Saya sontak melompat dan meraih suami saya saat dia berjalan melalui pintu. Sebelumnya, pada sore hari, saat hampir selesai membaca Alkitab dengan anak-anak saya, putra saya yang berusia empat tahun mengatakan bahwa dia ingin agar Yesus menghapus dosanya dan masuk ke dalam hatinya. Kami menunggu sampai suami saya pulang rumah larut malam harinya, dan kemudian kami bertiga pun berdoa bersama. Sungguh, suatu kenangan yang indah bagi kami malam itu, saat putra saya menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
Akan tetapi, bahkan setelah kami selesai berdoa, saya tahu kami tidak mungkin berhenti di sana. Ada banyak hal lagi baginya untuk dipelajari dan dipahami, dan bahkan saat dia dapat menangkap setiap detail yang indah dari rencana keselamatan, dia akan membutuhkan kami untuk menunjukkan kepadanya bagaimana mengikuti Yesus.
Jika kita percaya bahwa Yesus membayar dosa-dosa kita di atas salib dan bangkit untuk menyelamatkan kita, pengetahuan itu harusnya berdampak pada cara hidup kita. Namun, tidak selalu mudah untuk mengikuti Yesus dalam kehidupan sehari-hari ketika ada begitu banyak pengaruh yang menarik kita ke arah yang berlawanan.
Putra saya belum mengetahui apa pun tentang pergumulan ini; dia hanya tahu bahwa dia mengasihi Yesus. Ada keindahan dalam kesederhanaan itu, tetapi sebagai orang tuanya, saya juga melihat jauh ke depan untuk mempersiapkan dia mengikuti Yesus saat itu menjadi sulit, dalam masa-masa ketika akan lebih mudah untuk mengambil jalan yang lain. Alkitab membandingkan kehidupan orang Kristen dengan melalui jalan yang sempit, dan itu merupakan analogi yang tepat, karena mengikuti Yesus tidaklah mudah. Sesungguhnya, kita diberi tahu bahwa itu akan sulit. Berikut adalah beberapa hal yang telah menolong saya saat saya berusaha (meski terkadang gagal) untuk mengikuti Yesus dengan baik.
1. Ingatlah bahwa mengikuti Yesus membutuhkan sebuah perubahan dalam perilaku.
Saat kita diselamatkan, kita harus bertobat, yang secara harfiah berarti berbalik ke arah yang berbeda. Saat kita memahami apa yang sudah dilakukan Yesus bagi kita dan bahwa perubahan itu tetap dalam hati kita, kita berbalik dari dunia, dari keinginan berdosa kita, dan kemudian mengikuti Yesus. Setelah kita membuat keputusan untuk melakukan itu, kita harus terus-menerus membuat ulang keputusan untuk “menyangkali diri sendiri dan mengikuti (Yesus)”. Adalah jauh lebih mudah untuk mengikuti arus dan melakukan apa pun yang kita (atau orang lain) inginkan, tetapi karena kasih untuk Juru Selamat kita, kita harus lebih mementingkan apa yang Dia kehendaki untuk kita lakukan. Saat putra saya bertambah besar, saya ingin menekankan bahwa mengikuti Yesus berarti akan melalui jalan yang lebih sulit dan lebih sempit karena kita mengasihi Dia!
2. Saat mengalami keraguan, bacalah Alkitab.
Saya tidak bisa melihat masa depan dan mengajarkan kepada anak-anak saya keputusan yang tepat untuk setiap situasi yang akan mereka hadapi, tetapi saya benar-benar tahu bahwa firman Allah adalah kebenaran! Mengajarkan Kitab Suci kepada putra saya adalah sebuah prioritas. Saya ingin agar dia menyadari bahwa semua pertolongan yang dia butuhkan bisa didapatkan di sana.
Selain pembacaan Alkitab, pada tahap ini kami juga menikmati buku-buku cerita bergambar tentang Yesus. Salah satu kesukaan kami adalah "I Will Follow Jesus Bible Storybook", dan saya suka dengan bagian kecil di antara cerita-cerita itu yang berisikan aplikasi praktis untuk anak-anak kecil tentang bagaimana mengikuti Yesus dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ini adalah Alkitab yang bagus untuk memulai percakapan dengan anak-anak kecil tentang bagaimana mengikuti Yesus dengan baik!
3. Iblis tidak bisa memaksamu melakukannya, tetapi Dia pasti mengusahakannya.
Peperangan rohani adalah sebuah realitas yang saya ingin anak-anak saya menyadarinya, tetapi ironisnya saya bahkan tidak selalu menyadari pergumulan saya sendiri sebagai peperangan rohani! Dibutuhkan waktu yang agak lama bagi saya, tetapi sekarang saya menyadari betapa dunia rohani itu aktif, dan betapa sering peperangan rohani menjadi sebuah faktor dalam situasi yang saya hadapi. Tidak ada yang bisa dilakukan anak-anak kita untuk berjuang dalam peperangan rohani ini jika mereka tidak tahu cara untuk berdoa. Saat mereka bergumul dan membuat kesalahan, saya ingin mereka menyerangnya dengan doa, karena kita membutuhkan pertolongan Allah untuk benar-benar mengalahkan musuh kita.
4. Tidak pernah ada yang namanya seorang Kristen yang sempurna.
Meski saya menerima Kristus saat masih kecil, saya tidak selalu mengikuti Yesus dengan sempurna. Ada waktu-waktu di mana saya teralihkan oleh segala sesuatu yang dikejar oleh dunia, waktu-waktu ketika saya mengabaikan sentakan lembut roh saya, Yesus mendorong saya untuk kembali ke jalur yang benar, dan waktu-waktu ketika saya jelas-jelas tidak menaati Allah dan memukul diri saya sendiri sesudahnya. Kita begitu mudah terjebak dalam kegagalan masa lalu, tetapi hal terindah dalam mengikuti Yesus adalah ada anugerah di sana. Ada anugerah ketika kita hancur, dan kita bisa segera kembali kepada Dia dan memohon pengampunan-Nya dan menolong kita untuk memilih jalan yang lebih baik. Ketika anak-anak saya gagal, dan mereka akan gagal, saya ingin mereka tahu dalam hati mereka bahwa mereka bisa selalu mengandalkan anugerah yang indah dan pengampunan dari Yesus.
Dunia senang mengatakan kepada kita bahwa jika kita mengikuti hati kita, kita tidak akan salah, tetapi itu sama sekali tidak benar. Hati kita tidak jujur, dan perasaan berubah-ubah setiap waktu. Akan ada masa-masa dalam kehidupan anak-anak saya ketika akan sulit untuk membuat keputusan yang benar, ketika mereka akan tergoda untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh semua orang.
Sebagai orang tua, ketika anak-anak kita menghadapi pilihan keputusan yang sulit, kita berharap kita sudah memperlengkapi mereka dengan alat-alat yang mereka butuhkan untuk memilih mengikuti Yesus apa pun yang terjadi. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Faith Gateway |
Alamat situs | : | https://www.faithgateway.com/four-truths-help-kids-learn-follow-jesus-well |
Judul asli artikel | : | Four Truths to Help Our Kids Learn to Follow Jesus Well |
Penulis | : | Callie Martinez |
Tanggal akses | : | 16 Juli 2018 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK