Membiasakan Anak SM untuk Bersaksi


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam membuat anak terbiasa untuk bersaksi. Walaupun masih dini, mereka juga memiliki pengalaman rohani. Jika kita, sebagai pendidik, tidak "memancing" mereka untuk menyaksikan semua pengalaman mereka tersebut, pancaran pertumbuhan rohani anak dalam hal bersaksi perlahan akan dapat memudar.

Berikut ini cara-cara praktis yang dapat dilakukan guru SM dalam membiasakan atau mendorong anak untuk bersaksi.

  1. Menyanyi di depan kelas.
    Menyanyi merupakan kegiatan yang paling banyak dan paling sering dilakukan dalam kelas SM. Undanglah anak-anak untuk menyaksikan cinta kasih Tuhan dengan memilih lagu-lagu yang mereka sukai, untuk dinyanyikan di depan kelas. Jika anak masih malu-malu untuk maju secara perorangan, mereka boleh maju secara berkelompok. Biasanya lagu yang mereka sukai adalah lagu yang sungguh berkesan bagi mereka. Lakukan kegiatan ini setiap Minggu. Acara kesaksian dengan memuji Tuhan secara pribadi ini bisa dimasukkan dalam liturgi ibadah SM Anda. Minggu ke Minggu Anda akan melihat hasilnya, dari mulut anak-anak SM Anda, akan terus mengalir kesaksian indah mengenai cinta kasih Tuhan melalui pujian pribadi mereka. Kegiatan ini bisa dilakukan untuk kelas kecil dan kelas besar.

  2. Berkat dari ayat hafalan.
    Jangan jadikan proyek menghafal ayat hanya sekadar kegiatan untuk membuat mereka dapat membaca tanpa teks pada hari Minggu depannya. Berikan juga tugas pada mereka sepanjang minggu itu untuk berusaha mendapatkan berkat dari ayat hafalan tersebut. Sehingga, pada hari Minggu berikutnya, selain mampu menghafalkan ayat tanpa teks, mereka juga harus membagikan berkat yang mereka dapatkan dari ayat hafalan itu. Aktivitas ini sangat cocok untuk kelas besar.

  3. Kegiatan menggambar dan menulis.
    Selain menyaksikan cinta kasih Tuhan secara lisan. Anak-anak bisa juga kita ajak untuk bersaksi melalui goresan pensil mereka di atas kertas. Bagi anak-anak yang sudah bisa menulis, mintalah mereka untuk menuliskan pengalaman terindah mereka bersama Tuhan sepanjang hidup mereka. Atau, bisa juga Anda pancing dengan pertanyaan mendasar, misalnya, "Apakah Tuhan baik kepadamu? Ceritakanlah!"

    Bagi anak-anak yang belum bisa menulis, mintalah mereka untuk menggambar apa saja yang dapat memperlihatkan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. Akan lebih baik lagi, jika Anda memberikan pilihan, misalnya, mintalah mereka menggambar manusia sebagai tanda Tuhan mengasihi manusia. Bisa juga kita minta mereka menggambar bunga, pemandangan, binatang, sebagai suatu kesaksian bahwa Tuhan juga mengasihi alam ciptaan-Nya.

  4. Diskusi/sharing kelompok.
    Untuk kelas besar, Anda bisa membagi mereka dalam beberapa kelompok, lebih baik lagi jika setiap kelompok terdiri atas jenis kelamin yang sama. Mintalah mereka untuk saling mensharingkan berkat Tuhan atau pengalaman rohani mereka selama satu minggu dan kemudian saling mendoakan, yaitu doa ucapan syukur. Kegiatan ini sangat menyenangkan, karena mereka dapat melihat bagaimana cara Tuhan bekerja dalam hidup teman-teman mereka. Selain itu, mereka akan lebih berani bersaksi dalam kelompok ketimbang harus berdiri sendiri di depan semua temannya. Jika jumlah guru yang ada memungkinkan, setiap kelompok bisa dipimpin oleh satu orang guru. Tetapi, jika dalam kelas itu hanya ada seorang guru saja, maka Anda dapat berjalan dari satu kelompok ke kelompok lainnya sekadar untuk memantau jalannya diskusi mereka.

    Hasil dari kegiatan bersaksi dalam kelompok ini adalah pada akhirnya, mereka dapat dengan berani dan mantap menyaksikan cinta kasih Tuhan dalam hidup mereka dengan kesadaran sendiri di depan semua teman dan gurunya, bahkan dalam sebuah ibadah raya orang dewasa. Dan ini sungguh terbukti!

  5. Program di luar kelas SM.
    1. Di Rumah
      Anak-anak dapat bersaksi di depan keluarga mereka tidak dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan. Ajarkan kepada mereka hal- hal positif yang dapat mereka lakukan di rumah untuk memperlihatkan kepada keluarga bagaimana hidup seorang anak Tuhan yang baik. Bersama-sama dalam kelas SM, buatlah daftar tugas apa saja yang dapat mereka lakukan di rumah untuk membantu orangtua atau saudara-saudara mereka. Misalnya, merapikan tempat tidur sendiri, menyiram bunga, menyapu halaman, setiap pagi menyapa seluruh isi rumahnya, memimpin doa makan bersama, langsung minta maaf jika berbuat kesalahan, dan lain-lain.

    2. Ikut serta dalam kunjungan bersama guru SM.
      Dalam program kunjungan ke rumah murid-murid yang sudah mulai undur dari SM, ajaklah mereka untuk ikut menemani Anda. Untuk beberapa kali kunjungan mereka dapat hanya sekadar secara pasif mengikuti semua acara dari Anda. Tapi setelah Anda rasa cukup, tawarkan mereka untuk ikut mengambil bagian. Hal ini bisa dimulai dengan memimpin doa, baru setelah itu Anda juga dapat meminta mereka untuk bercerita mengenai ibadah SM minggu lalu serta berkat yang dia dapatkan. Yang pasti, kegiatan ini sangat cocok untuk anak kelas besar.

Cara-cara di atas bukanlah sekadar teori, melainkan pengalaman nyata yang telah membuahkan hasil yang sungguh memuliakan Tuhan. Betapa indahnya melihat dan mendengar kesaksian yang keluar dari ucapan syukur anak-anak akan kasih Tuhan kepada mereka. Kiranya, menjadi berkat bagi kita semua.
/Davida

Kategori Bahan PEPAK: Penginjilan Anak - Misi Anak

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar