Ceritakan Kepada Anak-Anak


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang sedang berjual beli. Dia membalikkan meja-meja para penukar uang dan bangku-bangku pedagang burung merpati. Yesus menunjukkan rasa ketidaksenangan-Nya, namun suasana hati-Nya segera berubah. Orang-orang buta dan timpang datang kepada-Nya di dalam Bait Allah dan Dia menyembuhkan mereka. Anak-anak hadir pada waktu itu dan melihat kejadian-kejadian yang bertentangan ini. Mereka berseru, "Hosana bagi Anak Daud!" Yesus bertanya kepada

Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang sedang berjual beli. Dia membalikkan meja-meja para penukar uang dan bangku-bangku pedagang burung merpati. Yesus menunjukkan rasa ketidaksenangan-Nya, namun suasana hati-Nya segera berubah. Orang-orang buta dan timpang datang kepada-Nya di dalam Bait Allah dan Dia menyembuhkan mereka.

Anak-anak hadir pada waktu itu dan melihat kejadian-kejadian yang bertentangan ini. Mereka berseru, "Hosana bagi Anak Daud!" Yesus bertanya kepada imam-imam yang bersungut-sungut itu, "Belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" (Matius 21:12-16).

Iman anak-anak adalah keajaiban yang besar! Mereka percaya pada apa yang kita ceritakan kepada mereka. Tuhan berkata, "Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."

MENGAPA HARUS BERCERITA KEPADA ANAK-ANAK?

Tiga alasan dapat dikemukakan bagi pentingnya bercerita kepada anak-anak tentang keselamatan.

  1. Pada usia ini, kesanggupan untuk percaya sangatlah besar. Di antara umur 2 dan 12, kurang terdapat keragu-raguan dan ada lebih banyak alasan untuk percaya.

  2. Mereka akan tumbuh dengan perkembangan sosial, emosi, dan mental yang lebih baik, dan juga dengan perkembangan rohaniah yang lebih matang.

  3. Kita lebih dekat pada saat kedatangan Yesus daripada sebelumnya. Kita tidak bisa menunggu sampai mereka lebih tua. Sekaranglah saatnya untuk menceritakan kepada anak-anak.

SIAPA YANG AKAN MENCERITAKAN KEPADA ANAK-ANAK?

Agaknya pembawaan anak-anak menyanggupkan mereka mengukur ketulusan dan alasan-alasan orang dewasa. Mereka akan mencintai kita apabila kita mencintai mereka dengan sungguh-sungguh. Yesus memberi kepada kita rasa belas kasihan yang menyebabkan kita merasa bahwa setiap anak itu penting bagi kita. Seorang anak akan mengindahkan dan menerima apa yang kita katakan apabila dia merasa bahwa kita mengakui dirinya sebagai individu yang berguna, yang juga ingin mengutarakan perasaannya. Kita harus mendengarkan dan berbicara dengan anak-anak dahulu sebelum kita dapat memberitakan Injil Yesus Kristus. Untuk bercerita kepada anak-anak, kita membutuhkan guru-guru yang dapat membangun hubungan yang harmonis.

APA YANG HARUS KITA CERITAKAN KEPADA ANAK-ANAK?

Yesus mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Dosa telah mendirikan suatu penghalang bagi kita semua pada jalan ke surga. Kita telah dibelokkan ke neraka karena dosa kita sendiri. Kristuslah satu-satunya Oknum yang dapat mendobrak penghalang dosa kita dan memalingkan kita menuju ke surga.

Yesus berkata, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat." (Yohanes 10:9). Dia juga mengatakan, "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku." (Yohanes 10:14). "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya." (Yohanes 11:25,26). Marilah kita menceritakan kepada anak-anak siapa Yesus itu.

BERAPA BANYAK HARUS KITA CERITAKAN KEPADA ANAK-ANAK?

Dalam setiap kelompok usia, kita harus menyesuaikan diri dengan perbendaharaan kata dari anak-anak, tingkat pengertian, pengalaman, dan kebutuhannya. Bila kita melaksanakan hal ini, kita dapat menjalin cerita Injil dalam hidup mereka.

Anak-anak kelas Bayi dan Pratama dapat mengerti banyak cerita dan memahami Alkitab. Jangan menyimpang dari firman Allah dan uraikanlah cerita itu ke dalam bahasa yang dapat mereka pahami. Perhatikanlah kebenaran-kebenaran yang dapat mereka mengerti. Misalnya, jika Petrus ketika sedang berjalan di atas air tetap memandang Yesus, dia tidak akan takut. Kita takut apabila kita lupa bahwa Yesus akan selalu menjaga kita. Luangkan waktu yang banyak untuk mendengarkan komentar mereka. Pakailah reaksi mereka dalam menyampaikan cerita Saudara.

Dalam kebaktian anak-anak, saya pernah bercerita tentang Yesus di Getsemani. Saya ceritakan bahwa Yesus mengetahui Dia akan ditangkap malam itu dan bagaimana Dia melihat para prajurit dengan obor dan senjata di tangan, berbaris masuk ke taman itu. Saya belum jauh beranjak dalam cerita saya ketika Stefen yang berusia tiga tahun berteriak, "Mengapa Dia tidak lari?" Komentarnya ini menyadarkan saya akan keberanian Kristus yang sebelumnya tak saya insafi.

Suatu keuntungan untuk mendengarkan komentar-komentar yang mengena dari anak-anak adalah bahwa Alkitab menjadi lebih hidup bagi guru. Keuntungan yang terbesar ialah bahwa Saudara sedang menyampaikan berita Injil dan menunjukkan Yesus Kristus pada anak-anak.

Dalam kelas Pratama, kita membangun dasar paham-paham yang telah diajarkan di kelas Kanak-Kanak dan Kelas Bayi. Sekarang kita dapat memasukkan lebih banyak seluk beluk dari firman Allah, tentang tujuan kematian Kristus. Kita dapat berbicara mengenai surga dan neraka. Kita dapat menceritakan bagaimana dosa telah memutuskan persekutuan kita dengan Allah.

Dalam kelas Madya, kita melanjutkan untuk menyusun ajaran di atas ajaran. Di sini, kita dapat mengajarkan lambang dan hal-hal yang abstrak yang bertalian dengan pekerjaan penebusan Kristus. Untuk mengerti pernyataan, "Ambillah, makan, inilah tubuh-Ku," dibutuhkan pikiran yang lebih berpengalaman dari anak usia 10 sampai 12 tahun. Dia dapat memahami Darah sebagai penebusan atau selubung bagi dosa-dosanya.

Anak Madya telah siap untuk mengerti penyangkalan diri sendiri. Mereka dapat mengerti apa yang dimaksudkan dengan mengangkat salib mereka dan mengikut Kristus. Mereka dapat mengenali godaan si Iblis dan melawannya dengan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah. Kita perlu menceritakan kepada anak-anak segala sesuatu yang sanggup mereka terima sesuai dengan kematangan jiwa dan rohaninya.

Sekolah dan masyarakat kita membuat jalan Kristen sukar bagi anak-anak kita, dari kelas Bayi sampai dengan kelas Madya. Mereka belajar lebih banyak tentang moral, nilai, dan keadaan hidup daripada yang telah diketahui oleh orang tua mereka ketika di SMA. Kita perlu berdoa dengan sungguh-sungguh bagi jiwa anak-anak kita dan mendorong mereka untuk berdoa dan membaca Alkitab setiap hari. Mereka perlu baptisan Roh Kudus untuk menerima kuasa untuk menjadi saksi dan pemenang.

Sangat banyak yang harus kita kerjakan, sedangkan waktunya sangat sedikit untuk melaksanakannya. Bergegaslah dan ceritakan kepada anak-anak.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
Pengarang: 
Badan Pembina DSM Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah
Halaman: 
283 -- 284
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1996

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar