan bicara!" Sa ya hanya "meminta" mereka untuk tetap tenang.

  2. Gerakan dapat dibatasi tetapi tidak dilarang. Anak saya yang berusia 2,5 tahun bisa bergerak lebih sedikit dan duduk di lantai, sementara anak saya yang berusia 5 tahun diperkirakan akan duduk di bangku dan berdiri dengan gerakan minimum.

  3. Bawa bahan-bahan/materi untuk anak-anak. Dapat berupa buku liturgi untuk anak, buku-buku bergambar, krayon, atau makanan kecil. Biarkan anak-anak tahu apa yang diizinkan dan apa yang tidak -- hal ini akan berubah seiring bertambahnya usia anak-anak. Saya tidak berharap anak saya yang berusia 2,5 tahun mengerti banyak hal sebanyak yang dapat anak saya yang berusia 5 tahun terima. Sebagai anak-anak yang sedang belajar membaca, ilustrasi dalam buku liturgi mungkin sudah cukup. Jangan berlebihan pada kegiatan. Kadang-kadang, bangku kami begitu penuh dengan berbagai hal yang dikemas untuk anak-anak. Sekarang saya telah belajar untuk membawa lebih sedikit barang-barang yang tidak perlu.

  4. Siapkan anak-anak sebelum mengikuti ibadah. Jika Anda telah mengetahui dari mana ayat Alkitab yang akan dikhotbahkan dalam ibadah, bacalah ayat tersebut pada hari Sabtu malam. Jelaskan kepada anak-anak bahwa mereka akan mendengar ayat ini di gereja. Selama di gereja, berbisiklah kepada mereka untuk mengingatkan mereka mengenai ayat tersebut. Mintalah anak-anak mempersiapkan persembahan mereka. Anak-anak usia dua tahun dapat membaca Doa Bapa Kami. Ajarkanlah kepada mereka dan dorong mereka untuk ikut berdoa Doa Bapa Kami dalam ibadah.

  5. Abaikan komentar yang meremehkan upaya Anda untuk membuat anak-anak Anda menjadi bagian dari kehidupan gereja. Orang-orang yang mengeluarkan komentar tersebut memiliki pemahaman yang kurang tentang gereja dan tentang bagaimana Kristus menerima dan menyambut anak-anak kecil. Saya telah menemukan bahwa tingkat toleransi saya lebih rendah dan perilaku anak-anak saya tampaknya menjadi lebih buruk ketika saya lebih memerhatikan pemikiran- pemikiran orang lain. Saya menjadi tidak berkonsentrasi untuk mendorong anak-anak saya selama ibadah gereja. Jangan biarkan hari yang buruk mengecilkan hati Anda. Evaluasilah apa yang telah terjadi, ubahlah harapan Anda jika diperlukan, dan coba lagi. Anda tidak sendirian untuk mencari nasihat dari orang tua yang lain.

  6. Jadikan gereja sebagai bagian yang penting dalam hidup Anda. Kehidupan rohani Anda sendiri adalah teladan penting untuk anak-anak. Jika anak-anak melihat bahwa Allah dan gereja adalah bagian penting dari hidup Anda, ini akan membuat dampak yang besar bagi anak dalam pertumbuhan mereka. Suatu hari, mereka pun akan menerima iman seperti yang Anda miliki sebagai milik mereka. Berdoa di rumah, membaca Alkitab, dan melibatkan anak-anak Anda dalam pekerjaan yang baik. Kekuatan rohani Anda pun akan memberikan tambahan kekuatan untuk menolerir mereka yang kurang dari sempurna. Orang tua yang hanya membawa anak-anak mereka ke sekolah minggu, apakah itu sebelum atau sesudah gereja, tidak menyadari bahwa kelas yang sebenarnya adalah di GEREJA.

  7. Hadiri pelayanan gereja di luar ibadah rutin. Usahakanlah untuk menghadiri ibadah-ibadah khusus di gereja. Walaupun tidak selalu mungkin anak-anak dapat mengikuti seluruh kegiatan gereja, dalam ibadah khusus anak-anak akan belajar lebih banyak mengenai gereja dan lebih mempersiapkan anak-anak mengetahui apa yang akan mereka lihat dan dengar.

Sebagai kesimpulan, Anda perlu memeriksa bagaimana Anda melihat gereja dan apa yang Anda lihat dan inginkan untuk anak-anak Anda dalam kehidupan gereja untuk menjawab pertanyaan Anda sendiri tentang apakah anak-anak diterima dalam gereja. Jika Anda ingin anak-anak Anda mengalami kepenuhan Kristus dan gereja-Nya serta memiliki hidup bergereja yang dapat meningkatkan kehidupan rohani mereka sendiri ketika berjuang dengan pertanyaan tentang iman, maka Anda harus menjawab dengan pasti, "Ya, anak-anak harus hadir pula dalam ibadah gereja!" (t/Davida)

--Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak--

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Artikel: 
Should Children Be in Church?
Situs: 

(Orthodox Family Life)

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar