Mengajarkan Alkitab kepada Anak-Anak


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Mengapa Alkitab Harus Diajarkan kepada Anak-Anak?

Suatu ketika, beberapa ilmuwan NASA diberi pertanyaan, "Terbuat dari apakah bulan itu? Katakan hal pertama yang Anda pikirkan ketika Anda mendengar pertanyaan ini." Mereka semua tersenyum dan berkata, "Keju!" Sebenarnya, para ilmuwan tersebut tahu dari apa bulan itu terbentuk, tetapi respons pertama mereka adalah apa yang mereka pikirkan sewaktu mereka masih anak-anak!

Seorang anak ibarat sebuah spons. Tugas mereka dalam hidup ini adalah untuk menyerap semua informasi yang masuk kepadanya. Hal ini penting diperhatikan oleh para guru dan orang tua bahwa usia anak-anak merupakan kesempatan yang sangat berharga di mana kita harus mengajar mereka untuk mengenal dan mengasihi Tuhan. Setidaknya ada dua contoh di dalam Alkitab yang menyatakan hal ini.

Perhatikan cerita bayi Musa dalam Keluaran 2:1-10. Ibunya hanya memiliki sedikit kesempatan saja untuk bersamanya. Setelah itu, dia harus mengembalikannya lagi kepada putri Firaun. Dia mengajarkan Musa beberapa hal setiap kali ada kesempatan. Mari kita berimajinasi beberapa saat. Dia mungkin akan berkata seperti ini, "Musa kecilku tersayang, kamu tidak akan lama tinggal di sini. Tetapi aku ingin kamu mengenal Tuhan, Allah dari nenek moyang kita, Abraham, Ishak, dan Yakub. Dia adalah Allahku dan aku ingin Dia juga menjadi Allahmu. Ingatlah, Dia akan selalu menggunakan kuasa-Nya untuk menolongmu. Dia akan menjadi tempat yang aman bagimu saat kau berada dalam kesulitan. Tinggallah di dalam tempat yang telah Dia siapkan untukmu. Ingatlah para malaikat-Nya ada di setiap langkahmu." Walaupun Musa mendapatkan banyak pengajaran dan pengetahuan bangsa Mesir, dia masih mengikuti iman ibunya. Pikirkan betapa besar pengaruh ibunya terhadap anaknya itu, pikirkan pula betapa kecilnya kesempatan yang dimiliki ibunya.

Sekarang mari kita melihat kisah Samuel kecil dalam 1Samuel 1:9-28. Ibunya, Hana, mengasuhnya sampai dia cerai susu. Waktu bagi Hana untuk bisa bersama dengan Samuel hanya sedikit. Kemudian seperti yang sudah dijanjikannya kepada Allah, Hana membawa Samuel ke Bait Allah ketika ia masih sangat kecil. Selanjutnya Hana hanya melihat Samuel sekali dalam setahun. Iman dan pengajaran ibunya berpengaruh besar bagi nabi yang luar biasa ini.

Para orang tua dan guru anak-anak yang Anda layani siap dan menunggu perkataan Anda mengenai Tuhan. Ini adalah kesempatan di mana kita semua harus belajar Alkitab terlebih dahulu, baru setelah itu kita siap mengajar mereka. Ini adalah kesempatan di mana kita memiliki waktu untuk berdoa lebih dekat dengan Tuhan sehingga kita bisa membagikan pengalaman kita bersama Tuhan kepada mereka.

Bagian Mana dari Alkitab yang Harus Diajarkan kepada Anak-Anak?

Kebenaran Alkitab dapat diajarkan kepada anak-anak sama seperti yang diajarkan kepada orang dewasa. Hanya saja hal-hal yang diberikan bentuk penyampaiannya lebih sederhana. Berikut ini sebuah ilustrasi. Pikirkan mengenai makanan yang kita berikan kepada anak-anak. Kita memberi mereka makanan yang sama dengan yang kita makan. Hanya saja porsi mereka lebih sedikit dari yang kita makan. Nah, dengan Alkitab kita dapat melakukan hal yang sama. Sebagai contohnya, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah pengantara bagi kita di surga saat ini (Roma 2:34). Normalnya, kita berpikir bahwa hal ini sulit dimengerti oleh anak. Namun, anak-anak bisa dengan mudah memahaminya jika kita berkata kepada mereka, "Anak-anak, apakah kamu tahu apa yang sedang Yesus bicarakan kepada Allah tentangmu saat ini?" Dalam pelajaran Alkitab yang kita sampaikan, seluruh cerita, keterampilan, dan aktivitas dapat memperkuat kebenaran-kebenaran tersebut. Saat mereka dewasa nanti, mereka mungkin tidak ingat pelajaran mengenai, "Yesus sedang berbicara kepada Allah mengenai aku saat ini." Tetapi, hal ini akan menjadi hal pertama yang ada dalam pikiran mereka ketika mereka memerlukan hal tersebut.

Anak-anak perlu mempelajari karakter Allah sebelum mereka belajar tentang tanggung jawab mereka kepada Allah. Bila mereka memahami karakter Allah, mereka akan memiliki kerinduan untuk merespons Allah dengan segenap hati mereka. Sebagai contoh, ketika mereka mengerti bahwa Allah itu Mahakasih dan Dia mengasihi mereka, mereka akan memberi respons kepada Allah dalam kasih pula. Surat 1Yohanes 4:19 berkata, "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." Materi mengajar yang baik untuk anak-anak pasti sarat dengan kebenaran-kebenaran mengenai kebaikan dan kasih Tuhan.

Bagaimana Mengajarkan Alkitab kepada Anak-Anak?

Anak-anak belajar melalui pengulangan dan dalam bentuk yang lebih sederhana (lihat Yesaya 28:9-10). Ulangi satu kebenaran sederhana dari Alkitab dalam setiap aktivitas di sepanjang pelajaran. Beberapa aktivitas pendek jauh lebih baik daripada sebuah aktivitas yang panjang. Beberapa variasi aktivitas dapat kita lakukan, seperti bercerita yang disambung dengan keterampilan tangan. Juga beberapa variasi lokasi aktivitas, seperti sebuah meja, lantai, atau kursi.

Jembatan untuk masuk ke dalam hati anak-anak adalah melalui kelima panca inderanya. Tujuannya adalah untuk mengenalkan Alkitab melalui pribadi luar mereka sampai masuk ke dalam hati mereka. Mereka perlu mengenal Alkitab karena "... iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17). Sesuatu yang bisa dilihat anak akan menarik perhatian mereka. Sentuhan menandakan kasih dan kenyamanan. Sesuatu yang dirasakan baik akan memuaskan rasa lapar dan haus mereka. Alat peraga yang menarik merupakan cara yang tidak biasa dan efektif untuk menyampaikan pesan secara verbal.

Bagian yang paling luar biasa dalam mengajarkan Alkitab kepada anak adalah bahwa kita memiliki Penolong yang Mahabesar dan Mahakuasa, yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memberikan kesaksian dari kebenaran Alkitab yang kita ajarkan. Dengan lemah lembut Dia akan berbicara kepada hati setiap anak yang kita layani.

Mengajar anak yang belum bersekolah merupakan suatu hal yang menantang dan menyenangkan! Anak belajar dengan cara yang berbeda-beda. Sadarilah bahwa setiap anak itu berbeda, dan jangan mengharapkan mereka akan duduk diam selama satu jam tanpa bergerak sedikit pun. Itu tidak akan terjadi. Kasih merupakan hal penting yang harus ada saat kita mengajar. Mereka akan mengetahui bahwa kita mengasihi mereka.

Bersemangatlah saat menyampaikan cerita -- jangan jadikan cerita sebagai hal yang monoton bagi anak. Gunakan imajinasi Anda dan hidupkan cerita yang Anda sampaikan. Jangan membacanya langsung dari kertas atau buku. Hal itu akan sangat membosankan! Saat kita sedang bercerita tataplah setiap murid. Kita akan lihat apakah kita sudah bisa menangkap perhatian mereka. Mereka juga ingin tahu bahwa kita memperhatikan mereka.

Keterampilan merupakan metode yang baik untuk mengajar anak. Keterampilan memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu dari apa yang baru saja diajarkan kepada mereka. Walaupun mereka sekadar merangkai manik-manik menjadi sebuah kalung atau mewarnai sebuah gambar, apa pun yang mereka lakukan akan memperkuat pelajaran Alkitab yang kita sampaikan. (t/Davida)

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Artikel: 
Teaching Young Children the Bible
Judul Buku: 
Little Blessing Bible Lessons

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar