Bacaan Alkitab: 2 Timotius 2:3-6; Matius 27:39-56
Ayat hafalan :
Tujuan pelajaran: Supaya anak siap menjadi pahlawan.
Indikator:
Kunci jawaban:
Nama pahlawan: Ester; Daud, Yusuf; Yesus; Rahab.
Nama yang ditemukan: Maria.
Mengapa disebut pahlawan? Karena telah membuat anak-anak tersenyum di tempat pengungsian, di mana tidak semua orang mau melakukannya.
Persiapan mengajar:
Penjelasan ayat:
Alkitab dipenuhi dengan banyak kisah tentang para pahlawan. Ayat-ayat yang diselidiki pada kegiatan hari kelima ini hanyalah sebagian kecil saja. Ada banyak kisah kepahlawanan dalam Alkitab, yang dapat menjadi teladan bagi anak madya supaya mereka siap menjadi pahlawan.
Dalam 2 Timotius 2:3-6, Paulus membekali Timotius dengan nasihat bagaimana seharusnya seorang pekerja Kristus bersikap. Ada tiga gambaran yang Paulus berikan:
Itulah tiga gambaran karakter yang harus dimiliki seorang Kristen. Setiap karakter memerlukan ketekunan dan ketahanan jika ingin berhasil. Tentara yang mundur sebelum perang berakhir tak akan melihat kemenangan. Atlet yang berhenti bertanding sebelum pertandingan berakhir, tak akan pernah meraih medali. Dan, petani yang berhenti bekerja sebelum musim panen dimulai, tak akan pernah menuai hasil. Demikianlah mereka sangat berjasa di bidangnya masing-masing, dan menjadi pahlawan bagi kepentingan banyak orang.
Matius 27:39-56 menjelaskan tentang kepahlawanan Yesus. Yesus menjadi contoh nyata bagi setiap orang yang siap menjadi pahlawan. Kepahlawanan-Nya sudah terbukti ketika Yesus mati di kayu salib untuk semua manusia.
Kisah ini menjelaskan penderitaan yang Yesus alami. Tak ada manusia biasa mampu seperti Yesus menanggung penderitaan fisik yang begitu kejam, penderitaan karena penolakan orang-orang yang dikasihi-Nya, dan penderitaan rohani ketika Allah memperlakukan Dia sebagai orang berdosa. Yesus rela menanggung semua itu demi menaati kehendak Allah dan kasih-Nya kepada manusia.
Penyaliban adalah salah satu bentuk hukuman mati yang paling sadis yang pernah diciptakan manusia. Tujuan penyaliban adalah membuat terhukum mati perlahan-lahan dalam penderitaan yang tak tertahankan. Berbagai penyiksaan, baik sebelum maupun selama penyaliban, harus Ia tanggung (ayat 27-37). Penderitaan penolakan yang Yesus tanggung berasal dari para lawan-Nya maupun orang banyak yang dulu pernah menikmati pelayanan kasih-Nya (ayat 39-44). Jurang terdalam penderitaan rohani Yesus adalah ketika Ia berteriak, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (ayat 45-46). Tak seorang pun mampu menyelami penderitaan yang Yesus alami itu.
Kedahsyatan penderitaan Yesus terungkap dalam berbagai gejala alam dan kejadian mengerikan, yakni langit menjadi gelap, kubur terbuka, gempa bumi, dan tercabiknya tabir Bait Suci yang memisahkan ruang kudus dan ruang mahakudus. Gejala-gejala ini menyatakan bahwa segenap realitas ciptaan Allah terguncang oleh dahsyatnya kematian Yesus. Namun, penderitaan Yesus ini membuahkan hasil yang tak mungkin dapat manusia impikan sebelumnya. Kekuatan dosa dan maut telah dihancurkan oleh kematian Yesus. Sejak saat itu, manusia tidak perlu lagi hidup jauh dari Allah. Manusia dapat berhubungan dengan Allah oleh karena kematian Yesus di kayu salib. Yesus telah menjadi pahlawan sejati untuk semua manusia di dunia ini.
Melalui pelajaran ini, kita dapat mengajarkan kebenaran kepada murid-murid bahwa:
Media Pelajaran:
Kebaktian Gabungan: Berbakti bersama dalam kebaktian gabungan bersama kelas-kelas yang lain.
PELAJARAN ALKITAB: Masuk ke kelas masing-masing.
1. Ajaklah setiap murid untuk lomba tebak lagu/tebak ayat hafalan bersama-sama. Bagilah murid ke dalam 2 kelompok. Setelah itu, mintalah mereka menebak pertanyaan yang akan Saudara ajukan, contoh: nyanyikan beberapa kalimat syair lagu, lalu minta mereka menebak judulnya. Bagian selanjutnya permainan "tebak ayat". Ucapkan sebagian ayat, lalu mintalah kelompok yang dapat menebak, melanjutkan, dan mengucapkan ayat hafalan. Atau bentuk yang lain, guru menyebutkan alamat ayatnya dan minta mereka menyebutkan isi ayatnya. Pakailah semua lagu dan ayat dari hari pertama sampai hari keempat untuk permainan ini.
2. Ajaklah murid membuka Alkitab dari Mazmur 60:14a. Bacalah bersama-sama. Mintalah seorang murid untuk menuliskan ayat itu di papan tulis. Tanyakan: Apakah sebutan bagi orang yang sering melakukan perbuatan yang gagah perkasa? (Pahlawan). Mintalah murid melihat judul pelajaran hari ini "Aku siap jadi pahlawan". Apakah kalian siap jadi pahlawan? Bagaimana caranya supaya kita siap jadi pahlawan? Karakter apa saja yang dapat membuat kita menjadi seorang pahlawan?
3. Bagilah murid-murid ke dalam 5 kelompok. Bagikan alamat ayat-ayat ini kepada masing-masing kelompok. Satu kelompok menyelidiki satu alamat ayat saja. Mintalah mereka berlomba menemukan siapa nama tokoh yang dimaksud; apa saja yang telah diperbuatnya sehingga tokoh itu layak disebut pahlawan; sifat-sifat apa yang mereka miliki. Untuk lebih mudah, buatlah kolom seperti di bawah ini di papan tulis, tetapi kosongkan bagian yang bertulis miring karena bagian itu akan diisi oleh murid Anda.
Ayat: Ester 4:16
Tokoh: Ester
Perbuatan yang telah dilakukan: Menghadap raja, walau tidak diundang untuk menghadap.
Sifat yang dimiliki: Pemberani.
Ayat: 1 Samuel 17:34-51
Tokoh: Daud
Perbuatan yang telah dilakukan: Mengalahkan Goliat yang besar, yang menjadi pemimpin pasukan tentara Filistin.
Sifat yang dimiliki: Berani, percaya kepada Tuhan, menggunakan pengalamannya untuk menolong orang lain.
Ayat: Kejadian 45:1-8
Tokoh: Yusuf
Perbuatan yang telah dilakukan: Menolong keluarganya dan Bangsa Mesir dalam mengatasi kelaparan.
Sifat yang dimiliki: Rela berkorban, sabar menderita, rela mengampuni, baik hati.
Ayat: Matius 27:39-44
Tokoh: Yesus
Perbuatan yang telah dilakukan: Mau mati untuk mengampuni dosa manusia.
Sifat yang dimiliki: Baik hati, penuh kasih, rela berkorban, mengampuni, sabar menderita, dll..
Ayat: Yosua 2:1-15; 6:25
Tokoh: Rahab
Perbuatan yang telah dilakukan: Menyembunyikan pengintai Israel di rumahnya, menolong mereka sehingga keluar dengan selamat.
Sifat yang dimiliki: Berani, rela menolong, berani menanggung risiko, peduli/memikirkan keselamatan orang lain.
4. Setelah murid mengisinya bersama, bahaslah sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pahlawan. Apakah anak-anak dapat memiliki sifat-sifat seperti itu dalam hidup mereka setiap hari? Diskusikan bagaimana cara memiliki sifat itu? Berilah contoh perbuatan/kesaksian singkat yang pernah Saudara lakukan ketika Saudara telah bertindak sebagai seorang pahlawan. Setelah itu, mintalah murid-murid menyebutkan adakah mereka telah melakukan suatu perbuatan yang dapat menunjukkan/membuktikan bahwa mereka dapat menjadi pahlawan. Berilah waktu kepada mereka untuk berbagi cerita. Anak-anak dapat digolongkan sebagai pahlawan bila memiliki sifat-sifat seorang pahlawan, misalnya rela berkorban. Perbuatan-perbuatan rela berkorban misalnya: menolong membuangkan sampah, menyeberangkan nenek di jalan, membantu ibu belanja, berani membela yang benar, membela teman yang diperlakukan tidak baik oleh teman yang lain, dll..
Penerapan yang dapat murid-murid lakukan setelah belajar pelajaran ini, yaitu:
a. Murid dapat meniru teladan para pahlawan di Alkitab, dengan melakukan perbuatan yang menjadi berkat bagi orang lain.
b. Murid dapat memilih dan memutuskan perbuatan yang membuktikan bahwa mereka dapat menjadi pahlawan.
5. Nyanyikan lagu bertema "Aku Pahlawan". Juga nyanyikan lagu-lagu lain yang sesuai pelajaran hari ini/lagu-lagu yang dapat mendorong anak-anak melakukan sesuatu bagi orang lain. Latihlah juga lagu-lagu yang sudah ditentukan untuk acara lomba/lagu-lagu yang akan dinyanyikan untuk acara penutupan SIL.
6. Sampaikan cerita teladan untuk hari kelima yang berjudul "Pahlawan Wanita yang Tinggal di Kupang". Setelah selesai bercerita, berbincang-bincanglah dengan anak-anak. Perbuatan apa saja yang telah dilakukan Maria bagi anak-anak di pengungsian? (Membagikan kasih Yesus sehingga membuat anak-anak tersenyum kembali. Sebab, mereka tinggal di daerah pengungsian yang penuh dengan trauma). Tanyakan: Bagaimana perasaan murid-murid seandainya mereka tinggal di daerah pengungsian yang rawan dengan kerusuhan? Dengan keadaan murid-murid sekarang ini, ajaklah anak-anak mensyukuri kasih Tuhan Yesus bagi mereka sehingga keadaan mereka masih lebih baik.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku | : | Aku Siap 3: Petunjuk Guru Madya |
Penulis | : | Niniek Jacob |
Penerbit | : | Lembaga Literatur Baptis, Bandung |
Halaman | : | 26 -- 31 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK