Anak-Anak Raja Menghindari Kebiasaan Buruk


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Persiapan: Gambarlah di papan tulis sebuah papan peringatan dengan tulisan di bawah ini untuk ditempatkan di depan. Anak-anak raja tidak dikuasai: kemarahan, mementingkan diri sendiri, dan kebiasaan buruk. Pembacaan Alkitab: Mintalah tiga anak madya membaca ayat-ayat berikut ini: 2 Raja-Raja 22:1a; Roma 6:14; Filipi 4:13. Cerita: Berapa umur kalian? Yosia berumur 8 tahun ketika ia menjadi Raja Israel. Tak seorang pun di antara kita akan diberi tanggung jawab itu, tetapi ada tempat lain di mana kita

Persiapan: Gambarlah di papan tulis sebuah papan peringatan dengan tulisan di bawah ini untuk ditempatkan di depan.

Anak-anak raja tidak dikuasai:

  1. kemarahan,
  2. mementingkan diri sendiri, dan
  3. kebiasaan buruk.

Pembacaan Alkitab: Mintalah tiga anak madya membaca ayat-ayat berikut ini: 2 Raja-Raja 22:1a; Roma 6:14; Filipi 4:13.

Cerita: Berapa umur kalian? Yosia berumur 8 tahun ketika ia menjadi Raja Israel. Tak seorang pun di antara kita akan diberi tanggung jawab itu, tetapi ada tempat lain di mana kita bisa mulai memerintah, bahkan sebelum usia 8 tahun. Apakah kalian sudah mulai memerintah kehidupan kalian sendiri? Ataukah sebaliknya kalian diperintah oleh diri? Ataukah sebaliknya kalian diperintah oleh beberapa hal yang tidak berkenan pada Yesus?

Yesus ingin memerintah dalam hati kita, dan jika hal lain menduduki takhta kehidupan kita, Yesus akan berdukacita. Hal-hal apakah yang mencoba memerintah dalam kehidupan kita?

Satu hal adalah kemarahan. Kemarahan menyuruh seorang anak laki-laki mengepalkan tinjunya dan berkelahi bila seseorang mengejek dia. Kemarahan mengatakan kepada seorang anak perempuan bahwa ibunya tidak berhak meminta pertolongannya ketika ia mau bermain. Kemarahan adalah sifat yang buruk dan membuat orang melakukan dan mengatakan hal-hal yang kemudian hari disesalkan.

Satu hal lain adalah mementingkan diri sendiri. Apabila sifat ini naik takhta, sukar sekali untuk menurunkannya. Ada anak-anak yang mau mendapat mainan yang terbaik, mainan yang terbagus, kue yang terbesar ... yang terbaik dari segala sesuatu untuk diri mereka. Meskipun demikian, mereka sebenarnya tidak senang. Rahasia untuk memunyai hati yang senang adalah melupakan diri sendiri dan mementingkan orang lain. Jangan biarkan sifat mementingkan diri sendiri naik takhta dalam kehidupan kalian.

Yang lain adalah kebiasaan buruk. Satu kebiasaan buruk bisa menguasai kehidupan seseorang hingga merusakkan hidup itu. Misalnya menyeringai untuk mengejek orang tua atau guru, bersifat tidak rapi atau kasar. Hal-hal seperti itu mungkin tidak kelihatan seperti kebiasaan yang berbahaya, tetapi kalau sifat-sifat itu tidak dihalaukan dari takhta kehidupan kita, maka kebiasaan yang lebih buruk akan segera muncul. Jangan biarkan kebiasaan buruk memerintah kalian!

Yesus telah berjanji akan menolong kita memerintah hidup kita. Marilah kita menjadi seperti yang dikehendaki Yesus -- berwatak lembut, tidak mementingkan diri sendiri, dan penuh dengan kebiasaan baik.

Doa: Berdoalah supaya anak-anak akan mengizinkan Yesus memerintah dalam kehidupan mereka.

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Buku: 
Buku Pintar Sekolah Minggu II
Pengarang: 
Tidak dicantumkan
Halaman: 
85
Penerbit: 
Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1997

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar