Program dan Kurikulum yang Menarik Minat dan Perhatian Murid


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Bagaimana cara kita menyusun program, mengatur jadwal dan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan para anak didik?

Merancang program berdasarkan "cara pandang anak-anak" kita adalah cara agar kebutuhan anak didik dapat terpenuhi. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, melainkan satu pribadi yang unik dengan karakter-karakter dan kebutuhan yang khusus dalam tiap tingkatan usianya. Merancang program berdasar pada "bagaimana anak belajar" akan membuat kita dapat mengarahkan pengajaran itu pada Alkitab sekaligus untuk mendapatkan perhatian dan minat mereka.

Alkitab menggambarkan dua fokus itu sebagai PENGINJILAN, yaitu untuk menjangkau anak-anak, memimpin mereka untuk berkomitmen kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat; serta PEMURIDAN untuk membimbing mereka bertumbuh dalam firman Tuhan dan melengkapi mereka agar dapat mewartakan imannya.

Perancangan program yang efektif bagi anak meliputi beberapa garis besar ini.

  1. Kasih dan penerimaan
    Anak perlu melihat kasih Tuhan yang tak bersyarat itu terwujud dalam pemimpin, guru, serta orang tua yang penuh kasih dan penuh dukungan. Sebuah lingkungan yang diliputi kasih serta penerimaan akan memberi pengaruh kuat bagi anak.
  2. Membangun hubungan
    Anak-anak mempelajari kebenaran yang alkitabiah dan teologis dalam konteks hubungan yang dalam dan personal. Perancangan program tidak akan berhasil tanpa adanya hubungan antara guru dan murid. Hubungan yang bermakna dapat ditumbuhkan saat rasio perbandingan jumlah antara guru dan murid lebih kecil.
  3. Keterlibatan aktif
    Anak paling baik belajar lewat praktik -- dengan memakai kelima indera. Proses belajar menuntut keterlibatan secara aktif terhadap pelajaran. Keterlibatan anak-anak dalam pengalaman pengenalan mereka tentang sesuatu akan lebih membekas dalam hidup mereka. Keikutsertaan akan membawa kepada perubahan perilaku yang pada akhirnya juga akan memotivasi anak untuk menerapkan prinsip Alkitab dalam hidup mereka.
  4. Penerapan dalam hidup
    Sangat penting bagi orang tua atau guru untuk mengajar sesuatu yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata anak murid mereka. Yakobus 1:22 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja." Melalui bincang-bincang yang dipandu dan keterlibatan aktif dalam proses belajar, firman Tuhan dapat diterapkan dalam perbuatan di kehidupan anak murid kita.
  5. Perbincangan yang dipandu
    Perbincangan yang dipandu adalah sebuah dialog yang tidak formal tapi terencana dan dapat dilangsungkan selama kegiatan belajar, penyembahan atau kapan saja. Metode ini mencakup pendidikan perilaku yang sejalan dengan Alkitab.
  6. Pilihan-pilihan
    Mengizinkan anak-anak untuk memilih aktivitas-aktivitas mereka sendiri akan menolong mereka untuk berpikir mandiri, termotivasi dan tertarik dengan kegiatan belajar itu. Saat semua kegiatan di ruangan tersebut mengarah pada satu tujuan yang sama, yakni kepada firman Tuhan, anak-anak itu dapat memilih kegiatan apa saja sambil tetap mempelajari isi Alkitab, perilaku yang sesuai dengannya, dan penerapannya dalam hidup. Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak mungkin lebih tertantang untuk mencari kata-kata sulit dalam Alkitab untuk mempersiapkan pelajaran. Sedangkan yang lainnya mungkin lebih senang menggunakan permainan ayat hafalan untuk mempelajari ayat. Memberikan pilihan-pilihan kepada anak-anak berarti memberi kebebasan kepada mereka untuk belajar.
  7. Keseluruhan sesi pengajaran
    Dari menit pertama anak masuk ke ruang kelas sampai saat anak terakhir meninggalkan kelas, semua yang diajarkan dan dialami harus mengarah pada tujuan pelajaran dari firman Tuhan. Musik, seni, ayat hafalan, cerita, kegiatan, dan percakapan pembimbingan semuanya harus mengarah pada tujuan pelajaran yang telah disebutkan. Dengan anak-anak, khususnya yang lebih muda, kita perlu mengajarkan satu konsep dan kita harus mengajarkan konsep tersebut dengan benar. Pendekatan dengan satu konsep ini memungkinkan anak untuk memahami suatu kebenaran Alkitab dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri sepanjang minggu itu.
  8. Kelompok besar dan kecil
    Pelayanan anak-anak biasanya kekurangan pekerja. Akibatnya adalah kelas yang besar, namun sedikit tenaga pengajarnya. Rasio perbandingan guru dan murid seharusnya adalah 1:5-6 pada anak- anak yang masih kecil dan 1:8-10 pada kelas anak-anak yang lebih besar. Kelompok besar dapat digunakan untuk "sharing" Alkitab, penyembahan, dll. Kelompok kecil dapat digunakan untuk menyampaikan cerita-cerita Alkitab, kegiatan-kegiatan belajar, dan membangun hubungan yang penting antara guru dan murid.
  9. Pelajaran dibagi dalam unit-unit
    Setiap pelajaran yang diajarkan kepada anak-anak harus menjadi bagian dari kelompok pelajaran yang lebih besar yang disebut unit. Pelajaran-pelajaran ini semuanya berfokus pada satu tema atau tujuan dari firman Allah. Adalah penting untuk mengelompokkan pelajaran ke dalam unit-unit karena anak-anak akan dapat belajar dengan sangat baik melalui satu tema yang diajarkan dalam berbagai metode yang berbeda.
  10. Proses belajar mengajar
    Memahami bagaimana anak-anak belajar akan menentukan pelayanan pengajaran kita. Anak-anak belajar melalui pengalaman langsung, keterlibatan aktif, dan penemuan. Dalam 125 situasi pengajaran yang dicatat dari pelayanan Yesus, lebih dari dua pertiga waktu yang ada digunakan oleh murid-murid untuk bertanya sebagai respon dari apa yang Yesus telah kerjakan atau katakan. Guru dari semua guru itu tahu bahwa kata-kata harus dihubungkan dengan tindakan jika terjadi proses belajar. Ia meminta kepada murid-murid-Nya, para rasul, dan orang-orang lainnya untuk menjadi peserta aktif dalam proses belajar. Bagi Yesus, belajar adalah proses pembentukan, bukan hanya pemindahan.

Program-program kita bagi anak-anak harus diatur sehingga selain untuk mendapatkan minat dan perhatian mereka, kita juga dapat memenuhi kebutuhan mereka dan tercapai tujuan alkitabiahnya. (t/ratri)

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
The Christian Educator's Handbook On Teaching
Pengarang: 
Kenneth O. Gangel and Howard G. Hendricks
Halaman: 
121 - 122
Penerbit: 
Scripture Press Publications
Kota: 
USA
Tahun: 
1988

Published in e-BinaAnak, 10 August 2006, Volume 2006, No. 292


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar