Anda dapat Memberikan kepada Anak Anda Sikap Bersyukur


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Anda pasti tahu bagaimana perasaan Anda waktu anak kesayangan Anda datang dengan melompat-lompat, dengan muka yang cerah dan mata yang bersinar-sinar setelah mencoba perangkat ayunan baru yang Anda belikan untuk dia. "Wah, terima kasih, Ibu!" ia menjerit ketika tangannya yang mungil memeluk erat-erat leher Anda. Atau perasaan waktu anak laki-laki Anda yang sudah remaja menepuk punggung Anda dan berkata, "Ayah, terima kasih, atas pinjaman mobil. Ayah betul- betul hebat!"

Anda pun pernah mengetahui bagaimana tidak enaknya perasaan Anda kalau anak Anda yang baru saja mendapat hadiah dari Anda menunjukkan sikap dingin dan diam saja. Dan Anda pun tentu pernah merasa betapa kecewanya ketika jasa baik yang baru saja Anda lakukan dibiarkan berlalu begitu saja tanpa mendapat perhatian atau penghargaan.

Di mana letak kesalahannya? Apa yang diperlukan supaya kita dapat membina rasa bersyukur yang tulus di dalam diri anak-anak kita, rasa syukur yang spontan dan berkesinambungan?

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa tidak ada hal lain yang lebih besar pengaruhnya pada sistem penilaian anak-anak kita daripada hubungan yang mereka amati antara ayah dan ibu mereka. Jadi, berapakah seringnya dan terbukanya Anda dan istri atau suami Anda saling menyatakan perasaan penghargaan Anda terhadap teman hidup Anda dengan cara yang dapat dilihat oleh anak-anak Anda?

Kunci lainnya untuk membangkitkan rasa terima kasih itu di dalam diri anak Anda ialah dengan sikap Anda sendiri yang sering mengungkapkan penghargaan Anda terhadap keadaan diri anak Anda dan terhadap apa yang dilakukannya. Karena dengan berbuat demikian Anda telah mengokohkan perasaan harga diri anak itu -- dan ketika anak Anda itu sudah merasa lebih yakin bahwa ia dihargai dan direstui, maka ia pun dapat dengan leluasa menyatakan perasaan terima kasih pribadinya kepada orang-orang lain.

Namun kita masih harus mempertanyakan mengapa menyatakan terima kasih itu merupakan sesuatu yang sulit bagi anak-anak. Pertama-tama, bila seorang anak mengatakan terima kasih dengan tulus hati, ia merasa dirinya terbuka dan mudah diserang, karena hal itu merupakan suatu ungkapan bahwa ia bergantung pada orang lain. Itu sebabnya penting bagi kita untuk tidak menghilangkan sedikit perasaan berterima kasih yang ada pada dirinya dengan menuntutnya agar ia menyatakan terima kasihnya itu dengan gaya orang dewasa. Kita harus cukup sensitif supaya kita hanya menuntut agar setiap anak menyatakan terima kasihnya dengan gaya yang biasa dilakukan anak sebayanya.

Penting juga bagi kita untuk mengakui bahwa perasaan bersyukur atau terima kasih yang sejati itu tidak dapat diminta. Membuat anak Anda merasa bersalah karena tidak merasa berterima kasih tidak akan menyelesaikan persoalannya. Lebih baik Anda mengadakan pendekatan untuk mencari tahu apakah ada pesan terselubung yang menyebabkannya tidak dapat bersyukur. Apakah yang Anda dengar? Perasaan kurang terjamin atau kurang aman, ketakutan, kemarahan, keinginan membalas dendam, atau usaha nekat untuk menarik perhatian mungkin merupakan cara pelampiasan yang ditempuh atau diperlihatkan oleh anak Anda. Dan jika Anda dapat mendengarkan atau menangkap pesan terselubung yang tersirat di balik apa yang dilakukannya itu dan kemudian memenuhi apa yang dibutuhkannya, pasti ia akan segera merasa bersyukur kembali. Anak itu akan menghargai Anda karena kasih tanpa syarat yang Anda berikan kepadanya.

Ada beberapa hal tertentu yang dapat Anda lakukan untuk membangkitkan rasa terima kasih atau syukur di dalam diri anak-anak dari berbagai tingkatan usia. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Anak prasekolah biasanya mempunyai sifat yang suka memusatkan segala sesuatu pada dirinya sendiri saja. lni merupakan bagian yang diperlukan untuk perkembangan yang sehat. Pada usia ini kebanyakan ucapan terima kasih dinyatakan untuk memperoleh restu karena telah bersikap manis. Anda dapat dengan leluasa menyatakan restu Anda, dan dengan terus terang nyatakanlah terima kasih Anda kepada anak Anda dan kepada Allah oleh karena kekhususan atau keistimewaan anak itu.
  2. Cobalah bermain dengan anak Anda yang masih kecil permainan "Terima Kasih, Tubuh." Secara bergiliran Anda mengatakan terima kasih pada bagian-bagian tubuh Anda atas fungsinya masing- masing, misalnya "Terima kasih, tangan untuk pertolonganmu waktu saya makan."
  3. Anak usia Sekolah Dasar akan memberi respons yang sangat baik jika disuruh mengungkapkan rasa terima kasih dengan cara yang kreatif. Tolonglah anak Anda untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada anggota-anggota keluarga lainnya dengan menuliskan sebuah syair atau nyanyian sederhana, khususnya pada hari-hari istimewa seperti ulang tahun, Hari Ibu, Hari Bapa, dan hari-hari istimewa lainnya.
  4. Jadikanlah suatu tradisi untuk saling memberi kartu-kartu terima kasih buatan sendiri. Orang lain senantiasa melakukan hal-hal kecil untuk kita dan sering kita kurang menghargai hal itu dan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja. Sekali-sekali pakailah beberapa menit untuk bersama-sama membuat sebuah kartu atau tulisan sederhana atas kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan orang lain terhadap kita.
  5. Sebagai satu keluarga, mainkanlah bersama permainan "Putarkan Botol Terima Kasih". Orang yang memutarkan botol itu harus mengucapkan terima kasih untuk sesuatu yang khas yang dilakukan orang yang ditunjuk oleh botol itu terhadap dirinya. Kemudian orang itu menjadi orang yang berikutnya yang memutarkan botol itu. Bicarakanlah tentang betapa senangnya jika ada seseorang yang mengucapkan terima kasih kepada kita.
  6. Sewaktu-waktu, ajaklah seluruh keluarga untuk bersama-sama menyusun sebuah surat ucapan terima kasih kepada seseorang yang telah memberikan pertolongan kepada Anda sekalian, mungkin orang itu adalah kakek, atau bibi atau guru. Bayangkan bagaimana perasaan Pak Pos bila ia tiba-tiba menerima sepucuk surat atau secarik nota terima kasih beserta sebungkus kue pada suatu hari ketika ia menyampaikan surat kepada Anda.
  7. Selanjutnya apabila Anda mempunyai waktu luang, sementara mengendarai mobil misalnya, cobalah berterima kasih dari "A sampai Z". Maksudnya secara bergilir memikirkan hal-hal yang patut disyukuri yang diawali dengan huruf A, dan berterimakasihlah kepada Tuhan untuk hal-hal seperti: "Terima kasih Tuhan, untuk adik ... air . . apel . . ." Kemudian pindah ke B, C, D, E, sesuai dengan urutan huruf menurut abjad. Untuk huruf-huruf yang sulit seperti Q boleh dilewati saja bila tidak ada yang dapat Anda ingat.
  8. Bagi anak praremaja, pemberian hadiah dan usaha-usaha untuk memberi bantuan merupakan ungkapan terima kasih yang dirasakan sangat penting. Pada tahap usia ini seorang anak dapat dengan lebih baik memberi respons terhadap kebutuhan orang lain. Dan jika berbagai kebutuhannya dipenuhi, maka ia akan langsung siap untuk menunjukkan perasaan senangnya dengan mengatakan terima kasih.
  9. Masa remaja merupakan suatu masa dimana seorang anak mempunyai sikap yang memusatkan segala sesuatu kepada dirinya sendiri. Orang muda ini mulai dapat melihat dengan lebih baik dirinya sebagai individu yang berbeda, yang lain daripada orang-orang lain. Berusahalah untuk memberikan kepada remaja Anda berbagai hadiah dalam bentuk materi maupun emosi -- yaitu hadiah-hadiah seperti penghargaan, kepercayaan, dan waktu Anda secara pribadi.
  10. Sebagai satu keluarga, jadikanlah suatu kebiasaan untuk Anda mengucapkan syukur kepada Allah secara spontan dan terbuka. Usahakanlah agar doa-doa Anda sekeluarga dimulai dengan pujian dan syukur sebelum menyampaikan permohonan-permohonan. Alamilah kegembiraan bersama-sama dengan anak-anak Anda untuk hal-hal kecil, seperti keindahan langit di waktu malam atau kegembiraan memperoleh seekor anjing kecil. Lengkapilah kegembiraan kejadian-kejadian sederhana itu dengan ucapan yang tidak malu dan dapat terdengar: "Terima kasih, Tuhan!" atau bahkan dengan suatu lagu syukur. Dan walaupun keadaannya kurang menguntungkan, janganlah lupa untuk "mengucap syukurlah dalam segala hal." (1Tesalonika 5:18)
  11. Kalau ada hari pengucapan syukur, pakailah kesempatan itu untuk memusatkan perhatian pada ucapan syukur di dalam keluarga Anda. Pada waktu makan bersama, ajaklah anggota-anggota keluarga untuk mengungkapkan rasa syukur secara singkat untuk karunia dan pemberian yang khas yang diterimanya dari Tuhan. Selama waktu makan, ucapkanlah terima kasih satu kepada yang lainnya.

Di atas semuanya itu, biarlah setiap anak melihat dan mendengar perasaan terima kasih Anda kepadanya. Akhirnya terima kasih bagi Anda sendiri karena Anda telah bertekad untuk menjadi orang tua yang efektif!

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Buku: 
Cara Mengarahkan Anak
Pengarang: 
Paul Lewis
Halaman: 
104 - 108
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung
Tahun: 
1997

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar